Travel Haji Tanpa Antri 2022

Travel Haji Tanpa Antri 2022

Keinginan kuat untuk melaksanakan ibadah haji pastinya tak melunturkan niat Sahabat Haji Plus untuk merencakan keberangkatan ke Tanah Suci kan? Berbagai upaya pun dilakukan untuk menunjang keinginan Sahabat Haji Plus yang ingin pergi berhaji. Aneka ragam pilihan paket haji pun siap sedia untuk Sahabat Haji Plus pilih. Sahabat Haji Plus dapat memilihnya sesuai dengan kemampuan Sahabat Haji Plus sekalian. Apabila Sahabat Haji Plus memiliki budget yang cukup serta memiliki keinginan untuk segera menunaikan ibadah haji tanpa menunggu waktu yang lama, Sahabat Haji Plus dapat mencoba untuk mendaftar Haji Tanpa Antri atau yang biasa disebut dengan Haji Furoda. Haji Furoda atau Haji Tanpa Antri ini menjadi rekomendasi yang sangat tepat bagi Sahabat Haji Plus yang enggan untuk menunggu waktu keberangkatan yang lama. Karena dengan Haji Furoda atau Haji Tanpa Antri ini Sahabat Haji Plus akan segera berangkat di tahun yang sama dengan tahun pendaftaran serta disertai mendapatkan fasilitas yang exclusive selama berada di Tanah Suci. Bagaimana? Menarik sekali kan? Tak perlu risau bagi Sahabat Haji Plus yang masih berencana untuk mendaftar Haji Furoda di tahun berikutnya atau Haji Furoda 2022. Sahabat Haji Plus dapat langsung booking untuk pendaftaran haji bersama Annur Maarif untuk mendaftar paket memilih Travel Haji Tanpa Antri 2022. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang masih ingin mendapatkan informasi selanjutnya perihal Haji Furoda Jakarta dan Travel Haji Furoda lebih lengkap, yuk simak informasi di bawah ini.

Mengapa Ada Manasik Haji Sebelum Berangkat Haji?

Sebelum berangkat untuk melaksanakan ibadah haji tentunya ada beberapa hal yang tak dilewatkan, salah satunya melaksanakan manasik haji. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa dengan melakukan manasik haji ini berperan juga dalam menunjang kelancaran pelaksanaan ibadah Sahabat Haji Plus di Tanah Suci. Bagi Sahabat Haji Plus yang baru saja mendaftar pelaksanaan ibadah haji pastinya bertanya – tanya kan apa itu manasik haji. Jadi.. manasik haji ini merupakan salah satu proses untuk melatih calon jamaah haji dengan melakukan beberapa rangkaian ibadah haji menjelang tanggal keberangkatan menuju ke Tanah Suci. Pelaksanaan manasik haji ini pada umumnya dilakukan dengan mengenalkan ragam rangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama proses ibadah haji dan lengkap dengan simulasinya. Tak hanya itu, Sahabat Haji Plus juga akan diajari bagaimana caranya untuk memulai ihram dan memakai kain ihram. Setelah itu akan ada simulasi thawaf sampai dengan simulasi lempar jumrah. Biasanya setiap rukun wajib haji akan diperagakan satu persatu. Tentunya hal ini bertujuan agar ibadah haji yang akan Sahabat Haji Plus lakukan nantinya berjalan dengan lancar. Pada umumnya manasik haji ini dilakukan sekitar 3 bulan sebelum hari keberangkatan jemaah. Biasanya manasik haji akan dilaksanakan pada setiap akhir minggu. Untuk hukum manasik haji ini beberapa ulama berpendapat bahwa manasik haji ini memiliki hukum sunnah. Para ulama menilai bahwa mengikuti manasik sangat berpengaruh bagi kelancaran proses berhaji di Tanah Suci. Karena itulah, atas beberapa pendapat dari ulama, manasik haji memiliki hukum sunnah untuk dilakukan.

Terdapat beberapa alasan yang melatarbelakangi mengapa manasik haji menjadi hal yang hendaknya tak boleh dilewatkan bagi calon jamaah haji. Dapat dikatakan bahwa manasik haji termasuk dalam rangkaian panjang dari ibadah haji. Tentunya ga lengkap apabila manasik haji ini tak diikuti sebelum melakukan ibadah haji ke Tanah Suci. Banyak manfaat juga yang bisa didapat Sahabat Haji Plus dengan mengikuti manasik haji ini. Terutama bagi calon jamaah yang sudah lanjut usia dan mereka yang masih awam dalam beribadah. Karena itulah, semuanya yang hendak pergi ke Tanah Suci guna melaksanakan ibadah haji wajib mendapatkan pengarahan yang optimal, agar dapat melaksanakan ibadah dengan maksimal saat di Tanah Suci. Pasti sayang banget kan kalau nantinya ada yang harus membayar dam / denda karena lalai dalam pelaksanaan ibadah haji yang dilakukannya. Selain itu, mengikuti manasik haji juga akan memperkuat bekal Sahabat Haji Plus untuk menambah kualitas ibadah di Tanah Suci. Tentu banyak sekali hal yang dapat Sahabat Haji Plus lakukan untuk mendapatkan pahala selama berada di Tanah Suci. Bahkan banyak diantaranya yang merupakan amalan sederhana dan mudah sekali untuk dilakukan. Dan segala sesuatu ini akan Sahabat Haji Plus dapatkan di prosesi manasik haji. Nah.. Pastinya sayang banget kan kalau dilewatkan.

Fakta Menarik Tentang Makam Nabi Muhammad Saw di Tanah Suci

Saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci, tentunya Sahabat Haji Plus tak akan melewatkan untuk berkunjung ke makam Nabi Muhammad Saw kan? Karena, makam Nabi Muhammad Saw yang berada di Madinah ini tak pernah sepi pengunjung. Lokasi dari makam Nabi Muhammad Saw ini berada di dalam masjid Nabawi. Pada mulanya, makam Nabi Muhammad Saw ini merupakan kamar Nabi Muhammad Saw dan Aisyah ra. Saat ini Masjid Nabawi sudah diperluas, sehingga rumah Aisyah ra.masuk ke dalam kompleks Masjid Nabawi yang telah diperluas saat ini. Kmeudian, disamping makam Nabi Muhammad Saw, berjajar makam para sahabatnya. Sahabat tersebut antara lain Abu Bakar Ash – Shidiq dan Umar bin Khattab. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa ada fakta menarik perihal makam Nabi Muhammad Saw. Apa saja? Berikut lebih jelasnya!

1. Terdapat Pagar Tinggi Beserta Ornamen Kaligrafinya

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa Area makam Nabi Muhammad Saw ini dilindungi dengan pagar tinggi nan kokh beserta pesona ornamen kaligrafinya yang berwarna kuning keemasan. Disana, terdapat penjaga khusus yang selalu stand by. Penjaga tersebut biasa disebut dengan askar yang bertugas untuk menjaga di sekitaran area makam Nabi Muhammad Saw. Salah satu tugas askar adalah mengingatkan apabila jemaah ada yang berbuat hal-hal berlebihan atas makam Nabi, misalnya menangis histeris ataupun melakukan salat di depan makamnya.

2. Makam Nabi Mulanya Ialah Kamarnya

Diketahui menurut sejarah masa lalu sempat muncul perdebatan antara para sahabat Nabi ketika hendak menentukan lokasi pemakaman Nabi Muhammad Saw. Abu Bakar lah yang kemudian menjadi penengah dari perdebatan tersebut, karena Rasul pernah bersabda: “Tak seorang nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat dia meninggal”. Apa yang diutarakan Abu Bakar tersebut berhasil menjadi penengah sekaligus menjadi argumen penentu mengapa Nabi Muhammad SAW dimakamkan di kamarnya.

3. Terletak di Dalam Masjid

Pada saat kepemimpinan Al – Walid I Sulayman ibn Abdul Malik (715-717 M) dari Dinasti Umayah telah dilakukan perluasan area masjid Nabawi. Hal ini dikarenakan, pertambahan jumlah umat Islam saat itu dirasa semakin banyak. Adik tiri Al-Walid I Sulayman ibn Abdul Malik, Umar ibn Abdul Aziz, memberikan masukan supaya makam Nabi Muhammad Saw dapat dimasukkan ke dalam area Masjid Nabawi. Ditambah lagi, dibuat dinding pagar setinggi 5 meter mengelilingi area makam untuk menjaga tidak terlihat dari dalam masjid serta tidak ada jamaah yang melakukan aktivitas syirik di sekitar makam. Di samping makam Nabi Muhammad SAW, ada juga makam dua sahabat Rasulullah, tak lain adalah Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab.

4. Tak Pernah Sepi

Makam Nabi Muhammad Saw serta para sahabat ini diketahui tak pernah sepi dari orang yang berziarah. Jamaah haji dan juga umat Islam lain yang datang ke Madinah selalu menyempatkan diri mengunjungi makam Nabi Muhammad Saw. Pada umumnya, beribadah di dalam Masjid Nabawi terlebih dahulu termasuk juga di Raudhah, kemudian berziarah ke makam Nabi Muhammad Saw.

Bagi Laki – Laki, Jangan Merokok Saat di Tanah Suci

Tak bisa dipungkiri bahwa banyak laki – laki yang candu dengan rokok, bahkan rasanya tak bisa jika tak merokok. Pada umumnya para pecandu rokok tak pernah mengenal waktu dan tempat saat merokok, tak terkecuali saat di Tanah Suci. Padahal di Tanah Suci telah ada peraturan dan bahkan tertulis dan terpampang jelas di sudut kota Makkah dan tulisan tersebut berisikan pesan dilarang merokok dengan berbagai bahasa dari penjuru dunia. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengingatkan jamaah haji untuk tak merokok saat sudah tiba di Tanah Suci. Walaupun sudah diperingatkan secara tegas dan jelas serta tentunya akan dikenakan sanksi bagi yang melanggar, namun justru masih ada penjual rokok yang berada di sekitar Masjidil Haram maupun Masjid Nabawi. Padahal apabila pedagang rokok tersebut tertangkap, akan dikenakan sanksi hingga puluhan juta jika dikonversikan dalam bentuk rupiah. Banyak sekali kan? Sebab itulah, pihak Bea Cukai di bandara akan memeriksa dengan ketat dan tak segan untuk menyita apabila terdapat rokok pada barang bawaan jamaah haji. Di Tanah Suci, seseorang yang membeli rokok itu diibaratkan seperti membeli narkoba di Tanah Air yakni dilakukan sembunyi – sembunyi. Harga yang dibandrol untuk rokok di Tanah Suci pun harganya mencapai tiga kali lipat dibandingkan harga di Indonesia.

Keberadaan rokok di Tanah Suci ini statusnya disamakan dengan tempat hiburan malam serta wanita penghibur dan miras saat bulan ramadhan di Tanah Air yakni yang dianggap haram. Nah, sebagai barang haram, maka tak heran apabila ditutup. Bahkan kerajaan Arab Saudi tampaknya sudah geram dengan aksi perdagangan rokok yang seringkali dilakukan secara sembunyi – sembunyi oleh para oknum ini. Karena itulah, pihak kerajaan Arab Saudi tak segan untuk memberikan sanksi dan denda kepada pedaganag rokok yang berada di Madinah maupun Makkah. Adanya sanksi dan denda yang tinggi tersebut dimaksudkan agar penjual rokok tersebut bangkrut, sehingga tak berdagang rokok lagi. Pihak kerajaan Arab Saudi sudah memperingatkan dengan tegas dan jelas serta meminta pada seluruh jamaah haji untuk tak meroko di sekitar Masjid Nabawi, Masjidil Haram serta tempat lain di lingkup Tanah Suci selama pelaksanaan ibadah haji. Denda yang diperingatkan untuk yang melanggar ini mencapai ratusan real. Nah.. jadi teruntuk Sahabat Haji Plus yang mungkin candu dengan rokok ada baiknya mulai berfikir untuk menghentikan kebiasaan merokok pada saat melaksanakan ibadah haji. Bisa saja pelaksanaan ibadah haji ini sekalian melatih Sahabat Haji Plus untuk berhenti merokok. Berikut ini ada tips agar saat di Tanah Suci Sahabat Haji Plus tak merokok. Tipsnya antara lain :

  1. Tanamkan niat yang kuat dalam hati. Karena tanpa niat yang kuat segala sesuatu akan mustahil berhasil.
  2. Perbanyaklah dzikir dan membaca Al – Qur’an. Karena dengan Sahabat Haji Plus menyibukkan diri dengan mulut yang selalu berdzikir dan membaca Al – Qur’an, maka insyaallah ini akan membantu Sahabat Haji Plus berhenti dari kebiasaan merokok
  3. Perbanyak minum air Zamzam. Hal ini dikarenakan air Zamzam merupakan obat, maka ketika Sahabat Haji Plus meminumnya cobalah sambil memohon kepada Allah agar bisa berhenti dari kebiasaan merokok yang sedang Sahabat Haji Plus upayakan itu.
  4. Hendaknya Sahabat Haji Plus jangan mendekati teman yang merokok. Hal ini dikarenakan akan membuat Sahabat Haji Plus jadi ingin kembali merokok.
  5. Cobalah untuk membawa permen saat hendak berangkat ke Tanah Suci. Karena permen ini bisa menjadi salah satu solusi untuk mengatasi Sahabat Haji Plus yang hendak berhenti merokok. Jadi jika Sahabat Haji Plus tiba – tiba ingin merokok, Sahabat Haji Plus bisa mengunyah permen tersebut.

Semoga dengan pelaksanaan ibadah haji yang dibatasi untuk tak merokok selama pelaksanaan ibadah haji ini bisa menjadi momen yang pas untuk jamaah yang ingin berhenti dari kebiasaan merokok.

Lokasi di Tanah Suci Yang Dipercaya Sebagai Tempat Dikabulkannya Doa

Kesitimewaan saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci ialah Sahabat Haji Plus dapat berdoa di beberapa lokasi di Tanah Suci yang diyakini sebagai tempat mustajabnya doa. Ketika Sahabat Haji Plus berdoa di Tanah Suci, tentu akan berbeda rasanya saat Sahabat Haji Plus berdoa pada umumnya. Maka tak heran apabila saat melaksanakan ibadah haji, seluruh jamaah haji tak henti – hentinya berdoa pada Allah atas segala hal yang diharapkannya. Nah, teruntuk Sahabat Haji Plus yang ingin mengetahui beberapa tempat yang diyakini sebagai tempat mustajabnya doa, yuk simak informasi berikut ini.

1. Kawasan Masjidil Haram

Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa kawasan yang terdapat di sekitar Masjidil Haram ialah salah satu tempat yang dipercaya akan mudah untuk diijabah oleh Allah Swt. Beberapa kawasan dari Masjidil Haram tersebut antara lain, Multazam, dalam Ka’bah, Hijr Ismail, Rukun Yamani, dan juga Bukit Safa dan Marwah. Multazam menjadi salah satu tempat yang berada di antara Hajar Aswad dan juga pintu Ka’bah. Multazam dianggap sebagai tempat paling utama dimana doa mudah diijabah oleh Allah Swt. Apabila memungkinkan untuk dilakukan, berdoalah sembari memegang pintu Ka’bah. Selanjutnya tempat di dalam Ka’bah. Ketika melaksanakan ibadah haji, jamaah biasanya berdoa di area ini setelah keluar dari Hijir Ismail. Selanjutnya dalam Hijir Ismail. Hijir Ismail masih menjadi bagian dari Ka’bah. Pada mulanya, tempat ini digunakan oleh Siti Hajar beserta dengan anaknya untuk berlindung. Tempat ini biasanya digunakan oleh para jamaah haji untuk berdoa usai melakukan thawaf. Tempat berikutnya yang masih masuk dalam kawasan Masjidil Haram adalah Rukun Yamani. Tempat ini dikenal dengan Hajar Aswad, yakni batu hitam yang tergantung dengan ketinggian 1,5 meter berada di atas tanah. Tempat terakhir di area Masjidil Haram yang menjadi Tempat Mustajab untuk berdoa di Tanah Suci adalah Bukit Safa dan Marwah. Saat melakukan Sa’i, yaitu berjalan mengelilingi bukit sofa dan marwah, jamaah dianjurkan untuk berdoa dan beristighfar. Saat Sahabat Haji Plus berdoa, tak lupa diiringi dengan perasaan penuh keyakinan atas kuasa dari Allah Swt.

2. Kawasan Masjid Nabawi

Selanjutnya ada Masjid kedua di Tanah Suci setelah Masjidil Haram yang juga dianggap sebagai salah satu tempat diijabahnya doa ketika berdoa di Tanah Suci . Menurut sejarah, kawasan Masjid Nabawi di Madinah ini pada awalnya ialah halaman rumah atau pekarangan dari Nabi Muhammad Saw. Masjid Nabawi ini biasanya dibuka 24 jam agar jamaah yang berada di area ini tak terlalu padat.

3. Muzdalifah

Lokasi selanjutnya yang dipercaya umat muslim sebagai tempat terkabulnya doa ialah di muzdalifah yang berlokasi di antara Padang Arafah dan juga Mina. Di tempat inilah, banyak dari jamaah haji akan mengumpulkan kerikil yang nantinya akan digunakan untuk melempar Jumrah. Banyak yang mempercayai bahwa berdoa di tempat ini pada malam hari adalah waktu yang tepat agar doa diijabah oleh Allah SWT.

4. Padang Arafah

Arafah atau Padang Arafah ini adalah tempat dilaksanakannya rangkaian ibadah haji yakni wukuf yang dilaksanakan pada siang hingga sore hari. Tempat ini menjadi inti atau pokok dari kegiatan haji. Berdoa di Padanag Arafah selama wukuf dipercaya dapat membuat doa cepat diijabah oleh Allah SWT. Karena itulah, pada saat Sahabat Haji Plus berada di Arafah hendaknya tak lupa untuk berdoa dan memohon dengan segala harap ya!

Masjid Namira Menjadi Saksi Perjalanan Haji Nabi Muhammad Saw

Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwa Masjid Namirah merupakan salah satu masjid yang berada di perbatasan Arafah dan Al Haram. Menurut sejarah, masjid ini merupakan salah satu saksi pertama kali Nabi Muhammad Saw melaksanakan ibadah haji. Pada 9 Dzulhijah ketika Nabi Muhammad Saw melaksanakan haji dalam perjalanannya dari Mina menuju Arafah, Nabi Muhammad Saw sempat menghentikan unta yang dibawanya. Saat itu, sekitar waktu Dhuha, Nabi Muhammad Saw berhenti di Wadi Uranah dan mendirikan tenda berwarna merah. Rasulullah sempat beristirahat di tenda merahnya hingga waktu Dhuhur tiba. Setelah itu, Rasulullah baru bergerak ke tengah Padang Arafah dekat Jabal Rahmah. Dalam perjalanan waktu setelah Nabi Muhammad Saw, wadi tempat mendirikan tenda tersebut dibangunlah sebuah masjid, yang kemudian diberi nama Namirah. Di tempat ini pula dulu Nabi Muhammad mendirikan sholat sebelum wukuf di Arafah mengingat lokasinya berdekatan. Masjid Namirah ini diketahui dibangun oleh salah satu seorang khalifah yang berasal dari Dinasti Abbasiyah sekitar abad kedua Hijriyah. Jadilah Masjid Namirah yang namanya diambil dari sebuah bukit di sebelah barat masjid, Bukit Namirah. Masjid ini memiliki luas sekitar 110 ribu meter persegi dengan panjang 340 meter serta lebar 240 meter. Masjid Namirah ini ditopang dengan enam buah menara besar. Tak hanya itu, masjid ini juga memiliki tiga buah kubah besar. Hingga saat ini, setiap 9 Dzulhijah aktivitas Nabi Muhammad Saw yang melakukan shalat dhuhur dijamak dengan Ashar, masih tetap dilakukan oleh para jamaah haji. Selepas Maghrib baru jamaah dapat meninggalkan tempat tersebut untuk kemudian menuju ke Muzdalifah. Saat Sahabat Haji Plus sudah berada di Tanah Suci, bisa banget nih mampir ke Masjid Namira ini.

Apabila Sahabat Haji Plus masih ingin membaca informasi yang lainnya seputar Travel Haji Furoda, pantau terus infromasi disini ya! Jangan lupa untuk membekali diri dengan berbagai pengetahuan sebelum pelaksanaan ibadah haji, hitung – hitung sembari mempersiapkan pendaftaran Travel Haji Tanpa Antri 2022. Semoga segala informasi yang disajikan dapat membantu Sahabat Haji Plus dalam mempersiapkan keberangkatan ibadah haji dengan maksimal.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *