Harga Haji Visa Mujamalah

Harga Haji Visa Mujamalah

Ketika Sahabat Haji Plus merasa sudah cukup mampu untuk memenuhi biaya persiapan pelaksanaan ibadah haji, kini selanjutnya Sahabat Haji Plus mendaftarkan diri sebagai calon jamaah haji. Tentunya Sahabat Haji Plus menanti momen pendaftaran ini kan? Karena memanglah hal ini menjadi suatu hal yang amat dinanti. Saat Sahabat Haji Plus melakukan pendaftaran haji, terdapat beberapa program yang bisa dipilih antara lain Haji Reguler, Haji Plus ataupun Haji Visa Mujamalah. Sahabat Haji Plus dapat memilih paket sesuai dengan budget yang sudah dipersiapkan. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa Haji Reguler dengan Haji Visa Mujamalah memiliki perbedaan. Haji reguler merupakan haji yang diselenggarakan langsung oleh pemerintah melalui kementrian agama, sedangkan Haji Visa Mujamalah merupakan Haji mandiri yang diselenggarakan oleh pihak travel haji resmi dari kantor kementrian agama melalui undangan dari pemerintah kerajaan Saudi Arabia diluar kuota visa haji yang sudah dijatahkan pada kementrian agama RI. Sehingga, dari segi biaya antara Harga Haji Reguler dengan Harga Haji Visa Mujamalah memiliki tarif yang berbeda. Hal ini dikarenakan visa yang digunakan juga berbeda, begitu pula dengan Biaya Haji Plus. Selain visa, perbedaan lainnya ialah Haji Visa Mujamalah tak perlu menunggu waktu yang lama untuk melaksanakan ibadah haji. Berbeda halnya dengan Haji Reguler yang identik dengan waktu tunggu keberangkatan hingga puluhan tahun. Untuk Fasilitas Haji Visa Mujamalah, fasilitas yang di dapatkan merupakan fasilitas yang exclusive. Sehingga, Sahabat Haji Plus pun dapat memahami bahwa harga yang lebih tentu akan memberikan fasilitas yang setara pula. Bagi Sahabat Haji Plus yang berminat untuk mendaftarkan diri sebagai calon jamaah Haji 2022 dengan paket Haji Visa Mujamalah maupun calon jamaah Haji Plus 2022, Sahabat Haji Plus dapat mendaftarkan diri ke Satutours Travel. Untuk informasi lebih lanjut seputar Haji, yuk simak informasi berikut ini.

Hari Tarwiyah dan Momen Pelaksanaan Ibadah Haji

Pastinya Sahabat Haji Plus pun memahami bahwa harii tarwiyah berkaitan dengan momen pelaksanaan ibadah haji. Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa kata At – Tarwiyah berrmakna mengangkut air untuk persediaan menghilangkan dahaga. Pada zaman dahulu, di Mina tak ada air hingga para jamaah haji harus mengangkut air untuk dibawa ke Mina. Diketahui sebelum memulai pelaksanaan ibadah haji disunahkan bagi seorang yang berhaji untuk memulai persiapan ihram dengan mencukur yang perlu dicukur, memotong kuku dan mandi. Untuk jemaah laki – laki disunahkan untuk menggunakan minyak wangi di badan dan di rambutnya. Kemudian untuk wanita tak boleh memakai minyak wangi, kecuali untuk sekadar menghilangkan bau ketiak atau bedak ringan yang bau wanginya tak sampai keluar. Hendaknya dipahami pula bahwa kain ihram bagi laki – laki dan juga wanita tak boleh diberi minyak wangi. Setelah semua sudah dilakukan, selanjutnya membaca niat masuk dalam ihram dengan mengucapkan “Labbaik Allahumma Hajjan”. Setelah itu, berangkat menuju Mina pada waktu dhuha dengan memperbanyak bacaan talbiyah. Dilanjut pergi ke Mina dan mabit (bermalam) di Mina pada tanggal 8 Dzulhijjah ialah sunah. Apabila Sahabat Haji Plus terikat dengan aturan Maktab dan tak bisa ke Mina pada tanggal 8, tentunya tak masalah jika langsung ke Arafah. Sebagai catatan bahwa sebagian Sahabat Haji Plus telah berangkat ke Padang Arafah, bahkan bermalam di sana pada 8 Dzulhijjah. Sahabat Haji Plus boleh berihram pada tanggal 8 dan boleh pula berihram pada pagi hari Arafah, yaitu tanggal 9 Dzulhijjah.

Sebagian jamaah haji justru berangkat ke Mina untuk menghindari kepadatan pada siang hari tanggal 7 Dzulhijjah. Diperbolehkan berihram pada tanggal 7 Dzulhijjah saat berangkat ke Mina. Namun, alangkah lebih baik apabila Sahabat Haji plus berihram di Mina pada waktu dhuha tanggal 8 Dzulhijjah. Disunahkan untuk melakukan shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Subuh pada waktunya masing – masing di Mina. Pelaksanaan shalat di qashar, namun tak dijamak. Pada saat di Mina, Sahabat Haji Plus tak dianjurkan melakukan shalat sunah rawatib, kecuali shalat sunnah dua rakaat sebelum shubuh. Hal ini karena Nabi Muhammad Saw tak pernah meninggalkannya bahkan pada saat sedang safar atau bepergian. Apabila di Mina bertepatan dengan hari Jumat, shalat itu tidak ditegakkan karena para jamaah sedang musafir. Saat malam hari, waktu minimal jamaah menginap di Mina adalah setengah malam dan lebih afdhol jika sampai subuh maka sebagaimana sunah Nabi Muhammad Saw. Hendaknya Sahabat Haji Plus dapat mengisi waktu dengan ibadah yang bermanfaat seperti membaca talbiyah, membaca Al – qur’an, berdzikir dan shalat malam. Karena perlu Sahabat Haji Plus pahami bahwa hari tarwiyah menjadi salah satu dari 10 hari pertama Dzulhijjah yang menjadi waktu beramal saleh sangat dicintai oleh Allah.

Sekilas Tentang Pelaksanaan Ihram di Tanah Suci

Sebelum Sahabat Haji Plus melaksanakan ibadah haji, Ada beberapa peraturan yang wajib Sahabat Haji Plus pahami. Beberapa di antaranya hal yang wajib dipahami ialah mengucapkan niat, harus membersihkan diri dengan cara mandi hingga berwudhu agar tetap suci. Tak hanya itu, Sahabat Haji Plus juga dilarang untuk melontarkan kata – kata buruk. Perlu Sahabat Haji Plus pahami ialah saat pelaksanaan ibadah haji yang harus dilakukan agar ibadah Sahabat Haji Plus tercatat ialah ihram. Ihram merupakan keadaan Sahabat Haji plus sudah berniat untuk melaksanakan ibadah haji. Ihram ini tak bisa dilakukan dengan sembarangan, karena niat ini harus datang dari dalam hati bahwa Sahabat Haji Plus ingin melakukan ibadah haji dengan sungguh. Pelaksanaan ihram harus dilakukan sebelum pergi ke miqat dan diakhiri dengan tahallul. Pada saat Sahabat Haji Plus sudah melakukan ihram, maka Sahabat Haji Plus harus mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku. Informasi lebih lanjut seputar ihram, simak berikut ini!

  1. Sejarah Singkat Ihram

Diketahui ada beberapa sejarah ihram yang dijelaskan dalam beberapa hadis, diantaranya ialah hadis yang menyebutkan bahwa Allah mengirimkan malaikat ke Bumi untuk menziarahi Ka’bah dan malaikat tersebut turun dalam keadaan ihram dan menuju ke Ka’bah sambil mengucap talbiyah. Terdapat pula riwayat yang menyebutkan bahwasannya malaikat Jibril mengajarkan tata cara berihram kepada Nabi Ibrahim sebelum melakukan amalan – amalan ibadah haji dan juga cara pelaksanaan manasik haji. Setelah itu, terdapat hadis dari Imam Shadiq yang menyebutkan bahwa setelah Nabi Adam bertaubat, malaikat Jibril mengajarkan ihram dan talbiyah, lalu memerintahkannya untuk mandi sebelum melakukan amalan haji.

Dari beberapa pernyataan di atas, terdapat pula riwayat bahwa ketentuan yang ada pada saat ihram berangkat dari kebudayaan orang Arab sebelum melakukan ibadah haji. Mereka meyakini bahwa untuk beribadah kepada Allah Swt, tak pantas rasanya bila menggunakan pakaian yang juga digunakan sehari – hari. Dapat disimpulkan bahwa sebelum melakukan ibadah dan menghadap kepada Allah Swt yakni dengan niat dan membersihkan diri dari segala kekotoran baik jasmani maupun rohani yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Allah SWT.

  1. Pantangan saat Ihram

Perlu Sahabat Haji Plus pahami bahwa terdapat beberapa pantangan saat berihram yang harus Sahabat Haji plus ketahui. Diantara larangan yang perlu Sahabat Haji Plus ketahui, antara lain:

  • Menggunakan pakaian yang berjahit
  • Mengucapkan kata – kata kotor
  • Menutup kepala (untuk pria) dan muka (untuk perempuan)
  • Menikah dan bersetubuh
  • Membunuh makhluk hidup
  • Memotong kuku atau rambut selain pada saat tahallul
  1. Pakaian Khusus saat Ihram

Ketika berihram, terdapat pakaian khusus yang boleh digunakan oleh Sahabat Haji Plus. Pakaian khusus ini merupakan kain ihram yang diperuntukkan bagi pria dan wanita yang disunahkan berwarna putih. Perbedaan diantara keduanya terletak di jenis yang digunakan. Bagi jamaah laki – laki saat berihram wajib menggunakan dua lembar kain yang tak memiliki jahitan untuk menutupi bagian bawah (bagian yang masuk ke dalam aurat) dan juga untuk diselendangkan. Sedangkan, untuk perempuan saat berihram wajib menutup semua bagian badannya kecuali muka dan telapak tangan. Penggunaan kain putih ini memiliki arti kesucian dan pelepasan jamaah dari segala hal yang duniawi dan juga melambangkan bahwa semua umat Allah terlihat sama di hadapanNya. Travel Haji Plus

Rahasia Kulit Agar Tetap Lembab Saat di Tanah Suci

Tak bisa dipungkiri bahwa saat di Tanah Suci, kondisi kulit akan cenderung mengering. Hal ini karena cuaca di Tanah Suci yang dominan dengan teriknya. Karena itulah, apabila kulit kering ini dibiarkan terus menerus, maka bisa sampai kering sekali hingga terkelupas tipis. Agar kulit tak sampai keringm hendaknya Sahabat Haji Plus memahami cara – cara agar kulit tak menjadi kering saat berada di Tanah Suci. Apa saja yang hendaknya dilakukan? Berikut ini lebih jelasnya.

  1. Hendaknya Tak Sering Mencuci Muka

Hendaknya Sahabat Haji Plus tak peerlu untuk sering – sering mencucui muka pada saat di Tanah Suci saat merasa gerah akibat teriknya sinar matahari. Sahabat Haji Plus masih dapat wudhu lima kali atau lebih sehari, kok. Maksud dari pernyataan ini ialah jangan terlalu sering mencuci muka menggunakan sabun. Karena mencuci muka terlalu sering justru akan membuat kulit Sahabat Haji Plus menjadi lebih kering, baik dalam jangka waktu pendek atau panjang. Memang dengan mencuci muka dengan sabun terasa segar. Akan tetapi, kesegaran yang sementara justru akan mendatangkan kerugian untuk kulit Sahabat Haji Plus yang tampak menjadi kering.

  1. Gunakanlah Face Mist

Sahabat Haji Plus pun tampaknya telah mengerti bahwa Suhu di Mekkah dan Madinah amatlah tinggi, terlebih saat siang hari. Untuk menyegarkan muka tanpa perlu mencuci muka terlalu sering ialah dengan cara menggunakan face mist yang dapat menjadi solusi yang tepat untuk Sahabat Haji Plus sekalian. Akan tetapi, usahakan untuk menggunakan face mist secukupnya saja ya. Hal ini bertujuan agar sunscreen yang Sahabat Haji Plus gunakan tidak luntur dan hilang manfaatnya.

  1. Minum Yang Cukup

Apabila Sahabat Haji Plus ingin menghidrasi kulit secara optimal, maka Sahabat Haji Plus juga harus memulai dari dalam dengan mengonsumsi cairan yang cukup. Karena cuaca yang sangat panas, akan menyebabkan badan kehilangan banyak cairan yang dikeluarkan melalui keringat. Untuk mengantisipasi dehidrasi dan kulit kering, Sahabat Haji Plus harus mengonsumsi air putih yang cukup. Hendaknya Sahabat Haji Plus ingat ya bahwa minum air putih yang cukup, bukan minum dengan minuman yang berkadar gula tinggi. Agar tak lupa untuk minum, Sahabat Haji Plus dapat membawa botol minum yang bisa Sahabat Haji Plus minum sewaktu – waktu saat haus. Dengan begitu Sahabat Haji Plus tak akan dehidrasi yang menyebabkan kulit menjadi kering dan tentu akan menjaga kelembaban kulit.

  1. Menggunakan Pelembab Sebelum Tidur

Saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci, perlu diperhatikan bahwa Sahabat Haji Plus harus menjaga kelembaban kulit supaya kulit Sahabat Haji Plus tak mengering. Salah satu cara agar kulit tak mengering ialah memakai pelembab. Sahabat Haji Plus dapat menggunakan pelembab sebelum tidur. Hal ini akan memberi efek kulit lembab saat Sahabat Haji Plus bangun tidur.

  1. Menggunakan Sunscreen dan Sunblock

Di keseharian tentunya kulit Sahabat Haji Plus membutuhkan perlindungan sunscreen, terlebih pada saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci. Perlu Sahabat Haji Plus pahami bahwa paparan sinar matahari yang begitu terik di Mekkah dan Madinah dapat membahayakan kulit apabila tak dilindungi menggunakan sunscreen yang tepat. Saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci, hendaknya gunakan sunscreen serta sunblock dengan SPF minimal 50 untuk perlindungan maksimal. Caranya cukup mudah yakni dengan mengaplikasikan sunscreen ke wajah dan seluruh badan yang akan terkena matahari maksimal 20 menit sebelum ke luar ruangan. Lalu ulangi kembali setelah pemakaian kurang lebih 3 – 4 jam di luar.

  1. Cobalah Pakai Lipbalm Sebelum Tidur

Hal ini menjadi salah satu yang sering diabaikan oleh kebanyakan orang, padahal amat penting. Meskipun yang satu ini tak berhubungan dengan kulit, namun saat berada di kondisi yang terik nan panas akan membuat bibir juga menjadi kering dan akibatnya menjadi pecah – pecah. Supaya tak terjadi hal yang demikian, Sahabat Haji plus dapat menggunakan lip balm sebelum tidur agar menjaga kelembaban bibir.

Pesan Nabi Muhammad Saw Dalam Menggapai Haji Mabrur

Saat melaksanakan ibadah haji, tentunya salah satu hal yang ingin di dapatkan oleh seluruh jamaah haji ialah haji yang dilaksanakannya termasuk haji mabrur. Walaupun dalam hal ini hanya Allah yang menentukan dan mengetahui apakah diterima dan tidaknya haji yang Sahabat Haji Plus laksanakan. Akan tetapi, melalui pesan serta penjelasan yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, setidaknya menjadi penguat bagi Sahabat Haji Plus sekalian untuk lebih berharap kepada Allah Swt agar ibadah haji yang dilaksanakan menjadi haji mabrur. Pesan Nabi Muhammad Saw sebagaimana dijelaskan dalam hadis dalam menggapai haji mabrur diantaranya:

  1. Dilihat Dari Niat Dalam Hati

Melaksanakan ibadah haji hendaknya dengan sungguh dari motivasi serta niat yang ikhlas karena Allah Swt. Kedudukan niat dalam setiap ibadah dalam Islam menempati posisi yang amat penting, bahkan niat menjadi penilaian dari setiap arah dan tujuah ibadah yang Sahabat Haji Plus lakukan. Penegasan perihal niat ini pun juga tegaskan lagi oleh Rasulullah Saw yang dijelaskan dalam sabdanya yakni “Sungguh setiap perbuatan tergantung dari niatnya dan masing – masing mendapat pahala dari niatnya itu.” (Muttafaq’ Alaihi). Oleh karena itulah, pelaksanaan ibadah haji harus dngan sungguh diniatkan karena Allah Swt. Terlebih pelaksanaan ibadah haji ini sangat rawan dengan perasaan riya’ dan sombong, mengingat tak semua orang memiliki kesempatan untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci.

  1. Perihal Biaya Yang Digunakan

Segala biaya yang akan digunakan untuk pelaksanaan ibadah haji hendaknya benar – benar bersumber dari sumber yang halal. Pernyataan ini pun ditegaskan oleh Nabi Muhammad Saw yang bersabda “Jika seseorang pergi menunaikan haji dengan biaya dari harta yang halal dan kemudian diucapkannya Labbaikallaahumma labbaik ( ya Allah, inilah aku datang memenuhi panggilan-Mu). Maka berkata penyeru dari langit : Allah menyambut dan menerima kedatanganmu dan semoga Sahabat Haji Plus berbahagia. Pembekalanmu halal, pengangkutanmu juga halal, maka hajimu mabrur, tidak dicampuri dosa. Sebaliknya, jika dia pergi dengan harta yang haram, dan dia mengucapkan: Labbaik. Maka penyeru dari langit berseru: Tidak diterima kunjunganmu dan engkau tidak berbahagia. Pembekalanmu haram, pembelanjaanmu juga haram, maka hajimu ma’zur (mendatangkan dosa) atau tidak diterima.” (HR. Tabrani). Karrena itu, Sahabat Haji Plus harus memastikan bahwa biaya yang digunakan untuk melaksanakan ibadah haji beersumber dari sumber yang halal. Hal ini supaya tak membawa mudharat bagi Sahabat Haj plus yang akan melaksanakan ibadah haji.

  1. Melakukan dan Memahami Manasik Haji

Melakukan manasik hajinya serta memahami manasik haji sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad Saw tentunya akan membntu Sahabat Haji Pus agar dapat melaksankaan ibadah haji di Tanah Suci dengan lancar. Tentunya hal ini dapat dipahami, karena pelaksanaan ibadah haji menjadi salah satu ibadah mahdhah yang cara pelaksanaanya mutlak harus sesuai dengan ajaran yang sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Oleh sbab itu, Sahabat Haji Plus harus memahaminya dengan baik.

  1. Keterkaitan Ibadah dan Tingkah Laku

Perlu Sahabat Haji Plus pahami bahwa pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan hendaknya mampu memperbaiki akhlak dan tingkah laku. Karena itulah, sesudah Sahabat Haji Plus kembali dari tanah suci dan dapat menyelesaikan manasik hajinya secara sempurna hendaknya Sahabat Haji Plus memiliki perbedaan yang ada dalam diri dalam hal tingkah laku. Karena dengan melaksanakan ibadah, tujuan hidup Sahabat Haji Plus akan kembali kepada fitrah yang sebenarnya yakni menjadi manusia yang memiliki akhlak yang terpuji. Sahabat Haji Plus harus mengingat bahwa tujuan ibadah dalam Islam, tak terkecuali dalam pelaksanaan ibadah haji adalah untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt. Upaya pendekatan ini pun sekaligus mensucikan jiwa Sahabat Haji Plus menjadi jiwa yang bersih sehingga dengan jiwa yang bersih ini melahirkan perilaku dan akhlak yang mulia.

  1. Inilah Ciri Haji Mabrur

Perlu Sahabat Haji plus pahami bahwa terdapat tiga ciri haji mabrur, sebagaimana yang dinyatakan oleh Nabi Muhammad Saw yakni :

  • Pertama

Disebut dengan “ayyakuna tibil kalam” yang memiliki arti setelah melaksanakan ibadah haji omongannya enak, manis, menyenangkan dan tak menyakiti orang lain.

  • Kedua

Ciri yang kedua yakni “ifsaus salam” yang artinya  “suka damai”. Sehingga, orang yang sudah berhaji itu seharusnya tak suka bertengkar, apalagi untuk masalah yang sepele.

  • Ketiga

Selanjutnya ialah “itamuth tha’am” yang artinya sosialnya semakin tinggi karena memberi makan masyarakat. Jadi, apabila sudah haji tapi dia masih pelit dan perhitungan, maka hajinya belum atau tak mabrur.

Nah, inilah sekilas informasi bagi Sahabat Haji Plus yang ingin menegtahui informasi lengkap seputar Harga Haji Visa Mujamalah. Semoga dengan adanya paparan informasi ini, Sahabat Haji Plus lebih siap dalam menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *