Informasi Harga Haji Plus dalam Rupiah
Saat menjelang keberangkatan umat muslim ke Tanah Suci guna melaksanakan ibadah haji, tentunya jauh – jauh hari sebelumnya mereka telah mempersiapkan segala keperluan yang dibutuhkan. Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwasannya persiapan untuk menunaikan ibadah haji sangatlah banya sekali. Selain itu, persiapannya pun hendaknya dipersiapkan secara matang. Pasalnya ibadah haji ini merupakan ibadah istimewa yang pelaksanaannya lebih dari seminggu dan letaknya yang maat jauh dari Tanah Air. Karena itulah, Sahabat Haji Plus yang hendak menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci tak berhenti untuk selalu diingatkan agar seluruh persiapannya dilakukan dengan matang. Persiapan dari awal pun hendaknya sudah dirancang dengan tepat. Semisal pengumpulan biaya haji, kemudian mendaftar jasa travel haji dan selanjutnya memilih paket haji yang hendak dipilih. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang menginginkan untuk segera menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci dengan waktu tunggu keberangkatan yang tak selama haji reguler, Sahabat Haji Plus dapat memilih paket Haji Plus. Sahabat Haji Plus dapat memilih paket nya dan bertanya – tanya perihal Biaya Haji Plus di Travel Haji Plus yang telah terpercaya dan berpengalaman di bidangnya. Untuk lebih lengkapnya perihal Informasi Harga Haji Plus dalam Rupiah, yuk simak lebih lanjut dibawah ini.
Persiapan Menjelang Berhaji
1. Persiapan Mental Dan Spiritual
2. Bertaubat dan mohon bimbingan Kepada Allah SWT
Persiapan selanjutnya setelah niat karena Allah selanjutnya ialah beratubat dan mohon bimbingan dari Allah Swt. Tentunya sahabat Haji Plus sebagai manusia pastinya tak luput dari salah. Oleh karena itulah, sebelum berangkat dan menunaikan ibadah haji sebaiknya bertaubat terlebih dahulu dan memohon bimbingan kepada Allah Swt agar ibadah haji yang akan dilakukan berjalan dengan lancar dan tidak ada hambatan apapun.
3. Niat Beribadah Hanya Karena Allah Swt
Persiapan yang paling utama ialah mempersiapkan niat untuk melakukan ibadah haji semata – mata ibadah hanya karena Allah Swt. Pastikan niat tersebut telah benar dalam diri sahabat Haji Plus sekalian. Jangan sampai niat yang timbul tersebut malah justru niat untuk pamer kepada teman atau keluarga bahwa sahabat Haji Plus memang mampu untuk melakukannya. Jika dalam diri sahabat Haji Plus timbul niat hanya karena ingin pamer, segeralah istighfar dan niatlah hanya karena Allah Swt. Karena apabila sahabat haji plus berniat selain karena Allah, maka tentunya akan percuma saja. Oleh karena itu, sebisa mungkin sebelum melakukan keberangkatan, sahabat haji plus telah menata niat menunaikan ibadah haji hanya untuk semata – mata beribadah kepada Allah Swt.
4. Silaturahmi dengan banyak pihak dan mohon do’a restu
Persiapan yang selanjutnya ialah dengan menjalin silaturahmi dengan banyak pihak serta memohon doa restu. Hal ini bertujuan agar ketika sahabat Haji Plus dalam proses pelaksanaan ibadah haji, proses pelaksanaan ibadah haji tersebut berlangsung dengan lancar dan tanpa hambatan. Oleh karena itulah, hendaknya sebelum berangkat ke tanah suci sahabat Haji Plus memohon doa restu kepada teman, keluarga dan pihak lainnya.
5. Selesaikan Masalah Keluarga, Pekerjaan, dll.
Sebelum berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji, apabila sahabat Haji Plus memiliki permasalahan dengan keluarga maupun pekerjaan sebaiknya selesaikan terlebih dahulu. Hendaknya sahabat Haji Plus menyelesaikan segala masalah yang timbul. Agar ketika sahabat Haji Plus melaksanakan ibadah haji, pelaksanaannya menajdi lancar dan tidak terganggu.
6. Persiapan Dari Segi Materi
7. Mempersiapkan bekal secukupnya, termasuk untuk yang dittinggalkan
Selain persiapan mental spiritual, ada pula persiapan material yang tentunya tak kalah pentingnya. Persiapan material dengan mempersiapkan bekal secukupnya, termasuk untuk yang ditinggalkan ialah bertujuan agar merasa cukup dan tidak kekurangan. Bekal yang cukup untuk yang hendak meninggalkan rumah dan bekal yang cukup pula bagi yang ditinggalkan.
8. Membawa Persiapan ke tanah suci. Contohnya : pakaian, dll
Material lain yang tentunya membutuhkan persiapan ialah berupa kebutuhan seperti pakaian. Jangan sampai lupa bagi sahabat Haji Furoda dalam mempersiapkan barang bawaan yang dirasa penting tersebut.
Serba – Serbi Biaya Haji Plus
Biaya merupakan menjadi salah satu hal yang hendaknya dipersiapkan oleh Sahabat Haji Plus yang hendak mendaftar ibadah haji. Karena dengan biaya yang cukup, maka Sahabat Haji Plus dapat dengan segera mendaftar ke pihak travel haji. Pertanyaan terkait biaya tentunya menjadi hal umum yang sering ditanyakan oleh khalayak. Karena dengan menegtahui biaya yang hendaknya dipersiapkan, maka akan semakin terpacu untuk segera mengumpulkan uang tersebut agar segera dapat melaksanakan ibadah haji. Bagi Sahabat Haji Plus yang tertarik dengan program paket Haji Plus, maka ini adalah pilihan yang sangat tepat. Mengapa demikian? Karena dengan Sahabat Haji Plus memilih paket Haji Plus maka waktu tunggu keberangkatan Sahabat Haji Plus akan lebih cepat dibandingkan dengan Haji Reguler. Asik sekali bukan?
Dengan memilih paket Haji Plus, Sahabat Haji Plus hanya memiliki waktu tunggu keberangkatan sekitar 6 hingga 8 tahun saja. Tentunya berbeda sekali dengan haji reguler yang harus menunggu hingga puluhan tahun. Perihal berapa biaya yang dikeluarkan, tenang dan tak perlu khawatir. Karena biaya Haji Plus yang ditawarkan disini terbilang terjangkau yakni 9000 USD. Dengan harga 9000 Usd tersebut, Sahabat Haji Plus telah mendapatkan segala fasilitas serta akomodasi yang berkualitas. Pastinya segala fasilitas dan akomodasi berkualitas yang disuguhkan akan memberikan kesan yang nyaman dalam pelaksanaan ibadah haji Sahabat Haji Plus sekalian.
Tempat Yang Dikunjungi Saat di Madinah
Tahukah Sahabat Haji Plus perihal mana sajakah tempat yang akan dikunjungi selama berada di Madinah? Berikut lebih jelasnya.
-
Maqam Rasulullah Saw
Sahabat Haji Plus hendaknya mengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw wafat pada tahun 632 Hijriyah tepat di rumah istrinya yakni Aisyah RA. Setelah Nabi Muhammad Saw wafat, Nabi Muhammad Saw dimakamkan di dalam rumah istrinya yakni Aisyah. Saat Nabi Muhammad Saw wafat, para sahabat sempat berdebat mengenai lokasi pemakaman Nabi Muhammad Saw. Terdapat sahabat Nabi yang memberikan saran agar Nabi Muhammad Saw dimakamkan di mimbar tempat beliau berkhutbah. Akan tetapi, sahabat Nabi Muhammad Saw yang lain mengusulkan jika Nabi Muhammad Saw dimakamkan di mihrab tempat beliau menjadi imam shalat. Kemudian Abu Bakar berkata bahwasannya “Aku pernah mendengar Rasulullah Saw bersabda, tak seorang Nabi pun meninggal dunia kecuali dimakamkan di tempat dia meninggal” Selanjutnya, pernyataan yang disampaikan oleh Abu Bakar menjadi penengah perdebatan para sahabat mengenai makam Nabi Muhammad Saw. Hal inilah yang menjawab terkait asal mula Nabi Muhammad SAW dimakamkan di kamar Aisyah. Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa makam Nabi Muhammad Saw juga bersebelahan dengan dua makam sahabatnya yakni Abu Bakar dan Umar Bin Khattab.
Setelah Nabi Muhammad Saw wafat, kepemimpinan umat islam digantikan oleh Abu Bakar yang di daulat juga sebagai khalifah pertama. Akan tetapi, dua tahun kemudian setelah Nabi Muhammad Saw wafat, Abu Bakar juga wafat. Abu Bakar wafat tepat pada tahun 634 Hijriyah. Abu Bakar wafat dalam usia 60 tahun karena sakit dan kemudian dimakamkan di samping Nabi Muhammad Saw. Seusai Abu Bakar Wafat, kepemimpinannya digantikan oleh Sahabat Nabi Muhammad juga yakni Umar bin Khattab yang menjadi pengganti Abu Bakar sebagai khalifah dari tahun 634 hingga 644. Kemudian Umar bin Khattab meninggal pada 644 setelah ditikam saat menjadi imam shalat subuh. Diketahui, Umar bin Khattab wafat tiga hari setelah peristiwa penusukan. Kemudian Umar dimakamkan di samping makam Nabi Muhammad Saw dan makam Abu Bakar di rumah Aisyah. Bagi Sahabat Haji Plus yang mengunjungi makam ini, diketahui bahwa memang tak ada pintu atau jendela untuk melihat ke dalam. Siapa pun tak bisa masuk ke dalam makam Nabi Muhammad Saw tanpa izin Pemerintah Kerajaan Arab Saudi. Akses untuk masuk ke dalam makam hanya melalui bangunan yang dulunya merupakan rumah Fatimah, putri tercinta Nabi Muhammad Saw. Pada umumnya para peziarah hanya dapat melihat dinding yang menutupi makam Nabi Muhammad Saw.
-
Masjid Quba
Tentu Sahabat Haji Plus mengerti bahwa Masjid Quba merupakan masjid pertama kali yang didirikan oleh Nabi Muhammad Saw pad saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Beberapa kilometer sebelum memasuki Madinah, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar, membangun masjid di daerah Quba. Oleh karena itulah masjid ini dinamakan dengan Masjid Quba. Masjid Quba ini didirikan pada tahun 1 Hijriyah atau sekitar 622 M. Quba merupakan salah satu daerah yang terletak di wilayah Madinah. Tepatnya ialah sekitar dua mil atau kurang lebih lima kilometer dari pusat kota Madinah. Pada saat itu, Nabi Muhammad Saw diperintahkan oleh Allah Swt untuk segera berhijrah dan menghindari kekejaman kafir Quraisy. Dalam upaya hijrah tersebut, tempat pertama yang disinggahi oleh Nabi Muhammad Saw ialah gua Tsur. Di dalam gua Tsur inilah, Nabi Muhammad Saw bersembunyi bersama Abu Bakar dari kejaran kaum kafir Quraisy. Setelah kondisinya dirasa aman, Nabi SAW kemudian melanjutkan perjalanan menuju Madinah. rasul memilih jalan yang berbeda dari jalan umum. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari pertemuan secara langsung dengan orang-orang kafir Quraisy. Dan sebelum tiba di Madinah, Nabi Muhammad Saw sempat singgah di beberapa tempat dan salah satunya ialah Quba. Nabi Muhammad Saw tinggal di daerah ini selama beberapa hari, sembari menunggu kedatangan Ali bin Abi Thalib RA dari Makkah bersama rombongan. Pada saat hendak berhijrah, Ali diperintahkan Nabi Muhammad Saw untuk menggantikannya tidur di tempat tidurnya. Hal ini dikarenakan untuk mengelabuhii perhatian kaum kafir Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad Saw.
Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa menurut hadis riwayat Tirmidzi menjelaskan bahwasannya seseorang yang melakukan shalat di Masjid Quba pahalanya akan sama dengan melaksanakan umrah. Seperti disebutkan dalam Shahih Bukhari, Nabi Muhammad Saw terbiasa mengunjungi Masjid Quba dengan berjalan kaki atau jika tidak seminggu sekali. Para ahli sejraah menjelaskan bahwa tanah yang menjadi lahan pembangunan masjid quba ini pada mulanya ialah lapangan milik Kultsum bin Hadam, yang biasa digunakan untuk menjemur kurma. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa Masjid Quba ini ialah masjid yang dibangun dengan penuh pengorbanan dan perjuangan. Allah SWT menyebutnya dengan dasar takwa. Hal ini dikarenakan perjuangan Rasulullah SAW dalam menegakkan agama Allah yang harus dilalui dengan penuh rintangan dan halangan. Kaum kafir quraisy hampir setiap saat selalu memantau dan mengawasi aktivitas Nabi Muhammad Saw. Pada saat kesempatan berhijrah datang, maka langkah awal yang harus dilakukan ialah dengan mendirikan masjid sebagai pusat perjuangan dan dakwah Islam.
-
Raudhah
Sahabat Haji Plus tentunya mengerti bahwasannya Raudhah merupakan salah satu tempat yang terletak di dalam Masjid Nabawi yang letaknya ditandai dengan tiang – tiang berwarna putih. Diketahui, luas Raudhah ini ditaksir sekitar 22 meter dari arah timur ke barat dan dari utara ke selatan sekitar 2 meter. Seluruh umat islam di penjuru dunia telah mengetahi bahwasannya Raudhah ini menjadi tempat yang mustajab untuk berdo’a. Raudhah atau yang disebut juga Raudhatul Jannah ialah salah satu tempat di dalam Kompleks Masjid Nabawi. Biasanya, pada saat jamaah haji berada di Raudhah ini jamaah haji akan memanjatkan doa terkait segala hajatnya yang dipercaya dapat dikabulkan oleh Allah Swt. Raudhatul Jannah atau taman surga merupakan nama yang diberikan oleh Nabi Muhammad Saw untuk tempat ini. Pada mulanya lokasi Raudhah terdapat di luar Masjid Nabawi atau tepatnya di antara rumah Nabi dan mighrab di masjid. Akan tetapi, seiring perluasan Masjid Nabawi yang telah dilakukan beberapa kali, lokasi tersebut pada saat ini menjadi berada di dalam masjid Nabawi.
Menurut sejarah, Pada zaman dahulu Nabi Muhammad Saw sering duduk untuk membacakan wahyu dan mengajarkannya kepada sahabatnya di Raudhah ini. Nabi Muhammad Saw pernah bersabda “Antara kamarku dan mimbarku terletak satu bagian dari taman surga.” Sedangkan kamar yang dimaksud sekarang ialah telah menjadi makam Nabi Muhammad Saw yang sesuai dengan wasiatnya yang mengatakan “Tidak dikuburkan seorang Nabi, kecuali di tempat dia meninggal.” Berdasarkan hadis tersebut kebanyakan inilah umat Islam berusaha untuk dapat berada di Raudhahtul Jannah. Saat berada di Masjid Nabawi, jamaah haji selalu berupaya untuk dapat melaksanakan shalat di tempat tersebut. Tentunya, jamaah haji berharap dengan dapat berada di salah satu taman surga tersebut nantinya akan dimasukkan Allah Swt sebagai ahli surga.
-
Jabal Uhud
Telah diketahui bahwa banyak sekali gunung ataupun bukit yang terdapat di Madinah, salah satu bukit yang ada ialah Jabal Uhud. Bukit Uhud atau yang dikenal juga dengan Jabal Uhud adalah sebuah bukit yang jaraknya 5 kilometer dari sebelah utara Kota Madinah yang diketahui terletak sekitar 1.077 meter dari atas permukaan laut. Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa jabal uhud ini menyimpan sejarah bagi umat Islam yang amat berkesan. Hal ini dikarenakan lembah gunung uhud ini pernah terjadi pertempuran yang amat besar antara pejuang umat Islam dengan kaum kafir Quraisy. Diketahui, pertempuran di jabal uhud ini terjadi pada 15 Syawal 3 Hijriah (bulan Maret, 625 Masehi) yang menyebabkan 70 pejuang Islam mati secara syahid dalam pertempuran tersebut. Di lembah bukit itulah pada saat itu terjadi perang dahsyat antara kaum muslimin yang berjumlah 700 orang dalam melawan gerombolan musyrikin Mekkah dengan jumlah yang tidak imbang. kaum kafir Quraisy melakukan penyerangan dengan pasukan yang tak kurang dari 3.000 orang. Saat perang ini berlangsung, umat islam yang gugur hingga 70 orang syuhada yang di antaranya ialah paman Nabi Muhammad Saw, Hamzah bin Abdul Muththalib, yang diberi gelar AsaDullah wa Asadur Rasul yang berarti Singa Allah dan Rasul-Nya, Mush’ab bin Umair dan Abdullah bin Jahsyin.
Para syuhada yang gugur kemudian dimakamkan di lokasi mereka gugur yakni di dekat Gunung Uhud. Nabi Muhammad Saw ketika dalam pertempuran juga mengalami luka – luka yang cukup parah. Serta para sahabat yang menjadi perisai juga mengalami kondisi badan dipenuhi oleh anak panah. Saat perang telah selesai, kaum musyrikin kemudian mengundurkan diri untuk pulang ke Mekkah. Hal inilah yang menjadi latar belakang penyebab Nabi Muhammad Saw memberikan perintah agar mereka yang gugur dimakamkan di lokasi mereka gugur, hingga ada satu liang kubur yang memang terdiri dari sejumlah syuhada. Didasari rasa cinta Nabi Muhammad Saw kepada seluruh syuhada Uhud, khususnya Sayyidina Hamzah, mendorong Nabi Muhammad Saw untuk melaksanakan ziarah ke Jabal Uhud tiap satu tahun sekali. Hal inilah yang juga dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw pada saat itu yang kini juga diikuti oleh umat Islam. Ziarah tersebut terjadi bahkan semenjak zaman pemerintahan para khalifah setelah Rasulullah SAW wafat.
-
Masjid Qiblatain
Masjid Qiblatain merupakan menjadi salah satu peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu dalam perkembangan islam di Madinah. Para ahli sejarah mengatakan bahwasannya Masjid Qiblatain ini dibangun pada tahun 893 H. Masjid Qiblatain tentu begitu menarik untuk dikunjungi pada saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci. Pasalnya, tempat – tempat di Masjid QIblatain tersebut memiliki keterkaitan langsung dengan kisah Nabi Muhammad Saw semasa hidup. Bahkan tempat – tempat tersebut juga turut menjadi saksi bisu perjuangan Nabi Muhammad Saw dalam menegakkan agama Islam. Karena letaknya berada di Madinah, Sahabat Haji Plus yang sedang melaksanakan ibadah haji ataupun umroh dapat berkunjung ke masjid yang bersejarah ini. Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa Masjid Qiblatain ini dikenal dengan memiliki dua arah kiblat. Masjid ini pada mulanya bernama Masjid Bani Salamah yang menjadi saksi perpindahan arah kiblat umat islam. Letak masjid ini berada di Quba, yang tepatnya berada di atas sebuah bukit kecil di sebelah utara Harrah Wabrah, kota Madinah.
Sejarah masjid dua kiblat ini diawali dengan kedatangan Nabi Muhammad Saw dengan beberapa sahabatnya ke Salamah guna menenangkan Ummu Bishr binti al – Bara yang ditinggal wafat keluarganya. Pada saat itu tepat di bulan Rajab tahun 2 Hijriyah, Nabi Muhammad Saw shalat Dhuhur di Masjid Bani Salamah. Nabi Muhammad Saw menjadi imam dalam shalat tersebut. Dalam dua rakaat pertama shalat dhuhur masih menghadap Baitul Maqdis Palestina. Sampai akhirnya malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat. Wahyu datang ketika Nabi Muhammad Saw menyelesaikan rakaat kedua. Dalam Qur’an surat Al – Baqarah ayat 144, Allah berfirman, “Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”
Saat Nabi Muhammad Saw menerima wahyu tersebut, Nabi Muhammad Saw secara langsung berpindah arah 180 derajat. Kemudian diikuti oleh seluruh jamaah dengan melanjutkan shalat dhuhur menghadap Masjidil Haram. Sejak saat itulah, kiblat umat Islam berpindah dari Baitul Maqdis, Palestina yakni menghadap ke utara dari Madinah menuju Masjidil Haram yakni menghadap arah selatan dari Madinah. Masjid Bani Salamah ini pun dikenal sebagai Masjid Qiblatain atau Masjid Dua Kiblat. Masjid Qiblatain ini selalu ramai dikunjungi oleh jamaah haji maupun umroh.
Inilah sekilas informasi mengenai Informasi Harga Haji Plus dalam Rupiah. Semoga informasi ini dapat membantu Sahabat Haji Plus sekalian dalam mempersiapkan segala keperluan untuk menunaikan ibadah haji.