Harga Tanpa Antri 2023
Mematangkan persiapan untuk melaksanakan ibadah haji salah satunya ialah dengan mempersiapkan biaya untuk mendaftar ibadah haji. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang berkeinginan untuk melaksanakan ibadah haji pastinya mempersiapkan biayanya kan? Tentunya persiapan biaya ini menjadi hal yang cukup penting. Pasalnya dengan persiapan biaya untuk melaksankan ibadah haji dengan rencana yang matang, maka insyaallah Sahabat Haji Plus akan dapat mendaftar ibadah haji dan segera pergi berangkat ke Tanah Suci. Namun, tampaknya Sahabat Haji Plus pastinya menginginkan keberangkatan ke Tanah Suci dengan segera kan? Karena pastinya resah apabila menunggu waktu keberangkatan terlalu lama, apalagi menunggunya mencapai satuan dan bahkan puluhan tahun. Nah, ada rekomendasi nih bagi Sahabat Haji Plus yang ingin melaksanakan ibadah haji tanpa antri alias langsung berangkat di tahun yang sama. Sahabat Haji Plus bisa langsung mendaftarkan diri dengan memilih paket Haji Tanpa Antri atau lebih dikenal dengan Haji Furoda. Apabila Sahabat Haji Plus masih berencana karena masih mengumpulkan biaya, namun berkeinginan berangkat pada tahun 2023. Sahabat Haji Plus cukup tenang. Karena Sahabat Haji Plus dapat berangkat bersama Travel Haji Furoda yang telah berpengalaman yakni Annur Maarif dengan mendaftar paket Haji Furoda 2023. Sahabat Haji Plus bisa langsung tanyakan perihal Haji Furoda dengan paket Harga Tanpa Antri 2023. Bagi Sahabat Haji Plus yang berada di Jakarta dan ingin mengetahui informasi seputar Haji Furoda Jakarta serta informasi lebih lengkap seputar ibadah haji, yuk simak berikut ini.
Awal Mula Pelaksanaan Ibadah Haji di Indonesia
Tentunya Sahabat Haji Plus tahu bahwa kota yang berada di Tanah Suci yakni Madinah dan Makkah menjadi tempat pertemuan terbesar bagi seluruh umat muslim di seluruh dunia. Tak hanya itu, dua kota yakni Madinah dan Makkah ini juga menjadi pusat intelektual muslim kelas dunia seperti ulama, filsuf, sufi, penyair, pengusaha dan sejarawan muslim yang bertemu dan saling bertukar informasi yang dimiliki oleh masing – masing tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa kota Madinah dan Makkah ini merupakan kota suci bagi umat islam yang memiliki banyak sekali keistimewaan. Karena di kota tersebutlah terdapat ganjaran berupa pahala yang berlipat ganda bagi umat muslim yang mengerjakan shalat maupun mengerjakan ibadah lainnya di kota Madinah dan Mekkah ini. Terlebih kedua kota tersebut juga menjadi tempat berjumpanya para umat muslim yang data dari seluruh dunia untuk melaksanakan ibadah haji dengan bergantian. Bertemunya umat muslim dari penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji ini tentunya membawa banyak sekali hikmah yang salah satunya ialah para umat muslim dapat mengetahui perkembangan dan gerakan di negara – negara muslim lainnya. Dengan begitu, Sahabat Haji Plus serta umat muslim akan mengetahui perkembangan – perkembangan yang terjadi di berbagai belahan dunia muslim yng tentunya juga berdampak bagi Indonesia.
Di Indonesia setelah penjajahan Belanda sudah berada di Pulau Jawa dan beberapa daerah lainnya, ibadah haji masih mendapat suatu fungsi baru. Di Mekkah, jamaah haji berada di bawah suatu pemerintahan islam, bebas dari campur tangan penjajah. Situasi inilah yang tak mungkin tak membuat mereka lebih sadar terhadap kolonialisme. Hal ini terdapat di buku orang Nusantara Naik Haji, 127. Pada saat penjajahan dulu Belanda menganggap bahwa kyai sebagai musuh bebuyutan mereka. Untuk mengimbangi pengaruh dan kekuatan mereka, Belanda berusaha menjalin persekutuan dengan priyayi lokal dan tokoh – tokoh adat serta membatasi penyelenggaraan ibadah haji yang di duga sebagai pemicu gerakan perlawanan bangsa Indonesia.Kemudian dalam perang Aceh dan pemberontakan petani di Banten pada akhirnya memaksa pihak Belanda untuk mengevaluasi kebijakannya. Setelah dipertimbangkan oleh Snouck Hurgronje, Belanda membedakan antara Islam sebagai sebuah Agama dan Islam sebagai militansi politik.
Tak hanya itu, bahkan di kitab nashihatul muslimin yang ditulis oleh Syaikh Abd Shamad al – Palimbani untuk membangkitan semangat perjuangan melawan kolonialisme Belanda yang akhirnya memicu pemberontakan terhadap Belanda di Aceh dan di Palembang. Dalam hal ini, Henri Chambert Loir, mengatakan bahwa seorang ulama Jawi yang tersohor yakni dengan nama Abdussamad al – Palimbani yang melewatkan kebanyakan umurnya di tanah Arab mempunyai peran dalam hal ini. Ia pernah mengarang sebuah risalah tentang jihad dalam bahasa Arab “Nashihatul Muslimin wa Tadzkirat lil Mu’minin fi Fadhail Jihad fi Sabilillah wa Karamat al-Mujahidin fi sabilillah”, yang disebarluaskan di Indonesia, bahkan mengilhami sajak aceh yang sangat berperan dalam Perang Aceh, hikayat sabil. Sahabat Haji Plus dapat mengambil pelajaran bahwa kisah pelaksanaan ibadah jamaah haji di masa lalu yang dipaparkan di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan ibadah haji tak serta merta hanya menyibukkan diri dengan ibadah haji. Melainkan juga melakukan berbagai pertahanan sosial maupun politik baik sesama bangsa Indonesia maupun dengan jamaah dari negeri lain. Ibadah haji juga dimanfaatkan oleh para kyai, ulama dan para jamaah haji untuk melakukan strategi merebut kemerdekaan dan mengusir penjajah. Hal ini menunjukkan kecerdasan para kyai dan jamaah haji dalam memaksimalkan sebuah momen di satu sisi, serta kepekaan mereka terhadap nasib bangsa dan Tanah Airnya.
Apa Saja Sunnah Dalam Berihram? Berikut Lebih Jelasnya!
Saat Sahabat Haji Plus melaksankan ibadah haji di Tanah Suci dan hendak berihram, ketahuilah bahwa berihram terdapat sunnah – sunnah yang dapat Sahabat Haji Plus jalankan. Sunnah pada saat berihram ini apabila dikerjakan akan mendapatkan pahala dan apabila ditinggalkan tak akan membatalkan ihram itu sendiri. Akan tetapi amat disayangkan apabila kesempatan yang belum tentu terjadi seumur hidup sekali ini Sahabat Haji Plus sia – siakan. Diketahui dalam berihram terdapat sunnah – sunnah yang dapat dijalankan. Beberapa sunnah sunnahnya orang yang sedang berihram antara lain :
-
Mandi Sebelum Berihram
Melakukan mandi sebelum berihram ini merupakan salah satu sunnah ihrama yang dapat Sahabat Haji Plus lakukan. Hal ini dapat Sahabat Haji Plus lakukan pada saat Sahabat Haji Plus mengambil miqot. Pada umumnya setiap masjid tempat Sahabat Haji Plus mengambil miqot disediakan kamar mandi yang jumlahnya cukup banyak untuk para Mu’tamirin atau orang yang akan melaksanakan ihrm. Mandi ihram ini cukup dilakukan dengan cara meratakan air keseluruh anggota tubuh disertai dengan niat.
-
Menggunakan Kain Ihram Yang Baik
Setelah Sahabat Haji Plus melakukan mandi ihram, selanjutnya ialah menggunakan kain ihram dengan baik. Menggunakan kain ihram dengan baik ini maksudnya ialah Sahabat Haji Plus jangan sampai menggunakan kain Ihram dengan kain yang tembus pandang sehingga terlihat warna kulitnya. Hal ini hendaknya jangan sampai terjadi, karena ini dapat membatalkan syarat dari tertutupnya aurat pada saat berihram.
-
Menutup Aurat
Tak berhenti di menggunakan kain ihram saja, pastinya Sahabat Haji Plus harus memastikan bahwa kain tersebut telah menutup aurat dengan sempurna. Teruntuk jamaah haji wanita disunnahkan untuk menutup aurat dengan maksimal yakni dengan cara menutup bagian tangan atas dengan kaos tangan Ihram.
-
Sholat Sunnah Ihram Dua Rakaat
Sunnah berihram selanjutnya yang dapat Sahabat Haji Plus lakukan ialah sholat sunnah ihram sebanyak dua rakaat. Menurut perintah Nabi Muhammad Saw sebagaimana diriwayatkan oleh asyaikhoni, dimana salam sholat tersebut membaca Fatihah dan Al kafirun pada rokaat pertama dan membaca Fatihah dan surat Al ikhlas pada rokaat kedua.
-
Membaca Niat Ihram Dan Berdoa
Disunnahkan menurut ulama ulama Syafi’iyyah saat Sahabat Haji Plus berdoa hendaknya menghadap ke arah kiblat. Hal ini karena salah satu etika dalam berdoa ialah mengahdap kiblat. Untuk Sahabat Haji Plus yang masih belum mengetahui doa Ihra, begini jelasnya : Allahumma ahromu laka sya’ri wa basyari wa lahmi wa dammi. Artinya Ya allah aku haramkan kepadaMu rambutku, kulitku, dagingku dan darahku dari api neraka.
-
Memperbanyak membaca Talbiyah
Memperbanyak membaca talbiyah ini juga termasuk ke dalam sunnah saat berihram. Karena itu, sebisa mungkin Sahabat Haji Plus memperbanyak bacaan talbiyah pada saat berihram. Pada saat Sahabat Haji Plus membaca kalimat Talbiyah ini dianjurkan mengeraskan suara baik dalam keadaan berdiri maupun duduk hingga sampai di Masjidil Haram.
Apabila Sahabat Haji Plus menjalankan ihram yang dsiertai dengan melakukan berbagai sunnah – sunnah yang ada tersebut, pastinya Sahabat Haji Plus akan merasa kenyamanan dalam beribadah. Hal ini karena Sahabat Haji Plus sudah berusaha mengikuti apa yang telah diperbuat oleh Nabi Muhammad Saw, karena salah satu fungsi sunnah juga adalah menambal kekurangan yang tak Sahabat Haji Plus sengaja dalam wajib.
Istimewanya Pahala Saat Memandang Ka’bah
Seluruh umat muslim pun mengetahui bahwa ketika mereka beribadah selalu diperintahkan oleh Allah Swt untuk selalu memandang Ka’bah. Dalam Al – Qur’an surat Al – Baqarah ayat 144 Allah Swt berfirman “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram” Dari ayat teersebut yang dimaksud Masjid Haram menurut tafsir ialah Ka’bah. Nah, saat memandang Ka’bah secara langsung tentunya pahala yang dapat di dapatlan diluar ibadah shalat. Istimewanya pahal memandang Ka’bah ini ialah mendapatkan rahmat dari Allah Swt. Nabi Muhammad Saw bersabda bahwasannya “Setiap sehari semalam Allah menurunkan sertatus dua puluh rahmat atas Baitullah. Enam puluh rahmat untuk yang melakukan thawaf dan empat puluh untuk yang melakukan sholat dan dua puluh yang lain untuk yang memandang Ka’bah”. Hal ini menurut hadis riwayat Thabrani. Adapula beberapa alasan yang dapat dipahami saat memandang ka’bah itu berpahala. Salah satunya ialah terdapat pada firman Allah yang menjelaskan ” Sesungguhnya rumah yang mula – mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah yang di Mekkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua Manusia.” Hal ini terdapat pada Qur’an Surat Ali – Imran ayat 96. Semoga Sahabat Haji Plus sekalian dapat memandang Ka’bah secara langsung yang selama ini menjadi kiblat ketika shalat. Seluruh umat muslim pastinya memiliki keinginan besr untuk dapat melakukan shalat di Masjidil Haram serta melakukan rangakaian kegiatan ibadah haji dengan penuh rasa syukur.
Lakukan Ini Agar Terhindar Dari Aksi Kejahatan di Tanah Suci!
Pastinya Sahabat Haji Plus tak dapat memprediksi kapan terjadinya aksi kejahatan yang bisa saja terjadi kapan saja dan pada siapa saja. Aksi kejahatan pada umumnya memang tak pernah mengenal zaman dan tempat. Dan perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa tak hanya di Indonesia saja. Namun, dimana pun Sahabat Haji Plus berada, kejahatan selalu mencari celah untuk beraksi dan meresahkan banyak orang. Bahkan di tempat suci seperti Masjidil Haram pun ada pula aksi kejahatan yang masih banyak berkeliaran. Sebab itulah sebaiknya bagi Sahabat Haji Plus yang hendak berangkat ke Tanah Suci hendaknya untuk selalu waspada di manapun berada termasuk Masjidil Haram. Hal ini karena tempat tersebut menjadi salah satu tempat yang padat dengan keramaian, terlebih pada musim haji. Biasanya para pelaku aksi kejahatan tersebut tak membedakan jamaah yang sedang melaksanakan ibadah haji atau wisatawan yang datang berkunjung ke Masjidil Haram, semuanya pasti akan diperhatikan. Bahkan, banyak sekali jamaah haji yang mengalami pencurian dan kehilangan barang berharga mereka. Oleh karena itu ada beberapa yang perlu Sahabat Haji Plus perhatikan saat berada di Tanah Suci, antara lain :
- Sahabat Haji Plus hendaknya Jangan mudah percaya pada orang yang akan membantu Sahabat Haji Plus saat Sahabat Haji Plus dalam kesulitan, walaupun dia orang Indonesia. Karena banyak juga pelaku penipuan terhadap jamaah haji Indonesia adalah orang Indonesia sendiri. Mereka terkadang berpura pura baik atau memasang muka belas kasih minta dikasihani atau pura pura kenal dengan saudara atau teman Sahabat Haji Plus sekalian. Karena itulah, Sahabat Haji Plus hendaknya berhati – hati.
- Saat Sahabat Haji Plus pergi ke Tanah Suci hendaknya Sahabat Haji Plus membawa uang secukupnya saja dan jangan berlebihan. Demikian pula saat Sahabat Haji Plus sudah berada di Masjidil Haram sebisa mungkin bawalah uang secukupnya saja. Sekitar 10 atau 20 riyal sepertinya sudah cukup untuk pergi ke Masjidil Haram atau Masjid Nabawi, hanya untuk sekedar membeli minuman atau makanan. Hal ini tentunya agar Sahabat Haji Plus terhindar dari aksi pencopetan atau kejahatan yang lainnya.
- Usahakan Sahabat Haji Plus masih tetap bersama rombongan saat Sahabat Haji Plus beribadah di Tanah Suci, baik di Makkah maupun Madinah. Hal ini bertujuan agar Sahabat Haji Plus tak tersesat saat berada di Makkah atau Madinah yang bisa saja nantinya terjadi aksi kejahatan. Sebab itu, hendaknya Sahabat Haji Plus tak terpisah dari rombongan haji.
- Saat Sahabat Haji Plus terpisah dengan rombongan Sahabat Haji Plus, hendaknya Sahabat Haji Plus berusahalah untuk tetap tenang dan jangan terlihat panik saat Sahabat Haji Plus terpisah dari rombongan. Jangan sampai Sahabat Haji Plus terlihat kebingungan atau gugup. Karena hal ini akan memudahkan si pelaku kejahatan untuk menjalankan aksinya untuk melakukan kejahatan tersebut.
- Sahabat Haji Plus hendaknya tak lupa untuk membawa identitas diri seperti gelang atau kartu pengenal yang telah disediakan oleh travel haji kemana pun Sahabat Haji Plus pergi, termasuk ke Masjidil haram, Masjid Nabawi atau tempat tempat ziarah di tanah suci. Karena dengan adanya identitas diri tersebut akan mudah megenali apabila ada suatu hal yang tak disangka terjadi.
- Apabila Sahabat Haji Plus membutuhkan bantuan cobalah meminta bantuan kepada petugas Haji Indonesia yang pada umumnya memakai seragam biru dengan kartu identitas dan tersebar di setiap pintu Masjidil Haram atau Masjid Nabawi atau sektor sektor yang berada di setiap penjuru kota Makkah atau Madinah. Umumnya sektor tersebut berada satu gedung dengan maktab tertentu
- Untuk Sahabat Haji Plus yang akan menunaikan ibadah haji khususnya wanita, hendaknya gunakanlah perhiasan secukupnya dan jangan terlalu berlebihan saat pergi ke Masjid. Hal ini dikarenakan pencopet yang ada disana dari berbagai macam negara dan berbagai macam keahlian dalam mencopet. Karena itulah, sebaiknya Sahabat Haji Plus tak menggunakan perhiasan untuk meminimalisir terjadinya aksi pencopetan yang bisa saja terjadi
Ibadah Haji Sebagai Ibadah Penuh Arti
Pelaksanaan ibadah haji merupakan ibadah yang memilki banyak arti serta bukan sekadar perjalanan fisik biasa, akan tetapi juga perjalanan spiritual menuju Allah Swt. Coba Sahabat Haji Plus lihat pada proses pelepasan calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci selalu penuh dengan kesan perjalanan spiritual yakni sebuah perjalanan yang sangat berbeda dengan perjalanan pergi ke luar negeri dengan tujuan wisata biasa. Bagi calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci tentunya telah mengikhlaskan dirinya jika dalam perjalanan hajinya dijemput oleh Allah, karena mereka yakin akan gugur sebagai syuhada dengan imbalan surga. Dapat Sahabat Haji Plus pahami bahwa pelaksanaan ibadah haji tak hanya pengamalan secara fisik saja. Melainkan lebih dalam lagi sebagai pengamalan batin seorang muslim yang taat pada Rabbnya. Dalam pelaksanaannya pun ibadah haji tak cukup dengan hanya mengejar kesempurnaan syarat dan rukunnya. Akan tetapi juga ke dalam makna dan hakikat rukun dan syarat itu yang perlu ditekankan. Coba pikrikan apa artinya rukun dan syarat selesai apabila tak memberikan bekas dan efek secara batin. Penghayatan dan pendalaman makna spiritual dalam pelaksanaan ibadah haji inilah yang menjadi hal penting.
Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa ibadah haji ini tak hanya ditemukan dalam syariat Nabi Muhammad tetapi juga di dalam syariat nabi – nabi sebelumnya seperti Nabi Ibrahim dan nabi – nabi sebelumnya. Bahkan sejak Nabi Adam dan Hawa sejak awal memperkenalkan ibadah ini, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran ayat 96 – 97 yang artinya “Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadah) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa ibadah yang paling awal dan konsisten umat manusia ialah ibadah haji ini. Karena itu, memaknai ibadah haji ini lebih dalam dari sekadar penjelasan yang diperoleh saat mengikuti manasik haji. Jamaah haji sudah seharusnya memahami bahwa ibadah haji bukan hanya dari aspek maqbul atau diterima atau ditolaknya haji karena terkait dengan keabsahan amalan rukun dan syarat. Akan tetapi lebih menekankan aspek mabrur yang terkait dengan berdampak positif secara permanen pasca pelaksanaan hajinya.
Untuk Sahabat Haji Plus yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji namun masih mengumpulkan biaya dan berencanca berangkat pada tahun 2023, jangan lupa untuk simak terus informasi terbaru seputar Haji Furoda ya! Semoga informasi seputar Haji Furoda dengan paket Harga Tanpa Antri 2023 ini dapat membantu Sahabat Haji Plus lebih semangat dalam mempersiapkan pendaftaran ibadah haji.
Leave a Reply