Biaya Haji Tanpa Antri 2022
Tak ada salahnya bagi setiap orang untuk bermimpi dan memiliki keinginan untuk diwujudkan. Demikianlah dengan keinginan untuk berhaji. Untuk Sahabat Haji Plus yang saat ini masih dalam tahap belum merasa cukup dan masih mengumpulkan biaya, pastinya tak ada salahnya untuk memiliki keinginan untuk mewujudkan pergi berhaji bukan? Dengan Sahabat Haji Plus bekerja keras, komitmen dan konsisten terhadap apa yang diinginkan yakni pergi berhaji, maka insyaallah akan ada jalan. Bagi Sahabat Haji Plus yang saat ini masih sedang mengumpulkan biaya haji dan diikuti perasaan yang resah terkait pendaftaran ibadah haji yang terkenal amat lama, Sahabat Haji Plus tampaknya tak usah khawatir. Karena saat ini ada paket haji yang menyediakan program berangkat tanpa antri. Sehingga, Sahabat Haji Plus tak perlu menunggu hingga satuan tahun atau bahkan belasan tahun. Dengan Sahabat Haji Plus memilih Haji Furoda, maka Sahabat Haji Plus dapat berangkat melaksanakan ibadah haji di tahun yang sama sesuai dengan waktu pendaftaran. Apabila Sahabat Haji plus ingin mendaftar Haji Furoda di Travel Haji Furoda terpercaya, Sahabat Haji Plus dapat mempercayakannya bersama Annur Maarif yang sudah berpengalaman dalam memberangkatkan jamaah, amanah dan terpercaya. Bagi Sahabat Haji Furoda yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap seputar Haji Furoda Jakarta Sahabat Haji Plus dapat memantau informasi lebih lengkap di website ini yaa. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang ingin mendaftar Haji Furoda 2022 dan ingin mengetahui informasi lebih lengkap seputar Biaya Haji Tanpa Antri 2022, yuk simak informasi berikut ini.
Beberapa Kesalahan Yang Mungkin Terjadi Saat Pelaksanaan Ibadah Haji
Sebagai manusia biasa yang tak lepas dari salah, pastinya Sahabat Haji Plus pernah melakukan kesalahan bukan? Hal ini juga dapat terjadi pada saat Sahabat Haji Plus melakukan ibadah haji di Tanah Suci. Agar Sahabat Haji Plus mengetahui beberapa kesalahan yang mungkin saja terjadi saat ibadah haji berlangsung, berikut lebih jelasnya.
-
Kesalahan Dalam Ihram
Salah satu kesalahan yang bisa saja terjadi pada saat pelaksanaan ibadah haji ialah melewatkan miqat dari tempatnya tanpa berihram dari miqat tersebut. Sehingga sampai di Jeddah atau tempat lain di daerah miqat, kemudian melakukan ihram dari tempat itu. Hal ini merupakan menyalahi perintah Nabi Muhammad Saw yang mewajibkan setiap jamaah haji untuk berihram dari miqat yang dilaluinya. Oleh karena itu, bagi Sahabat Haji Plus yang hendak melakukan hal tersebut, agar kembali ke miqat yang dilaluinya tadi, dan berihram dari miqat itu kalau memang memungkinkan. Jika tak mungkin, maka diwajibkan membayar fidyah dengan menyembelih binatang kurban di Mekkah dan memberikan keseluruhannya kepada orang – orang fakir. Ketentuan ini berlaku bagi yang datang lewat udara, darat maupun laut. Apabila tak melewati salah satu dari kelima miqat itu, maka Sahabat Haji Plus dapat berihram dari tempat yang sejajar dengan miqat pertama yang Sahabat Haji Plus lalui.
-
Kesalahan Dalam Thawaf
Kesalahan yang dapat saja terjadi dalam pelaksanaan thawaf ini ialah memulai thawaf sebelum Hajar Aswad. Padahal yang diwajibkan ialah harus dimulai dari Hajar Aswad. Selain itu, kesalahan yang lain adalah thawaf di dalam Hijr Ismail. Hal ini tak diperbolehkan karena hal tersebut berarti tak mengelilingi Ka’bah secara keseluruhan. Melainkan hanya mengelilingi sebagiannya saja karena Hijir Ismail itu termasuk Ka’bah. Oleh karena itu, apabila hal tersebut dilakukan maka thawafnya tidak sah. Saat pelaksanaan thawaf, berjalan cepat atau yang biasa disebut dengan ramal yang dilakukan pada seluruh putaran sejumlah tujuh itu tak dianjurkan. Karena anjuran berjalan cepat atau ramal itu hanya dilakukan pada tiga putaran pertama. Anjuran itupun tertentu dalam thawaf Qudum saja.
Tak sampai disitu, berdesak – desakan untuk dapat mencium Hajar Aswad dan terkadang sampai pukul – memukul dan saling mencaci – maki tentunya bukan suatu yang dibenarkan. Karena hal tersebut tak boleh. Mengapa? Karena itu akan menyakiti sesama muslim disamping memaki dan memukul antar sesama muslim itu dilarang kecuali dengan jalan yang dibenarkan oleh Agama. Selain itu, tak mencium Hajar Aswad sebenarnya juga tak membatalkan Thawaf, bahkan thawafnya tetap dinilai sah sekalipun tidak menciumnya. Karena itulah, Sahabat Haji Plus cukup dengan berisyarat (mengacungkan tangan) dan bertakbir disaat berada sejajar dengan Hajar Aswad, walaupun dari jauh. Sahabat Haji Plu perlu ketahui juga bahwa mengusap – usap Hajar Aswad dengan maksud untuk mendapatkan barakah dari batu itu merupakan termasuk hal yang bid’ah. Mengapa? karena hal tersebut tak memiliki dasar sama sekali dalam Islam. Menurut tuntunan Nabi Muhammad Saw cukup dengan menjamah dan menciumnya saja, itupun kalau memungkinkan. Selain itu, yang tak dianjurkan ialah memegang seluruh pojok Ka’bah, bahkan ada pula yang menjamah dan mengusap – usap seluruh dindingnya. Padahal Nabi Muhammad Saw tak pernah menyentuh bagian – bagian Ka’bah kecuali Hajar Aswad dan Rukun Yamani saja. Berikutnya yang tidak dianjurkan pula pada saat pelaksanan thawaf ialah mengeraskan suara pada waktu thawaf seperti yang dilakukan oleh sebagian jama’ah atau para Mutawwif. Hal tersebut dilarang karena dapat mengganggu orang lain yang juga melekukan thawaf.
-
Kesalahan Dalam Pelaksanaan Sa’i
Ada beberapa kesalahan yang mungkin saja terjadi pada saat pelaksanaan sa’i salah satunya ialah saat naik ke bukit safa dan marwah para jamaah menghadap Ka’bah dan mengangkat tangan ke arahnya sewaktu membaca takbir, seolah – olah bertakbir untuk shalat. Tentunya hal ini tak dibenarkan, karena Nabi Muhammad Saw mengangkat kedua telapak tangan hanayalah saat berdoa. Di bukit Safa dan Marwah ini cukup membaca tahmid dan takbir serta berdoa kepada Allah sesuka hati sambil menghadap kiblat. Lebih utama lagi membaca dzikir yang dilakukan Nabi Muhammad Saw pada saat berada di bukit Safa dan Marwah. Selain itu, kesalahan lain yang bisa saja terjadi pada saat pelaksanaan Sa’i ini ialah berjalan cepat pada waktu sa’i antara safa dan marwah pada seluruh putaran. Padahal menurut sunnah Nabi Muhammad Saw, berjalan cepat itu hanyalah dilakukan diantara kedua tanda hijau saja, sehingga yang lain cukup dengan berjalan biasa saja.
-
Kesalahan di Arafah
Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa terdapat sebagian jamaah haji yang berhenti di luar batas Arafah dan tetap tinggal di tempat tersebut hingga terbenam matahari. Kemudian jamaah haji tersebut berangkat ke Muzdalifah tanpa berwuquf di Arafah. Hal inilah yang menjadi kesalahan besar. Akibatnya para jamaah haji yang tak melakukan hal tersebut tak mendapatkan arti haji. Karena sebenarnya haji itu adalah wuquf di Arafah. Karena itulah, Sahabat Haji Plus wajib berada di dalam batas Arafah, bukan diluarnya. Maka hendaklah jamaah haji selalu memperhatikan hal wuquf ini dan berusaha untuk berada dalam batas Arafah. Apabila mendapatkan kesulitan, sebaiknya jamaah haji memasuki Arafah sebelum terbenam matahari, kemudian terus menetap disana hingga terbenam matahari. Dan cukup bagi jamaah haji masuk Arafah di waktu malam khususnya pada malam hari raya kurban.
Kemudian ada pula kesalahan lain yang mungkin saja terjadi yakni pergi meninggalkan Arafah sebelum terbenam matahari. Hal ini tak diperbolehkan, karena Nabi Muhammad Saw melakukan wuquf di Arafah sampai matahari terbenam dengan sempurna. Selain itu, berdesak – desakan untuk dapat naik ke atas gunung Arafah dan sampai ke puncaknya, yang dapat menimbulkan banyak mudarat. Sedangkan seluruh padang Arafah adalah tempat berwuquf dan naik ke atas gunung Arafah tak disyari’atkan, begitu juga shalat di tempat itu. Selanjutnya ialah tak diperkenankan pula menghadap ke arah gunung Arafah pada saat berdoa. Karena menurut ajaran Nabi Muhammad Saw hendaknya berdoa menghadap kiblat.
-
Kesalahan di Muzdalifah
Beberapa kesalahan yang mungkin saja terjadi pada saat berada di Muzdalifah ialah sibuk dengan memungut batu kerikil sebelum melaksanakan shalat Maghrib dan Isya dan meyakini bahwa batu – batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumroh itu harus diambil dari Muzdalifah. Padahal sebenarnya adalah dibolehkannya mengambil batu – batu itu dari seluruh tempat di Tanah Haram. Karena keterangan yang benar dari Nabi Muhammad Saw bahwasanya beliau tak pernah menyuruh agar dipungutkan untuk beliau batu – batu pelempar Jamrah Aqabah itu dari Muzdalifah. Hanya saja beliau pernah dipungutkan untuknya batu – batu itu diwaktu pagi ketika meninggalkan Muzdalifah setelah masuk Mina Ada pula yang mencuci batu – batu tersebut dengan air, padahal hal ini juga tak diperkenankan.
-
Kesalahan Saat Melempar Jumroh
Saat melaksanakan lempar Jumroh, ada yang meyakini bahwa mereka itu sedang melempar syaitan. Karena itulah, para jamaah haji terkadang melemparnya dengan penuh kemarahan disertai dengan caci maki terhadapnya. Padahal melempar Jumroh itu hanyalah semata – mata disyari’atkan untuk melaksanakan dzikir kepada Allah. Tak hanya itu, ada pula yang melempar Jumroh dengan batu besar. Pastinya perbuatan ini merupakan hal yang berlebihan dalam masalah agama yang dilarang oleh Nabi Muhammad Saw. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa yang disyari’atkan dalam melemparnya hanyalah dengan batu – batu kecil sebesar kotoran kambing. Berikutnya yang menjadi kesalahan ialah melemparkan batu – batu tersebut seluruhnya sekaligus. Padahal menurut pendapat para Ulama yang disyariatkan ialah melemparkan batu satu persatu sambil bertakbir pada setiap lemparan. Kesalahan berikutnya yang hendaknya Sahabat Haji Plus hindari ialah mewakilkan untuk melempar, sedangkan diri sendiri sebenarnya mampu. Biasanya hal ini dikarenakan menghindari kesulitan dan desak – desakan. Padahal mewakilkan untuk melempar itu diperbolehkan jika seseorang tersebut tak mampu untuk melakukannya dikarenakan sakit atau semacamnya.
-
Kesalahan Dalam Thawaf Wada
Hal yang menjadi kesalahan di dalam thawaf wada’ ialah apabila jamaah haji meninggalkan Mina pada hari Nafar (tgl. 12 atau 13 Dzuhijjah) sebelum melempar Jumroh dan langsung melakukan Thawaf Wada’. Kemudian kembali ke Mina untuk melempar Jumroh. Setelah itu, jamaah haji langsung pergi dari sana menuju negara masing – masing. Dengan begitu akhir perjumpaan jamaah haji tersebut tentunya dengan tempat – tempat Jumroh, bukan dengan Baitullah. Padahal Nabi Muhammad Saw bersabda yang artinya “Janganlah sekali – kali seseorang meninggalkan Mekkah, sebelum mengakhiri perjumpaannya (dengan melakukan Thawaf) di Baitullah”. Karena itulah, Thawaf Wada’ wajib dilakukan setelah selesai dari seluruh amalan haji dan langsung beberapa saat sebelum pulang
Sebelum Balik Ke Tanah Air, Belanja Disini Yuk!
Tak bisa dipungkiri bahwa pergi berhaji tak lengkap rasanya apabila Sahabat Haji Plus tak mampir sejenak untuk berbelanja di pusat perbelanjaa yang ada di Tanah Suci. Sahabat Haji Plus dapat memilih beberapa pusat perbelanjaan yang akan dikunjungi untuk berbelanja guna membeli buah tangan untuk keluarga maupun teman yang berada di Tanah Air. Bagi Sahabat Haji Plus yang bertanya – tanya mana sajakah pusat perbelanjaan yang menjadi rekomendasi saat di Tanah Suci? Berikut lebih jelasnya!
-
Pasar Zakfariah
Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa selain di Indonesia, Sahabat Haji Plus juga dapat menemui barang – barang dengan barang yang berkualitas disertai denga harga yang terjangkau. Di pasar Zakfariah inilah Sahabat Haji Plus dapat membeli buah tangan untuk keluarga maupun kerabat yang berada di Tanah Air. Salah satu pasar di Tanah Suci yang menyediakan ragam jenis buah tangan yang dapat Sahabat Haji Plus beli ialah Pasar Zakfariah. Diketahui, pasar Zakfariah ini letaknya tak jauh dengan Masjidil Haram yang berada di Mekkah. Di pasar Zakfariah inilah Sahabat Haji Plus bisa membeli aneka jenis macam oleh – oleh untuk keluarga dan teman di Tanah Air. Mulai dari perlengkapan ibadah seperti sajadah, tasbih, gamis, kopyah dan lain – lain. Selain itu, Sahabat Haji plus juga dapat memburu oleh – oleh jenis lainnya seperti kurma, makanan khas Tanah Suci yang terbilang awet saat dibawa ke Tanah Air serta pernak – pernik khas Tanah Suci yang sangat beragam. Tentunya, saat Sahabat Haji Plus membeli oleh – oleh di Pasar Zakfariah ini, Sahabat Haji Plus dapat mendapatkan harga yang cocok. Pasalnya, Sahabat Haji Plus dapat tawar menawar. Sahabat Haji Plus wajib banget cobain belanja disini nih!
-
Al Salam Mall
Teruntuk Sahabat Haji Plus yang hendak mencari oleh – oleh sebagai oleh – oleh selepas melaksanakan ibadah haji, pusat perbelanjaan Al Salam Mall ini dapat menjadi referensi Sahabat Haji Plus untuk berbelanja yang hendaknya tak dilewatkan untuk dikunjungi. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa Al Salam Mall ini berada di perseimpangan jalan Prince Majed dan Jalan King Abdullah yang terletak di Jeddah. Al Salam Mall ini menjadi salah satu mall favorit bagi penduduk lokal di Tanah Suci. Selain terkenal barangnya yang lengkap dan serba ada, di dalam mall ini selalu ramai pengunjung. Bangunan pusat perbelanjaan ini dikenal cukup luas. Oleh karena itulah, tak heran apabila mall ini memiliki merchant baik brand lokal ataupun international yang berada di Mall ini.
-
Red Sea Mall
Jika Sahabat Haji Plus masih berada di Mekkah dan hendak berencana mampir ke pusat perbelanjaan untuk membeli oleh – oleh khas Tanah Suci, Red Sea Mall ini dapat menjadi rekomendasi yang tepat bagi Sahabat Haji Plus sekalian. Red Sea Mall ini berada di sudut utara Kota Jeddah, Mekkah. Lokasi ini dapat menjadi tempat tujuan lokasi berbelanja selama di Tanah Suci. Red Sea Mall ini spesifiknya terletak di sisi Barat Jalan King Abdulaziz dan diantara Bandara Internasional King Abdulaziz. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang sedang menjalankan ibadah haji dapat langsung ke Red Sea Mall karena lokasinya berdekatan dengan Masjidil Haram. Pusat perbelanjaan Red Sea Mall ini memiliki banyak fasilitas seperti beragam restoran dan food court, bioskop, supermarket serta wahana bermain anak. Pusat perbelanjaan ini terbilang cukup lengkap. Di dalamnya terdapat air mancur di dalam ruangan terbesar yang juga dikelilingi oleh kaca, sehingga ini akan memikat pengunjung saat memandang. Bagi Sahabat Haji Plus yang mencari oleh – oleh di Tanah Suci, jangan lewatkan untuk mampir di Red Sea Mall ini..
-
Makkah Mall
Saat Sahabat Haji Plus mencari referensi buah tangan yang akan dibawa pulang ke Tanah Air, maka Sahabat Haji Plus dapat mengunjungi Mekkah Mall. Makkah Mall ini berisi banyak sekali shopping apparel, toko kosmetik, elektronik, groceries store, juga restoran dan merchant makanan ringan. Di dalam Mekkah Mall ini juga terdapat wahana bermain anak Billy Beez cocok untuk Sahabat Haji Plus yang memiliki buah hati yang masih kecil. Lokasinya berdekatan dengan Taman Alkhatateen persis di Jalan King Abdullah, Mekkah, Arab Saudi.
-
Suqudz Dzahab
Untuk Sahabat Haji Plus yang ingin membeli oleh – oleh sebagai buah tangan keluarga dan kerabat yang di Tanah AIr, Sahabat Haji Plus dapat berkunjung ke Suqud Dzahab atau yang biasa disebut dengan pasar seng ini. Di Pasar seng ini Sahabat Hai Plus dapat membeli ragam cinderamata berupa emas ataupun perak. Tentunya, lokasi ini sangat menyenangkan bagi Sahabat Haji Plus yang menyukai pernak – pernik cantik sebagai accecoris. Diketahui bahwa Pasar Seng ini terletak di dekat Masjdil Haram. Orang – orang Arab sering menyebut pasar ini dengan nama Suqudz Dzahab. Menyenangkan sekali kan..
Ibadah Haji, Cukup Sekali Seumur Hidup
Pelaksanaan ibadah haji memang dikenal sebagai ibadah yang cukup dilakukan hanya sekali dalam seumur hidup. Mengapa demikian? Karena dalam ibadah haji ini terdapat dua unsur gabungan yang perlu dipertimbangkan yakni dari segi fisik dan finansial. Karena Sahabat Haji plus perlu ketahui, selain harus mengerahkan fisik yang masih mampu, seseorang yang menunaikan ibadah haji juga harus mengeluarkan dana untuk pembiayaannya. Di dalam islam, pembebanan kewajiban selalu sesuai dengan kesanggupan seseorang yang bersangkutan dan inilah salah satu cara Allah memuliakan hambanya. Hal ini tertulis dalam surat Al – Baqarah ayat 286 yang artinya ” Allah tak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupan hambanya”. Tak hanya itu, ibadah haji yang dilakukan cukup sekali seumur hidup juga didasari dengan kuota yang ada dan menimbang kuota yang terbatas. Agar tak didominasi oleh masyarakat lokal, pemerintah Arab Saudi hanya mengizinkan setiap warganya untuk menunaikan ibadah haji lima tahun sekali. Tentunya kebijakan ini jelas menambah kuota jemaah haji dari luar negeri dan memberi mereka kesempatan yang lebih besar bagi umat Islam yang belum pernah melaksanakan ibadah haji.
Semoga dengan adanya sekilas informasi yang membahas Biaya Haji Tanpa Antri 2022 ini dapat membantu Sahabat Haji Plus sekalian yang berencana untuk melaksanakan dan mempersiapkan ibadah haji. Jangan lupa untuk selalu komitmen, konsisten dan mempertahankan niat dalam hati untuk dapat menjalankan dan mempersiapkan keberangkatan ibadah haji. Semoga dilancarkan segalanya dari pendaftaran hingga sepulang dari Tanah Suci ya!