Haji Khusus 2021
Sahabat Haji Plus pastinya mengerti bahwasannya untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci tak serta merta dilakukan begitu saja. Akan tetapi, diperlukan persiapan yang matang untuk menunjang terlaksananya ibadah haji dengan lancar dan sempurna. Di Indonesia yang sebagai negara mayoritas penduduknya umat muslim, tentunya banyak sekali yang berkeinginan untuk dapat menyempurnakan rukun islam yang ke lima ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya penambahan kuota haji setiap tahunnya yang meningkat secara signifikan. Tentunya dengan adanya peningkatan kuota ibadah haji di setiap tahunnya, maka tak heran apabila bertambah panjangnya waktu tunggu keberangkatan. Semakin lamanya waktu tunggu keberangkatan inilah yang menjadi keresahan umat muslim yang ingin segrea menunaikan ibadah haji, terlebih bagi mereka yang telah lanjut usia. Jika rasa resah perihal waktu tunggu keberangkatan yang lama juga terbesit di benak Sahabat Haji Plus, Sahabat Haji Plus hendaknya tak perlu khawatir. Pasalnya, di Indonesia ini terdapat program Haji Khusus yang menyediakan paket haji dengan keberangkatan yang lebih cepat. Program Haji Khusus yang dapat Sahabat Haji Plus pilih ialah Haji Plus. Biaya Haji Plus tentunya lebih tinggi dibandingkan Haji Reguler pada umumnya. Hal ini karena selain waktu tunggu keberangkatan yang membedakan, terdapat fasilitas serta akomodasi yang juga berbeda. Jika Sahabat Haji Plus berminat untuk mendaftar sebagai jamaah Haji Plus, Sahabat Haji Plus dapat mendaftar ke Travel Haji Plus yang bisa Sahabat Haji Plus percayakan ke Annur Maarif Travel. Nah.. Bagi Sahabat Haji Plus yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap seputar Haji Khusus 2021, simak informasi dibawah ini.
Menilik Peradaban Arab Melalui Museum Al Amoudi
Tahukah Sahabat Haji Plus bahwasannya di Tanah Suci erdapat sebuah museum yang lekat akan sejarahnya di masa lampau, museum yang menjadi salah satunya yang bersejarah di Tanah Suci ialah Museum Al Amoudi. Alasan pemilihan nama museum ini ialah karena diambil dari nama pendiri museum ini yang bernama Abu Bakar Al Amoudi. Beliau mndirikan bangunan ini dari bahan yang tak biasa digunakan pada umumnya yakni campuran dari lumpur dengan susu serta bagian langit – langitnya ditutup dengan menggunakan daun. Diketahui bahwa museum ini memiliki luas sekitar 2.000 meter persegi yang terletak di Jalan Raya Mekah Jedah, 20 tahun sebelum jalan tersebut resmi dibuka pada 1435 H. Hal ini yang bikin Museum Al Amoudi jadi salah satu bangunan bersejarah yang tak pernah sepi pengunjung.
Tujuan dibangunnya Museum Al Amoudi ini ialah guna mengenalkan peradaban Arab dari berbagai daerah di kerajaan Arab Saudi serta menampilkan warisan Mekah dalam bidang sosial dan budaya. Utamanya mengenai kebangkitan dan perkembangan masyarakat Mekah dari pada masa lampau hingga saat ini. Di museum inilah, Sahabat Haji Plus dapat mengenal kebudayaan Arab pada zaman dahulu melalui peralatan dan perlengkapan yang digunakan di kehidupan sehari – hari. Misalnya berbagai peralatan berburu, memasak, sampai dengan peralatan untuk menimba air pada masa Arab kuno. Jemaah bakal diajak melihat satu persatu ruangan di museum secara seksama. Kurang lebih membutuhkan waktu sekitar 60 menit agar yang berkunjung dapat melihat seluruh area di Museum Al Amoudi ini.
Pada umumnya museum identik dengan suasana yang kaku dan serius. Akan tetapi, tak dengan museum yang satu ini. DI museum ini, Sahabat Haji Plus dapat melakukan keseruan dengan berfoto bersama. Jemaah bisa berfoto di museum menggunakan pakaian khas yang dibuat dan disesuaikan pada masa Arab kuno, beserta dengan topi uniknya yang berbentuk tumpeng. Berlatar belakang gunung batu, Sahabat Haji Plus dapat semakin berasa menjadi masyarakat Mekkah pada masa lampau. Tak hanya itu saja, Sahabat Haji Plus juga bisa mengambil foto seakan sedang mencium Hajar Aswad. Wah, keren sekali bukan? Museum Al Amoudi ini memanglah menyediakan spot foto tiga dimensi Hajar Aswad. Kesempatan ini dapat Sahabat Haji PLus gunakan untuk yang tak bisa mencium Hajar Aswad yang asli pada saat di Kabah. Berkunjung ke museum ini dengan nilai sejarah tinggi seperti museum Al Amoudi ini tak hanya menambah pengetahuan seseorang yang berkunjung saja. Melainkan, yang datang tentang peradaban Arab Saudi dari masa ke masa, serta dapat pula menambah kecintaan terhadap Tanah Suci.
Jenis – Jenis Miqat Haji
Sahabat Haji Plus hendaknya mengetahui bahwa miqat ibadah haji ini terdapat dua jenis. Dua jenis miqat ini antara lain :
1. Miqat Zamani
Miqat Zamani merupakan batassan – batasan waktu yang hendaknya dilakukan pada saat pelaksanaan ibadah haji. Batasan waktu tersebut ialah pada bulan – bulan haji yang meliputi Syawal, Dzulqadah dan 10 hari pertama dari bulan Dzulhjjah. Seperti firman Allah pada surat Al – Baqarah ayat 197 yang artinya “Haji itu pada bulan-bulan yang telah ditentukan.” (QS. Al – Baqarah 2: 197)
2. Miqat Makani
Miqat Makani ialah sebuah tempat yang telah ditentukan dalam syariat yakni untuk memulai niat ihram haji dan umrah. Miqat Makani diketahui ada lima, lima Miqat Makani tersebut antara lain :
a. Al-Juhfah
Lokasi Al – Juhfah ini merupakan tempat miqat bagi penduduk Arab Saudi bagian utara dan negara – negara Afrika Utara dan Barat, serta penduduk negeri Syam seperti Yordania, Lebanon, Syiria, dan Palestina. Jaraknya dengan kota Makkah diperkirakan sekitar 208 km. Akan tetapi, lokasi ini telah diterjang banjir dan sebagai gantinya ialah daerah Rabigh yang memiliki jarak yang berkisar sekitar 186 km dari kota Makkah.
b. Qarnul Manazil (sekarang dinamakan As-Sail)
Lokasi ini hanya berjarak kurang lebih 78 km dari kota Makkah A Mukarommah atau Wadi Muhrim (bagian atas Qarnul Manazil) yang berjarak kurang lebih 75 km dari kota Makkah. Tempat ini ialah miqat bagi penduduk Najd dan yang setelahnya dari negara-negara Teluk, Irak (bagi yang melewatinya), Iran, dll. Demikian pula penduduk bagian selatan Arab Saudi yang berada di seputaran pegunungan Sarat.
c. Dzul Hulaifah (sekarang dinamakan Abyar ‘Ali atau Bir ‘Ali)
Lokasi ini merupakan tempat miqat bagi penduduk kota Madinah dan yang datang melalui rute mereka. Jaraknya dengan kota Makkah hanya sekitar 420 km.
d. Dzatu ‘Irqin (sekarang dinamakan Adh-Dharibah)
Dzatu ‘irqin memiliki jarak hanya sekitar 100 km dari kota Makkah. Dzatu ‘irqin ialah miqat bagi penduduk negeri Irak (Kufah dan Bashrah) serta penduduk negara – negara yang melewatinya. Pada mulanya direalisasikan Dzatu ‘Irqin sebagai miqat ialah pada masa khalifah Umar bin Al-Khattab. Yang melatar belakngi ialah pada saat penduduk Kufah dan Bashrah merasa kesulitan untuk pergi ke miqat Qarnul Manazil, kemudian mengeluhkannya kepada khalifah. Mereka pun diperintah untuk mencari tempat yang sejajar dengannya. Pada akhirnya dijadikanlah Dzatu ‘Irqin sebagai miqat mereka dengan kesepakatan dari khalifah Umar bin Al-Khattab ra yang ternyata mencocoki sabda Nabi Muhammad Saw.
e. Yalamlam (sekarang dinamakan As-Sa’diyyah)
Yalamlam ini merupakan tempat miqat yang hanya berjarak kurang lebih 120 km dari kota Makkah (bila diukur lewat jalur selatan Tihamah). Ini merupakan lokasi miqat penduduk negara Yaman, Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya.
Berapakah Biaya Haji Khusus 2021?
Bagi Sahabat Haji Plus yang memiliki budget yang lebih serta enggan untuk menunggu lama dalam hal keberangkatan ibadah haji, program Haji Khusus ini merupakan pilihan yang tepat. Program Haji Khusus ini merupakan salah satu rekomendasi yang tepat untuk dipilih oleh Sahabat Haji Plus sekalian. Mengapa demikian? Karena Haji Khusus merupakan program haji yang diselenggarakan oleh para jasa travel haji yang telah ditunjuk oleh pemerintah. Perbedaannya dengan haji regular terdapat pada biaya, cara pembayaran serta fasilitas yang akan di dapatkan. Haji Khusus ini sangat recommended sekali bagi Sahabat Haji Plus yang enggan untuk menunggu keberangkatan dalam jangka waktu yang lama. Karena dengan mendaftar sebagai calon jamaah Paket Haji Khusus yakni Haji Plus, Sahabat Haji Plus akan memiliki waktu tunggu keberangkatan yang relative lebih singkat dibandingkan dengan program haji regular. Waktu tunggu keberangkatan yang dibutuhkan hanya sekitar 6 sampai 8 tahun saja. Tentu lebih cepat bukan? Karena waktu tunggu keberangkatan lebih cepat dibandingkan program haji regular, maka tak heran apabila harga yang dibandrol untuk program haji khusus lebih tinggi dibandingkan dengan haji regular. Harga yang sahabat Haji Plus perlu siapkan ialah mencapai 3 kali lipat dari harga program haji regular. Meskipun harganya lebih tinggi dibandingkan dengan haji regular, tak perlu diragukan lagi akan kualitas pelayanan serta fasilitas yang akan diberikan kepada calon jamaah haji plus sekalian. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang hendak mempersiapkan biaya untuk program Haji Plus, dana yang hendaknya dipersiapkan ialah sebesar 9000 USD. Biaya sebesar 9000 USD jika dalam rupiah ialah setara dengan 132 juta rupiah. Biaya sebesar tersebut tentunya tak masalah bagi Sahabat Haji Plus yang hendak berencana untuk segera melaksanakan ibadah haji dan enggan menunggu waktu keberangkatan yang lama. Dengan harga tersebut itulah, Sahabat Haji Plus telah dipastikan akan nyaman selama berada di perjalanan serta pada saat pelaksanaan ibadah haji. Wah.. tentu menyenangkan sekali bukan? Nah, bagi Sahabat Haji Plus yang hendak mendaftar, yuk segera daftarkan diri.
Sekilas Terkait Kota Mekkah Al – Mukarommah
Apabila Sahabat Haji Plus melihat sekilas terkait sejarah Kota Mekkah dapat dipastikan bahwa Sahabat Haji Plus akan memulainya dengan membahas tentang sejarah Nabi Ibrahim AS. Diceritakan dari berbagai sumber bahwa Nabi Ibrahim AS melakukan perjalanan dari Syam ke sebuah tanah gersang yang tidak ditumbuhi tanaman. Disinilah Nabi Ibrahim AS memulai dakwah tauhid dan menyebarkan ajaran agama islam. Disini pula lahir keturunan dari beliau. Meskipun berada di tanah gersang, tempat ini selalu dirindukan seluruh umat muslim dan menjadi dambaan. Bisa jadi karena Allah menurunkan berkah atas doa dari Nabi Ibrahim AS seperti berikut ini “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Selepas Nabi Ibrahim AS melaksanakan perintah dari Allah untuk menetap dan berdakwah di dalam tanah suci ini. Kepengurusannya pada kota Mekkah pada akhirnya diserahkan kepada sang anaknya yakni Nabi Ismail AS. Nabi Ismail yang mempunyai 12 orang anak juga memerintahkan semuanya untuk merawat Ka’bah, mengajari manasik haji serta membimbing para jamaah dengan ajaran tauhid. Hingga saat ini, Mekkah masih menjadi pusat peribadatan umat muslim di seluruh dunia. Sebagai kiblat umat muslim, ada beberapa fakta menarik terkait kota Mekkah. Fakta yang menarik ini salah satunya ialah sebuah penemuan yang digagas oleh Prof. Hussain Kamel, Kepala Bagian Ilmu Ukur Bumi di Universitas Riyadh Saudi Arabia. Beliau menemukan bahwa ternyata Mekkah adalah sebenar – benarnya pusat dari bumi. Dengan melakukan pengkuran terhadap ketujuh benua terhadap kota Mekkah, Prof. Hussain menemukan bahwa Mekkah terletak di pusat bumi. Bahkan jarak antara kutub utara dan selatan dengan kota ini pun sama persis. Tak hanya itu, ditemukan pula lempengan – lempengan bumi bergerak mengelilingi kota Mekkah. Seolah lempengan – lempengan ini terus menunjuk ke Mekkah. Luar biasa sekali bukan?
Hendaknya Memastikan Hal Berikut Saat Berhaji
-
Memahami Niat Dengan Benar
Ketika Sahabat Haji Plus memutuskan untuk mendaftar program haji dan kemudian berangkat, pastinya Sahabat Haji Plus telah menata niat dalam hati bukan? Tentunya tujuan Sahabat Haji Plus pergi ke Tanah Suci tak lain tujuannya ialah karena ibadah. Oleh karena itulah, hendaknya Sahabat Haji Plus tak terlalu banyak bersantai di hotel. Sebisa mungkin perbanyak dan habiskan waktu untuk beribadah di Masjidil haram dan Masjid nabawi selain ibadah pokok lainnya. Sahabat Haji Plus sebaiknya tak tergoda dan terlena dengan kenyamanan yang ada, sehingga malas pergi ke masjid tersebut atau tempat ibadah lainnya. Pastinya jika Sahabat Haji Plus melakukan hal yang demikian, rasa menyesal akan datang saat Sahabat Haji Plus telah kembali ke Tanah Air.
-
Saat Bepergian Hendaknya Didampingi
Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwa bagi kaum wanita yang hendak bepergian hendaknya selalu didampingi oleh suami ataupun teman laki – laki. Tak diperkenankan untuk bepergian sendirian dan sebisa mmungkin selalu berada di lingkup berombongan. Sahabat Haji Plus perlu mengIngat bahwasannya di Tanah Suci juga tak menutup dengan berbagai kemungkinan. Saat berada di hotel apabila seorang wanita hendak naik lift, itu pun harus selalu didampingi dengan suami ataupun teman laki – lakinya. Jika Sahabat Haji Plus pada saat naik lift dengan sesama wanita dan kemudian tiba – tiba terdapat orang laki – laki asing yang tak dikenal ikut masuk saat itu juga, maka sebaiknya kaum hawa segera keluar.Hal ini tentunya untuk menghindari segala kemungkinan buruk yang dapat terjadi.
Hal ini juga berlaku untuk seorang jamaah yang lansia. Apabila ada yang ingin bepergian, hendaknya selalu ditemanani oleh keluarga atau teman. Karena banyak sekali kasus lansia dari daerah yang tersesat, terlebih terdapat salah satu faktor bahasa yang menjadi kendala. Sebisa mungkin Sahabat Haji Plus harus mengingat nama dan lokasi penginapan yang ditempati serta mengingat tanda – tanda disekeliling penginapan yang dapat dijadikan patokan. Hal ini tentunya memudahkan Sahabat Haji Plus pada saat tersesat agar kembali dengan selamat. Dan saat bepergian, hendaknya Sahabat Haji Plus selalu mengenakan seragam nasional, Sehingga apabila tersesat masih terdapat identitas yang dapat dikenali.
-
Mampu Menahan Diri
Seperti yang telah diketahui bahwasannya pada saat pelaksanaan ibadah haji aktivitas yang dilakukan disana tentu banyak sekali yang dilakukan. Aktivitas yang dilakukan setiap hari disana antara lain saat hendak melaksanakan makan antri, mau ke WC antri, naik bis antri, mengambil wudhu antri dsb. Disinilah kesabaaran Sahabat Haji Plus dilatih, sehingga harus sabar dan rasional serta memiliki rasa toleransi yang tinggi harus.Sebisa mungkin Sahabat Haji Plus tak terbawa emosi, tak egois serta tak sok berkuasa yang selalu minta. Hendaknya Sahabat Haji Plus memahami bahawa semua adalah Tamu Allah dan ujian paling besar disana yang harus Sahabat Haji Plus lalui salah satunya ialah kesabaran. Selain itu, pada saat Sahabat Haji Plus mengalami sesuatu yang tak dikehendaki atau mengalami musibah hendaknya tak tersulut emosi. Akan tetapi segeralah perbanyak istigfar dan bertobat kepada Allah Swt.
Apa Saja Ketentuan Pelaksanaan Haji Bagi Perempuan?
Semua umat muslim pastinya memahami bahwa salah satu syarat haji ialah Istitha’ah yakni memiliki kemampuan. Di dalam hukum fikih, terdapat ketentuan khusus terkait masalah mampu ini bagi seorang perempuan. Hal ini juga telah ditetapkan oleh para ulama fikih dalam beberapa kitab – kitab mereka, seperti di antaranya adalah kitab fikih Islamy karya Syaikh Ibrahim Muhammad As Syalqini. Dalam kitab tersebut beliau menyatakan bahwasannya terdapat 3 perbedaan ketentuan istithoah atau mampu bagi seorang perempuan dalam berhaji, antara lain :
-
Mampu Secara Nafkah
Apabila terdapat seorang perempuan yang berhaji dengan salah satu mahramnya misalnya ayahnya, maka wajib baginya untuk memiliki kemampuan memberikan nafkah kepada anak – anak yang ditinggalkannya. Akan tetapi, jika seorang perempuan dibiayai hajinya bersama ayahnya oleh suaminya dan segala beban nafkah ditanggung oleh suaminya maka ia dianggap telah mampu. Oleh karena itu perlu diingatkan bahwa prinsip ibadah ialah ingin mendekatkan diri kepada Allah. Akan tetapi, jika seorang perempuan tak dianggap mampu dalam kaca mata syariat hendaknya tak memaksakan diri yang berakibat malah membuatnya jauh dari Allah. Kemudian ibadah yang didasari mencari ridho Allah haruslah sesuai dengan ketentuan syariat yang telah ditetapkan. Maka dengan demikian, amal ibadah Sahabat Haji Plus pun tak akan sia – sia dan mendapat ridho Allah Swt. Biaya Haji Plus
-
Bersama Mahram
Sahabat Haji Plus hendaknya mengetahui bahwa wajib bagi seorang perempuan untuk menunaikan haji disertai dengan pendampingnya atau mahram seperti suami atau ayahnya atau mahrom lainnya. Mahram ini merupakan seseorang yang tak diperbolehkan untuk menikahi perempuan tersebut. Selanjutnya mahram tersebut juga memiliki syarat harus baligh, amanah, berakal dan tidak fasik. Dalam masalah perempuan berhaji perlu di dampingi mahram ini ialah tak ada perbedaan apakah perempuan tersebut muda atau tua. Maka makruh tahriman bagi seorang perempuan yang berhaji tanpa mahrom sekalipun hajinya dianggap sah dalam hukum fiqih.
-
Tak dalam Keadaan Masa Iddah
Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwa seorang perempuan yang hendak melaksanakan ibadah haji hendaknya tak dalam keadaan masa iddah akibat di ceraikan oleh suaminya ataupun ditinggal wafat suaminya. Oleh karena itu, apabila seorang perempuan melaksanakan ibadah haji dalam keadaan masa iddah yang belum selesai, sekalipun haji nya sah namun perempuan tersebut berdosa.
Inilah informasi terkait Haji Khusus 2021 bagi Sahabat Haji Plus yang sedang mempersiapkannya. Semoga, segala persiapan yang dilakukan akan berjalan dengan lancar hingga sepulangnya ke Tanah Air.
Leave a Reply