Haji Plus Biaya

Haji Plus Biaya

Tampaknya Sahabat Haji Plus kian menyadari bahwa seiring berjalannya waktu dari tahun ke tahun minat pelaksanaan ibadah haji semakin meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya antusiasme para jamaah haji yang mendaftar program haji, sehingga kini antrian haji pun semakin bertambah panjang. Sepertinya, Sahabat Haji Plus juga telah begitu memahami terkait program haji reguler yang menjadi minat tertinggi umat muslim untuk menunaikan ibadah haji. Salah satunya menjadi program yang amat banyak peminatnya ialah karena biayanya yang lebih terjangkau diantara program haji yang lainnya. Akan etapi, waktu tunggu keberangkatannya inilah yang terkadang membuat resah para calon jamaah haji. Pasalnya waktu tunggu keberangkatan untuk program haji reguler ini dapat mencapai belasan hingga puluhan tahun. Lama sekali bukan? Karena itulah, tak heran apabila terkadang timbul rasa resah akibat tak tau pasti kapan waktu tunggu keberangkatan. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang menginginkan untuk menunaikan ibadah haji dalam waktu tunggu keberangkatan yang lebih cepat, Sahabat Haji Plus dapat memilih program Haji Plus. Karena program Haji Plus ini merupakan salah satu program khusus pelaksanaan ibadah haji yang waktu tunggu keberangkatannya hanya sekitar 6 hingga 8 tahun saja. Perihal Biaya Haji Plus tentunya dibandrol dengan harga yang lebih tinggi dari program haji reguler. Sahabat Haji Plus dapat mengeceknya di Travel Haji Plus pilihan Sahabat Haji Plus sekalian. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang ingin mengetahui informasi lebih lanjut terkait Haji Plus Biaya, yuk simak informasi dibawah ini.

Asal Mula Burung Merpati di Mekkah

Pada saat pertama kali Sahabat Haji Plus menginjakkan kaki di Kota Mekkah, pastinya Sahabat Haji Plus akan terbesit rasa kagum dan heran ketika melihat ribuan merpati yang terbang di tengah kota. Meskipun burung merpati di kota Mekkah tersebut liar, akan tetapi mereka tak takut dengan manusia. Bahkan mereka dapat hidup berdampingan dengan jutaan Jemaah haji yang sedang melaksanakan ibadah haji ataupun umroh di Tanah Suci. Hal lain yang membuat kagum yakni Sahabat Haji Plus tak akan melihat kotoran merpati di jalanan kota Mekkah, hingga sekitar Masjidil Haram. Padahal, hewan liar apalagi burung biasanya membuang kotoran di mana saja. Akan tetapi tidak untuk hewan yang satu ini, di kota Mekah dijamin aman dari kotoran burung yang biasanya suka bertebaran di jalan. Sebenarnya burung merpati yang terdapat di kota Mekkah ini sama saja dengan burung merpati yang ada di kota lainnya di dunia. Tak ada keistimewaan khusus apabila dibandingkan dengan burung merpati yang lainnya. Hanya saja, Sahabat Haji Plus pada saat disana memang dilarang menjadikan burung merpati di kota Mekah ini sebagai buruan atau mengusirnya. Baik jemaah yang sedang melaksanakan ibadah haji atau umroh di tanah suci, maupun masyarakat sekitar yang tinggal di Kota Mekah. Lagipula, mereka juga tak akan mengganggu kegiatan beribadah haji ataupun umroh yang dilakukan oleh jemaah. Apabila dirasa sedikit mengganggu, kibaskan saja tangan secara perlahan untuk memindahkan posisi mereka misalnya pada saat Sahabat Haji Plus ingin melakukan ibadah di tempat tertentu.

Terdapat sekilas kisah di masa lampau terkait merpati yang terdapat di Mekah ini. Rumornya, burung merpati di kota Mekkah ini memiliki ikatan yang erat dengan sejarah hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah. Pada saat itu, disebutkan bahwa ketika Rasulullah SAW dan Abu Bakar saat hendak hijrah ke Madinah dikejar oleh Kaum Quraisy, mereka bersembunyi di dalam gua Hira’. Setelah Rasulullah dan Abu Bakar ada di dalam gua, datanglah laba – laba yang membuat sarang dan burung merpati yang bertelur guna menutup pintu gua. Melihat keadaan tersebut, tentunya Kaum Quraisy yakin bahwa tak mungkin Rasulullah SAW berada di dalam gua. Akhirnya, Rasulullah SAW dan sahabatnya pun selamat. Nah.. terdapat kemungkinan burung merpati di kota Mekkah yang saat ini berkeliaran merupakan keturunan dari merpati yang saat itu bertelur di gua Hira’. Sebagian penulis sejarah Arab juga meyakini perihal tersebut.

Tata Cara Penggunaan Kain Ihram

Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwa menggunakan kain Ihram merupakan salah satu tanda jika pelaksanaan ibadah Haji dimulai. Kain ihram menjadi pakaian yang wajib untu digunakan dan menjadi tanda bagi umat muslim yang akan menunaikan Ibadah ke Tanah Suci. Kain Ihram ini ialah kain yang berwarna putih atau yang disebut juga sebagai pakaian suci dan pakaian ini tak diperbolehkan untuk dijahit. Untuk cara pemakaiannya ialah dengan cara dililitkan ke sekeliling bagian tubuh (untuk laki – laki). Nah, Bagaimana sih caranya memakai pakaian ihram bagi pria dan wanita yang memiliki perbedaan? berikut lebih jelasnya.

  1. Penggunaan Kain Ihram Bagi Wanita

Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwasannya bagi wanita kain ihram lebih bebas tetapi disunnahkan yang berwarna putih. Yang hendaknya perlu dipahami yang terpenting adalah menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Tak hanya itu saja, hal penting lainnya adalah tak ada jahitan. Selain itu, lengan baju hendaknya sepanjang pergelangan tangan serta kerudung yang digunakan harus panjang dan harus menutupi bagian dada. Oleh karena itulah, hendaknya baju yang digunakan harus sepanjang tumit saat memakai kaos kaki serta sebaiknya sepatu tak bertumit dan terbuat dari karet.

  1. Bagi Laki – Laki

Kain ihram yang diperuntukkan bagi kaum adam terdiri dari dua lembar kain yakni sehelai melilit tubuh mulai dari pinggang hingga dibawah lutut dan sehelai lagi diselempangkan mulai dari bahu kiri kebawah ketiak kanan. Laki – laki yang menggunakan pakaian ihram tak diperbolehkan mengenakan celana, kemeja, tutup kepala serta juga tak diperbolehkan menutup mata kaki. Cara Pemakaian Pakaian Ihram Bagi Laki-Laki, Sahabat Haji Plus  perlu mengetahui bahwasannya pakaian ihram untuk laki – laki hanya sebatas dua helai kain yang digunakan pada bagian bawah disebut izar serta bagian atas yang disebut ridaa. Dan yang perlu diperhatikan ialah seperti pakaian dalam, peci, topi, kaos kaki harus ditanggalkan. Nah, bagaimana cara memakainya? Sahabat Haji Plus dapat memulai dari bagian bawah. Untuk bagian bawah atau yang disebut izar, Sahabat Haji Plus dapat melilitkan seperti apapun. Akan tetapi, yang perlu Sahabat Haji Plus perhatikan antara lain :

3. Pastikan Tak Melebihi Atau Menutupi Mata Kaki

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa tak melebihi ataupun menutupi mata kaki ialah bermaksud agar Sahabat Haji Plus lebih aman. Hal ini dikarenakan kain ihram yang Sahabat Haji Plus gunakan di atas mata kaki tak rawan terinjak atau terkena kotoran serta memakai pakaian di atas mata kaki adalah sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah Saw. Nah sebisa mungkin Sahabat Haji Plus memperhatikan poin ini ya dan hendaknya tak dilewatkan. 

4. Tak Terlalu Ketat

Perlu diketahui bagi Sahabat Haji Plus sekalian bahwa saat menggunakan kain ihram hendaknya tak sampai menjadikan Sahabat Haji Plus seperti sedang memakai jarik atau seperti perempuan yang memakai rok panjang ketat, sehingga menyulitkan untuk berjalan. Oleh karena itu, Sahabat Haji Plus perlu memperhatikan kelonggarannya. Untuk penggunaannya ada banyak cara pemakaian kain ihram bagi laki-laki dan tak ada aturan khusus. Sahabat Haji Plus hanya perlu memperhatikan hal diatas tersebut. Berikut ini terdapat cara pemakaian agar Sahabat Haji Plus lebih nyaman saat penggunaan kain ihram :

  • Supaya lebih nyaman, Sahabat Haji Plus dapat memanjangkan bagian kanan atau kiri dan melilitkannya di bagian tubuh. Melilitkan ke arah kanan ataupun kiri tak ada bedanya. Akan tetapi, Sahabat Haji Plus hendaknya memperhatikan langkahnya. Karena, seringkali cara seperti ini mengganggu Sahabat Haji Plus dalam melangkah.
  • Menggunakan seperti sarung adalah salah satu cara yang paling nyaman dan aman. Sahabat Haji Plus dapat mempertemukan dua ujung kain ihram dan posisi tubuh Sahabat Haji Plus berada di dalamnya. Seperti berada di dalam sebuah bundaran holahop atau seperti wajarnya Sahabat Haji Plus mengenakan sarung. Selanjutnya, kenakanlah seperti Sahabat Haji Plus memakai sarung dengan melipat ujung bagian kanan dan kirinya. Dengan cara ini Sahabat Haji Plus akan lebih mudah untuk memakainya. Hal ini dikarenakan Sahabat Haji Plus sudah terbiasa dalam memakainya. Kemudian dapat berjalan dengan lancar dan pastinya aurat tetap terjaga.
  • Pada bagian atas, Sahabat Haji Plus hanya perlu menyelimutkannya pada bagian tubuh dengan menutup pundak bagian kanan dan kiri. Akan tetapi, khusus ketika Sahabat Haji Plus memulai ritual thawaf, pakailah kain ihram bagian kanan di bawah ketiak Sahabat Haji Plus sehingga pundak kanan Sahabat Haji Plus terbuka. Membuka pundak bagian kanan adalah ritual thawaf, diantara kesalahan jamaah haji dan umrah adalah membuka pundak kanan sepanjang waktu. Padahal ini adalah ritual ketika pelaksanaan thawaf saja.

5.Menutup Aurat, Mulai Dari Bawah Lutut Hingga Atas Pusar

Menutup aurat mulai dari bawah lutut hingga atas pusar berfungsi disaat kain ihram bagian atas (rida) terbuka, aurat Sahabat Haji Plus tak akan terlihat oleh khalayak. Adapun hal yang hendaknya diperhatikan izar Sahabat Haji Plus ialah ketika dalam posisi jongkok dan duduk. Sahabat Haji Plus hendaknya terlebih dahulu memastikan jangan sampai terbelah dan menampakkan aurat. Oleh karena itu, Sahabat Haji plus pada saat awal kali pakai sebaiknya diperhatikan dengan betul. Agar memastikan pula bahwa aurat yang ada pada diri Sahabat Haji Plus sekalian tak akan terlihat oleh khalayak.

Mengenal Latar Belakang Hari Tarwiyah

Mungkin Sahabat Haji Plus sedikit memahami bahwa hari tarwiyah ialah hari yang menyimpan sejarah yang membekas bagi umat islam. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang menunaikan ibadah haji pastinya akan merasakan rangkaian kegiatan di hari tarwiyah. Kegiatan pada hari tarwiyah ini dilaksanakan menjelang puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. Hari Tarwiyah merupakan hari yang ke 8 pada bulan Dzulhijjah dan memiliki arti merenung atau berpikir. Sehingga, hari tarwiyah ini bisa Sahabat Haji Plus artikan sebagai hari untuk berpikir dan merenung atas apa yang sudah dilakukan selama ini. Latar belakang pemberian nama Tarwiyah ini memiliki hubungan yang erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra semata wayangnya yakni Nabi Ismail AS melalui suatu mimpi. Mimpi yang dialami Nabi Ibrahim AS itu terjadi pada malam tepat pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kemudian, Nabi Ibrahim AS timbul rasa ragu terkait kebenaran mimpinya tersebut. Apakah mimpi itu benar berasal dari Allah hingga manjadi suatu perintah yang harus dikerjakan, ataukah hanya berasal dari syaitan untuk mengganggunya. Hingga keesokan harinya, Nabi Ibrahim AS masih berpikir dan merenung tentang mimpi yang dialaminya tersebut. Biaya Haji Plus

Selanjutnya, pada malam tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS kembali mengalami mimpi yang sama yakni menyembelih putaranya Ismail AS dan ini adalah mimpi yang kedua kalinya. Hal ini mulai menimbulkan keyakinan dalam hati Nabi Ibrahim AS bahwa perintah ini benar berasal dari Allah Swt. Hal ini dapat dihubungkan dengan nama hari kesembilan bulan dzulhijjah yaitu hari Arafah. Arafah sendiri memiliki arti pemahaman atau pengetahuan. Maksudnya, Nabi Ibrahim AS sudah mulai paham tentang kebenaran dan tujuan mimpinya.  Akan tetapi,Nabi Ibrahim belum melaksanakan perintah dalam mimpinya tersebut. Kemudian, pada malam tanggal 10 dzulhijjah Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi serupa. Karena ini merupakan mimpi yang ketiga kali terjadi, maka besoknya (siang hari tanggal 10 Zulhijjah) Nabi Ibrahim AS memutuskan untuk melaksanakan mimpi tersebut setelah terlebih dahulu berdiskusi dengan anak dan isterinya. Keputusan Nabi Ibrahim AS untuk melakukan penyembelihan Nabi Ismail AS pada hari itu dapat dihubungkan dengan nama hari tanggal 10 Zulhijjah yang disebut juga dengan hari Nahar. Nahar memiliki arti menyembelih. Sedangkan pada hari 11, 12 dan 13 dzulhijjah, Nabi Ibrahim selalu digoda oleh Iblis maka hari itu disebut hari Tasyrik.

Keraguan yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS tersebut tentunya dapat dimengerti dan dipahami. Karena Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri, putra semata wayangnya yang cukup lama diharapkan kehadirannya. Sekian lama Nabi Ibrahim AS memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya permohonan Nabi Ibrahim itu dipenuhi dengan lahir nya seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Sungguh gembira hati Nabi Ibrahim menyambut kehadiran Ismail. Akan tetapi, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Dikala Ismail masih bayi, dia terpaksa dipindahkan bersama ibunya, Siti Hajar, dari Syam ke lembah gersang yang sunyi di Makkah. Maka berpisahlah Nabi Ibrahim AS dengan anak dan isteri yang sangat dicintainya. Sampai akhirnya mereka dipertemukan lagi di Makkah ketika Ismail sudah beranjak dewasa. Pertemuan yang kedua ini pun tak berlangsung lama. Mimpi yang benar dari Allah SWT berisi perintah penyembelihan Ismail harus dilaksanakan. Mana mungkin dia harus menyembelih anaknya sendiri. Mana mungkin anak yang selama ini hanya dibesarkan oleh jerih payah ibunya yang berjuang sendiri menghidupi dan membesarkan anaknya, lalu tiba-tiba dia datang dan membawa pergi anak tersebut untuk disembelih. Sungguh suatu keadaan dan pilihan yang sangat berat bagi Nabi Ibrahim. Wajar jika Nabi Ibrahim saat itu berpikir, merenung, dan ragu terhadap apa yang sedang dialaminya.

Selain Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Inilah Masjid Lainnya di Tanah Suci

  1. Masjid Namirah

Masjid Namira termasuk ke dalam salah stau masjid bersejarah di Tanah Suci yang terletak di atas padang pasir di Kota Arafah, jaraknya kurang lebih sekitar 22 kilometer arah timur Kota Makkah. Masjid ini memiliki luas sekitar 110 ribu meter persegi dengan panjang 340 meter dan lebar 240 meter ini ditopang dengan enam buah menara besar. Masing – masing menara memiliki ketinggian sekitar 60 meter. Selain itu, masjid ini memiliki tiga buah kubah besar. Setidaknya, akan ditemukan sekitar 10 pintu masuk utama dan 64 pintu pendamping. Masjid ini mampu menampung hingga 350 ribu orang. Pada saat musim haji tiba, masjid ini dapat menampung lebih banyak lagi jamaah.Di balik kemegahan Masjid Namirah, ada sebuah sejarah besar yang layak diketahui oleh kalangan umat Islam. 

  1. Masjid Al Jin

Masjid Jin merupakan salah satu masjid bersejarah yang ada di Tanah Suci yang tepatnya berlokasi di Kampung Ma’la yang terletak tak jauh dari kompleks pemakaman Kota Suci Makkah Al-Mukarramah. Masjid Jin memiliki luas sekitar 200 meter persegi dan terdiri atas 2 lantai yang menjadi salah satu tempat paling bersejarah di Jazirah Arab dan sangat erat kaitannya dengan perkembangan dakwah Islam pada masa Nabi Muhammad Saw. Dalam riwayat Imam Bukhari dan Imam Tirmidzi yang berasal dari Ibnu Abbas, dietahui sejarah Masjid Jin di Makkah ini berawal dari perirstiwa peretemuan antara Rasulullah Saw dengan serombongan jin terjadi ketika sedang mengadakan perjalanan menuju Pasar Ukkadz. Ketika tiba di wilayah Tihamah, Rasulullah Saw melaksanakan Shalat Subuh yang menyebabkan terhalangnya berita-berita langit yang biasa dicuri dengar oleh bangsa jin. Saat jin mendengar bacaan ayat Al-Qur’an, ini membuat hati para bangsa jin bergetar, hingga mereka memutuskan untuk menjadi mualaf. Para bangsa jin kemudian turun dan menghadap Nabi Muhammad SAW. Bangsa jin melakukan baiat suci untuk beriman kepada Allah SWT, mengikuti ajaran Islam dan menyebarkan agama Allah Swt dikalangan bangsanya. Dari peristiwa bersejarah inilah akhirnya masjid ini dikenal dengan sebutan Masjid Al Jin.

  1. Masjid Al Ijabah

Masjid Al Ijabah merupakan salah satu masjid  yang menjadi saksi bisu kecintaan Rasululah Saw pada ummatnya. Masjid Al Ijabah berada di Jalan Malik Fahd, kota Madinah yang jaraknya sekitar 385 meter dari Pemakaman Baqi. Sama seperti masjid lain yang ada di Arab Saudi, Masjid Al Ijabah juga menarik dikunjungi para peziarah karena sejarah di balik namanya. Menurut sejarah, pada jaman dahulu di masjid Al – Ijabah ini Rasulullah Saw berdoa kepada Allah yang berkaitan dengan nasib umat dan langsung dijawab saat itu juga. Ada tiga doa yang dipanjatkan Rasulullah Saw kepada Allah Swt. Doa pertama adalah Nabi memohon agar Allah tak membinasakan umat Muhammad dengan kekeringan dan kelaparan. Doa ini langsung dijawab dan dikabulkan oleh Allah. Selanjutnya Rasul berdoa kembali. Dalam doa keduanya, Rasulullah Saw memohon agar Allah tidak membinasakan umat Nabi Muhammad Saw dengan menenggelamkan. Doa ini juga dikabulkan Allah. Rasulullah Saw pun kembali berdoa. Di doanya yang ketiga, Rasulullah Saw memohon agar di kalangan umatnya tak ada fitnah dan perbedaan. Sayangnya ini adalah doa yang ditunda oleh Allah SWT. Karena sejarah inilah, masjid ini bernama Ijabah. Karena sejarah pula lah, banyak umat Muslim mengunjungi masjid ini pada saat di Tanah Suci dan menyempatkan diri untuk menunaikan shalat di masjid ini.

Demikianlah ulasan terkait Haji Plus Biaya yang dapat menjadi informasi tambahan bagi Sahabat Haji Plus sekalian. Semoga dengan adanya informasi ini dapat lebih memacu Sahabat Haji Plus dalam mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji. Setelah budget Sahabat Haji Plus sudah tercukupi, Sahabat Haji Plus bisa langsung mendaftar ke jasa travel Annur Maarif Travel yaa..

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *