Travel Haji Plus Jakarta
Tak tergambarkan rasa bahagianya saat Sahabat Haji Plus akan segera berangkat ke Tanah Suci untuk melaksanakan ibadah haji. Pastinya rasa haru dan bahagia melebur jadi satu karena tinggal selangkah lagi Sahabat Haji Plus dapat memandang Ka’bah secara langsung. Pastilah hal ini menjadi momen yang mengharukan sekaligus membahagiakan, karena hal inilah yang didambakan oleh seluruh umat muslim di dunia yakni menikmati ibadah di Tanah Suci. Saat Sahabat Haji Plus sudah mengerti terkait jadwal keberangkatan berlangsung, pastinya Sahabat Haji Plus akan melakukan persiapan secara matang untuk menunjang lancarnya pelaksanaan ibadah haji. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa banyak aspek yang mempengaruhi untuk menunjang lancarnya pelaksanaan ibadah haji Sahabat Haji Plus saat di Tanah Suci. Karena perkara persiapan tak serta merta terkait perlengkapan keperluan berhaji saja, namun lebih dari itu. Utamanya yang menunjang kelancaran pelaksanaan ibadah haji ialah paket haji yang Sahabat Haji Plus pilih serta jasa travel yang Sahabat Haji Plus pilih. Apabila Sahabat Haji Plus berencana untuk berangkat ibadah haji tanpa menunggu waktu yang lama, maka hendaknya paket haji yang Sahabat Haji Plus pilih ialah paket Haji Plus. Perihal jasa Travel, Sahabat Haji Plus dapat memilih jasa travel yang telah berpengalaman dan terpercaya. Apabila Sahabat Haji Plus masih mencari jasa travel yang sudah professional dan terpercaya, Sahabat Haji Plus dapat percayakan pada Satutours Travel yang siap membantu pelaksanaan ibadah haji Sahabat Haji Plus berjalan dengan lancar sekaligus nyaman. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang sudah berencana untuk melaksanakan ibadah haji dalam waktu dekat, hendaknya Sahabat Haji Plus segera mendaftar Haji 2022 dengan memilih paket Haji Plus 2022. Bagi Sahabat Haji Plus yang masih ingin mengetahui informasi lebih lengkap seputar Travel Haji Plus Jakarta dan Biaya Haji Plus 2022, yuk simak informasi berikut ini.
Pemaknaan Haji Sebagai Sarana Upgrade Kualitas Diri
Istimewanya pelaksanaan ibadah haji amatlah beragam, mulai dari ujian dan tempaan, pahala yang berlipat dan lain sebagainya. Pastinya pelaksanaan ibadah haji ini memiliki kesan istimewa tersendiri di hati umat muslim. Ibadah haji diyakini umat muslim sebagai ibadah istimewa yang tak ditemui di ibadah yang lain. Untuk Sahabat Haji Plus yang berkunjung ke Tanah Suci telah menjadi tamu Allah Swt saat berada disana. Tentu Sahabat Haji Plus memahami bahwa istimewanya sebagai tamu ialah akan dipersilahkan meminta apa saja dengan cara berdoa kepada Allah. Banyak orang yang telah memahami bahwa ibadah haji menjadi sarana mendekatkan diri kembali kepada Allah dalam keadaan suci melalui berbagai rangkaian kegiatan haji. Pelaksanaan ibadah Haji yang sebagai rukun Islam yang kelima ini mengandung arti yakni berniat datang ke Mekah untuk mengunjungi Ka’bah sebagai Baitullah (rumah Allah SWT) dan tempat – tempat lainnya untuk melakukan serangkaian kegiatan ibadah haji seperti berihram, thawaf, Sa’i, wukuf, mabit, melontar jumrah dan melaksanakan tahallul. Poin pentingnya ialah bahwa pelaksanaan ibadah haji hendaknya dimaknai sebagai perjalanan mengubah diri untuk menuju kepada Allah Swt.
Ragam kegiatan dalam ibadah haji merupakan gambaran dari peristiwa – peristiwa jaman dulu, seperti penciptaan Nabi Adam, perjuangan Nabi Ibrahim dalam melawan godaan setan, menegakan perintah Allah Swt serta ketabahan Siti Hajar dalam menghadapi cobaan kerasnya kehidupan. Semua kisah inilah yang perlu Sahabat Haji Plus ingat dan pahami. Sudah semestinya bahwa pelaksanaan ibadah haji ini dimaknai sebagai upaya memahami hakikat kemanusiaan. Karena pada dasarnya, ibadah haji ini tak hanya sekedar menunaikan rukun Islam yang kelima. Bukan juga sebagai pelaksanaan perjalanan ke Mekkah semata dengan menjalankan serangkaian kegiatan. Pelaksanaan Haji juga tak hanya memanjatkan doa saja kepada Allah Swt. Akan tetapi, Ibadah haji harus dimaknai sebagai latihan untuk menahan egois dalam diri, keangkuhan, keserakahan, kesombongan, kebencian dan segala sifat buruk yang melekat dalam diri lainnya.
Sahabat Haji Plus yang akan melaksanakan ibadah haji tentunya harus menanggalkan semua pakaian, asal usul suku bangsa, negara, jabatan dan kedudukannya. Karena perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa sesungguhnya semua manusia itu sama, sejajar dan sederajat. Hal yang membedakan hanyalah keimanan serta ketaqwaan saja di hadapan Allah Swt. Sebab itu, karena semua manusia sama dan sejajar, maka dilambangkan dengan menggunakan pakaian Ihram yang serba putih. Dengan melaksanakan ibadah haji ini sekaligus melatih umat Islam untuk melepaskan diri dari segala nafsu duniawi. Nafsu duniawi yang meliputi nafsu pangkat dan jabatan, nafsu harta, nafsu kepada lawan jenis serta nafsu untuk amarah. Semua nafsu itu sengaja dilatih untuk ditahan ketika melaksanakan ibadah haji. Pada saat pelaksanaan haji pula, hal lainya yang dilatih ialah perihal kesabaran, perjuangan, ketekunan, rasa toleransi, kesediaan untuk berkorban serta kepedulian terhadap orang lain.
Memahami aneka makna yang terkandung dalam ibadah haji akan membuat tak terperangkapnya para jamaah haji dalam hal upaya gerakan kegiatan fisik saja. Karena pelaksanaan Ibadah haji tak hanya sekedar menjalankan ritual – ritual sesuai dengan syarat dan rukunya yang sudah ditetapkan. Contohnya ketika memahami makna kegiatan Sa’i. Sa’i menjadi lambang dari usaha serta kerja keras yang tak kenal lelah dan pantang menyerah. Pemaknaan kisah ini diambil dari kisah Siti hajar yang mondar – mandir berjalan antara Bukit Safa dan Marwah untuk mencari sumber air bagi anaknya Ismail yang sedang kehausan. Pesan yang dapat Sahabat Haji Plus pelajari ialah dalam mengupayakan sesuatu haruslah bergerak melakukan sesuatu. Jangan hanya diam berpangku tangan dan berharap lebih terkait kondisi membaik tapi tak melakukan sesuatu apapun. Karena dengan doa saja tak akan mampu menghadirkan keinginan dengan seketika. Sedangkan wukuf di Arafah, pemaknaanya adalah sebagai pengenalan kembali terhadap diri sendiri, dengan mengakui dan menyadari segala kekurangan dan kesalahan. Wukuf adalah berdiam diri. Diam, dengan merenung dalam keheningan di diri masing – masing untuk mengenali kembali sendiri. Lalu selanjutnya dalam diam diri tersebut dan muncul tekad untuk memperbaiki diri dan tidak mengulangi kesalahan yang telah dilakukannya. Travel Haji plus
Pelaksanaan Haji, Penghilang Kemiskinan
Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa anggapan pelaksanaan haji yang hanyalah membuang – buang uang ialah sebuah anggapan yang amat salah dan pemikiran yang salah. Karena terdapat beberapa alasan terkait pelaksanaan ibadah haji yang harus Sahabat Haji Plus mengerti, antara lain :
-
Ibadah Haji Hanya Wajib Bagi Yang Mampu
Pelaksanaan ibadah haji bukanlah menjadi suatu hal yang termasuk dalam pemborosan jika diwajibkan bagi yang mampu. Hal yang dimaksud mampu ini dalam arti mampu dari segi fisik dan finansial. Apabila ternyaata tak dikatakan mampu, maka pelaksanaan ibadah haji ini tak diwajibkan. Dalam surat Ali – Imran ayat 97 Allah Swt berfirman bahwasannya “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”
-
Ibadah Haji Penghilang Kemiskinan
Banyak yang sepakat bahwa ibadah haji merupakan ibadah penghilang kemiskinan. Hal ini seperti yang disampaikan Nabi Muhammad Saw yang bersabda bahwa “Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak. Sementara tidak ada pahala bagi haji yang mabrur kecuali surga” Tak hanya itu, Syaikh Abul ‘Ula Al – Mubarakfuri rahimahullah menjelaskan bahwasannya maksud menghilangkan kemiskinan di sini dapat bermakna dzahir atau makna batin. Beliau bekata bahwa haji dan umrah merupakan penghilang kefakiran, dapat bermakna kefakiran secara dzahir, dengan terwujudnya kecukupan harta. Dapat pula bermakna batin yaitu terwujudnya kekayaan dalam hati. Perlu diketahui bahwa Qana’ah ialah kekayaan terbesar dalam hidup manusia, merasa bahagia dengan apa yang Allah berikan walaupun orang lain menganggapnya kurang.
-
Ibadah Haji Merupakan Perintah Dari Allah Swt
Sahabat Haji Plus pun pastinya mengerti bahwa yang namanya perintah sudah seharusnya haris dilaksanakan. Karena Sahabat Haji Plus hanyalah seorang hamba yang sudah semestinya taat kepada Rabbnya. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui juga bahwa seluruh perintah dalam syariat merupakan untuk kebaikan dan kemashlahatan manusia. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata dalam risalahnya bahwa agama dibangun atas dasar yaitu mewujudkan mashlahat dan menolak berbagai keburukan. Kemudian beliau juga menjelaskan bahwa tidaklah Allah Swt memerintahkan sesuatu kecuali padanya terdapat berbagai mashlahat yang tidak bisa diketahui secara menyeluruh. Terkadang memang manusia hanyalah menghitung dengan logikanya saja dan terlalu berhitung secara matematika, padahal Allah lebih mengetahui apa yang terbaik baik hambaNya.
-
Ibadah Haji memberikan Rasa Ketenangan dan Kebahagiaan
Pastinya menjadi hal yang rasional saat seseorang mengeluarkan harta untuk mencarinya tentu dengan beribadah dan mengingat Allah maka hati akan menjadi tenang, bahagia dan tentram. Terlebih pada saat beribadah di depan ka’bah dan kota yang diberkahi yakni Mekkah dan Madinah. Sesuai firman Allah Swt pada surat Ar – Ra’d ayat 28 yang artinya “ (Yaitu) orang – orang yang beriman dan hati mereka tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”. Banyak orang yang pergi berlibur ke luar negeri untuk berwisata yang bertujuan untuk mencari kebahagiaan dan refreshing. Sudah pasti biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Akan tetapi tak ada yang salah apabila seorang muslim juga mengeluarkan biaya ke luar negeri yakni untuk ke Tanah Suci guna mencari kebahagiaan dan ketenangan melalui ibadah yang dijalani.
Jagalah Lisan Saat Berada di Tanah Suci
Ada salah satu hal yang sebaiknya tak dilakukan Sahabat Haji Plus pada saat di Tanah Suci yakni berkata kotor atau berkata keji. Sebagian ulama berpendapat bahwa berkata kotor atau berkata keji merupakan kata – kata yang dapat menyakiti hati orang lain dan dapat pula bermakna ghibah atau menjelek jelekkan orang lain. Sebab itu, hendaknya yang perlu diperhatikan Sahabat Haji Plus pada saat berihram ialah sebaiknya menjaga lisan dari segala ucapan tak baik. Karna perlu Sahabat Haji plus pahami bahwa sebab awal petaka berasal dari lisan. Sahabat Haji plus perlu mengerti bahwa menjelek – jelekkan orang lain merupakan sebab kekurangannya terkait urusan dunia atau akhirat pun menjadi sesuatu yang terlarang dalam Islam. Hal ini dikarenakan, Sahabat Haji Plus yang berkedudukan sebagai hamba Allah juga belum tentu lebih baik dari orang yang sedang bicarakan. Jika saat ini diri Sahabat Haji Plus tampak lebih baik dan lebih hebat di hadapan orang lain, ini hanyalah karena Allah Swt sedang menutupi segala aib dan segala keburukan Sahabat Haji Plus sekalian. Karena Jika tak begitu, maka Sahabat Haji Plus tentunya akan merasa malu dan merada hina. Bahkan bisa jadi tak ada lagi tempat yang mau untuk menerima Sahabat Haji Plus dan tak ada satu orang pun yang mau berdekatan dan ngobrol dengan diri Sahabat Haji Plus. Tentunya amat menyakitkan kan?
Tak berkata kotor ataupun berkata keji sat di Tanah Suci ini bertujuan agar Sahabat Haji Plus dapat menjaga lisan saat berucap pada saat berihram yang tak lain agar Sahabat Haji Plus tak merasa sombong dan menganggap diri sendiri selalu baik atau paling baik serta selalu membicarakan dan menggunjing keburukan dan masa lalu orang lain. Karena bisa jadi orang yang Sahabat Haji Plus bicarakan memang melakukan satu dosa tapi Sahabat Haji Plus melakukan dosa lain yang bahkan lebih banyak namun tak tampak. Dan dapat pula dosa dan kesalahan diri Sahabat Haji Plus jauh lebih berat dari orang yang sedang dibicarakan, tetapi Allah tak membuka aib Sahabat Haji Plus, sehingga semua manusia tak mengetahui perbuatan – perbuatan yang telah dilakukan oleh Sahabat Haji Plus selama ini. Ada kemungkinan pula orang yang dibicarakan tersebut terlihat mulia di hadapan Allah karena menangisi akan dosa – dosa yang di perbuatnya. Sehingga dia bisa wafat dalam keadaan husnul khotimah atau akhir yang baik, sedangkan yang suka membicarakan kejelekkan orang lain wafat dalam keadaan su’ul khotimah atau akhir yang buruk. Naudzubillahi min dzalik..
Sebab itu, perlu diketahui bahwa bisa jadi orang yang Sahabat Haji Plus hina tersebut saat di akhirat menjadi orang yang mulia, sedangkan orang yang biasanya menjelek – jelekkan orang lain akan menjadi orang yang hina di hadapan Allah karena bangga dengan amalan yang diperbuatnya yang mungkin tak ada nilainya dihadapanNya. Dengan menjaga lisan saat di Tanah Suci bermaksud agar Sahabat Haji Plus sekalian tak berkata keji seperti membicarakan aib dan kejelekan orang lain. Karena, pada saat Sahabat Haji Plus melakukan hal tersebut, maka secara tak langsung telah memerintahkan pikiran diri untuk sibuk mengoreksi diri sendiri dan memperbaiki diri karena orang yang buta mata hati adalah orang yang bisa melihat kesalahan orang lain namun kesalahan dirinya tak bisa dilihat walaupun dipelupuk mata. Allah Swt juga memerintahkan hambanya di dalam Al Qur’an untuk senantiasa menjaga tutur katanya saat berucap, kita sebab sebagian dosa lahir dari lisan yang tidak terjaga. Dan setiap orang kelak akan kembali kepada Nya untuk mempertanggungjawabkan setiap hal yang telah dilakukan, sekecil apapun itu. Karena itulah, alangkah lebih baiknya Sahabat Haji Plus menjaga lisan dengan lebih memilih perkataan yang baik – baik saja untuk diucapkan.
Inilah Amalan Selepas Pulang Dari Tanah Suci
Selepas pulang dari Tanah Suci, tampaknya tak sedikit dari Sahabat Haji Plus yang kebingungan dnegan hal yang akan dilakukan sesampainya di Tanah Air. Supaya Sahabat Haji Plus tak kebingungan terkait hal apa saja yang hendaknya Sahabat Haji Plus lakukan saat di Tanah Air, yuk simak berikut ini.
-
Shalat Sunnah Safar
Terlalu senangnya bertemu dengan keluarga setelah sekian lama tak berjumpa menjadikan jemaah haji lupa dengan pelaksanaan shalat sunnah sepulang dari perjalanan jauh. Sebelum masuj ke rumah, Nabi Muhammad Saw biasanya mengerjakan shalat dua rakaat di masjid yang biasanya dipakai untuk berjamaah. Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘Anhu berkata bahwasannya “Aku pernah pergi bersama Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam pada suatu peperangan. Lalu tiba-tiba untaku berjalan melambat dan kondisinya melemah. Ketika itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam telah sampai sebelumku, sedang aku baru sampai pada pagi hari. Kemudian aku pergi ke masjid dan aku mendapati beliau berada di depan pintu masjid. Beliau berkata: “Apakah engkau baru tiba?” “Ya” jawabku. Nabi Muhammad Saw bersabda “Tinggalkan untamu, masuklah (ke masjid) dan kerjakan shalat dua rakaat” lanjut beliau. Lalu aku pun masuk (masjid) dan mengerjakan shalat kemudian pulang.” (HR. Al – Bukhari, no. 2097, Muslim, no. 715). Dalam pelaksanaannya tak ada anjuran untuk dilakukan dengan berjamaah, juga tak ada bacaan khusus, melainkan seperti shalat sunnah lainnya.
-
Mendoakan Para Tamu
Pada saat Sahabat Haji Plus tiba di rumah dan masyarakat meminta Sahabat Haji Plus untuk mendoakannya, maka berilah doa. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa amalan ini tak didapati dalam sunnah, dimana seorang yang kembali menjalankan ibadah haji dianjurkan untuk mendoakan tamunya. Akan tetapi saat seseorang meminta doa, tak sepantasnya bagi Sahabat Haji Plus untuk menolaknya. Tak ada bacaan khusus dalam doa ini. Akan tetapi, para tamu akan begitu senang apabila Sahabat Haji Plus mendoakannya agar diberi kemampuan dapat segera menyusulnya beribadah haji ke Tanah Suci. Hal yang perlu Sahabat Haji Plus sampaikan terkait yang meminta doa ialah perihal keyakinan masyarakat bahwa doa seorang yang kembali dari menjalankan ibadah haji maka doanya selama 40 hari tak akan tertolak, ungkapan ini tidak ada dasarnya, karenanya berikan penjelasan tentang ini dan Sahabat Haji Plus tetap memberinya doa tanpa perlu meyakini hal tersebut.
-
Memotivasi Untuk Beribadah ke Tanah Suci
Telah menjadi hal yang wajar di masyarakat dimana seorang yang pernah menjalankan ibadah haji perkataannya akan lebih diperhatikan oleh masyarakat. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Jabir dari Nabi Muhammad Saw bahwasannya seorang yang dikembalikan dari ibadah haji akan membawa pahala dan ghanimah. Beberapa ulama memahami bahwa diantara yang dimaksud dengan ghanimah merupakan status sosial di masyarakat yang lebih tinggi. Dengan demikian, berilah kepada masayarakat semangat untuk menjalankan ibadah Haji. Karena nasihat Sahabat Haji Plus yang telah menjalankan ibadah haji sering kali lebih didengar dibanding seorang yang belum menjalankan ibadah haji.
Inilah sekilas informasi mengenai Travel Haji Plus Jakarta yang dapat menjadi referensi Sahabat Haji plus dalam melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Sahabat Haji Plus dapat terlebih dahulu mencari informasi selengkap – lengkapnya sembari mempersiapkan kebutuhan yang lainnya terkait pelaksanaan ibadah haji. Dengan berbekal pengetahuan yang cukup saat ibadah haji, Sahabat Haji Plus akan dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar karena berbekal ilmu yang cukup. Semoga, informasi ini bermanfaat dan dapat membantu Sahabat Haji Plus sekalian ya!