Biaya Haji Khusus 2021
Sudah menjadi hal yang umum bahwasannya untuk menyempurnakan rukun islam yang kelima ini memerlukan biaya yang tak sedikit. Hal ini dikarenakan untuk melaksanakan ibadah haji ini membutuhkan fasilitas dan akomodasi yang memadai, sebab pelaksanaan ibadahnya dilakukan jauh dari Tanah Air. Oleh karena itulah, tak heran apabila terdapat umat muslim yang selalu mengupayakan untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang, salah satunya persiapan biaya berhaji. Karena diketahui biaya yang dibutuhkan tak sedikit, hendaknya Sahabat Haji Plus mulai mengupayakannya dengan menabung. Hal ini pula yang dilakukan oleh calon jamaah haji yang sudah mendaftar demi dapat menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Sahabat Haji Plus hanya perlu memiliki tekad yang kuat, membuat komitmen dalam diri serta konsisten untuk menabung demi terlaksananya ibadah haji. Tak seikit pula, jamaah haji yang berhasil melaksanakan ibadah hajinya dari hasil tabungannya yang dilakukan secara bertahun – tahun. Bagi Sahabat Haji Plus yang berniat untuk menunaikan ibadah haji tanpa menunggu waktu tunggu yang lama, Sahabat Haji Plus dapat mendaftar program Haji Khusus dengan memilih Paket Haji Plus. Untuk informasi seputar Biaya Haji Plus, Sahabat Haji Plus dapat bertanya langsung ke Travel Haji Plus. Bagi Sahabat Haji Plus yang ingin mengetahui informasi lebih lengkap seputar Biaya Haji Khusus 2021, yuk simak informasi dibawah ini.
Pelaksanaan Haji Yang Tak Mengenal Usia
Apakah Sahabat Haji Plus pernah terbesit pertanyaan bahwa mengapa kebanyakan jamaah haji yang pergi ke Tanah Suci rata – rata telah berusia lanjut? Nah.. jaawabannya ialah selain dikarenakan waktu tunggu keberangkatan pelaksanaan ibadah haji yang tak sebentar, untuk menyempurnakan rukun islam yang ke lima ini pun dapat ditunaikan oleh siapapun dan tak mengenal batasan usia. Persyaratan yang harus dipenuhi ialah hanya satu yakni mampu. Mampu yang dimaksud ialah baik secara materi, fisik, mental dan pastinya niat yang kuat. Walaupun ada seorang yang telah berusia senja akan tetapi berkeinginan untuk menunaikan ibadah haji, selama ia mampu membayar biaya perjalanan haji serta fisiknya masih mampu, maka ia diperkenankan untuk pergi melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Hal ini pula juga berlaku dengan seseorang yang menggunakan kursi roda. Meskipun memiliki kekurangan, selama dirinya dinyatakan mampu untuk menunaikan segala rangkaian kegiatan ibadah haji dengan maksimal, maka ia diperbolehkan untuk melaksanakan ibadah haji. Akan tetapi, jangan sampai terlalu memaksakan diri juga. Hal ini dikarenakan, salah satu hal penting yang hendaknya diperhatikan bagi jamaah haji yang berusia lanjut yakni terkait masalah kesehatan. Karena meskipun dianggap mampu secara fisik, stamina dan tenaganya pasti akan berbeda dengan jamaah yang masih berusia muda.
Bagi Sahabat Haji Plus yang terdapat pertanyaan terkait bagaimana batasan usia minimal bagi yang ingin melaksanakan ibadah haji? Pada umumnya, terdapat keluarga yang menunaikan ibadah haji dengan mengajak anak – anaknya. Ada dua pendapat ulama terkait anak kecil yang pergi haji dan apakah ibadah hajinya dihitung sah. Sebagian ulama mengatakan baligh menjadi syarat sah berhaji, sehingga bagi yang masih belum baligh dan berhaji, maka ia harus menjalankan kewajiban berhaji pada saat dewasa nanti. Sedangkan ulama lainnya berpendapat bahwa baligh bukan termasuk syarat sah haji dan ibadahnya akan dianggap sah. Terlepas dari pendapat tersebut, tak ada salahnya apabila orang tua mengajak buah hatinya untuk menunaikan ibadah haji ke tanah suci. Dengan mengajak anak, anak pasti juga dapat merasakan pengalaman religi dan dapat mengetahui lebih dalam terkait rukun Islam yang kelima sejak dini. Pemerintah pun tak ada aturan khusus terkait batasan usia pada saat pendaftaran haji dibuka. Oleh karena itu, baik anak – anak, remaja, dewasa ataupun para lansia tentunya dapat mendaftarkan dirinya untuk menjadi tamu Allah di Tanah Suci. Salah satu yang diperhatikan ialah asalkan kondisinya dianggap mampu dan sanggup pada saat menunaikan pemeriksaan kesehatan oleh pemerintah. Faktor lainnya ialah juga perihal kesehatan. Karena kesehatan juga menunjang terlaksananya ibadah haji, sehingga penting untuk diperhatikan. Misalnya terdapat calon jemaah yang masih muda tapi memiliki catatan kondisi kesehatan yang kurang baik, maka ia bisa jadi dibatalkan keberangkatan ke Tanah Suci nya.
Nilai Kehidupan Pada Pelaksanaan Haji
Banyak hal yang menjadi latar belakang mengapa ibadah haji ini menjadi ibadah yang istimewa. Salah satu hal yang melatar belakangi ialah terkait nilai – nilai kehidupan yang terselip di setiap rangkaian kegiatan ibadah haji. Sehingga, dari sinilah banyak diambil pelajaran bagi mereka yang hendak menelaah. Pesan – pesan untuk diri sendiri maupun social sangat bermakna jika direnungkan. Apa saja nilai kehidupan yang terkandung? Berikut lebih jelasnya.
-
Risalah Kehidupan
Pesan penting pelaksanaan ibadah haji ialah sebagai risalah kehidupan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan semua manusia yang terlahir di muka bumi ini tentunya akan menjalani kehidupan dengan tujuan yang telah ditentukan. Manusia sesungguhnya sedang dalam perjalanan (haji secara kata berarti perjalanan ke tujuan yang jauh) dari satu titik poin ke titik poin yang sama. Perjalan yang dimaksud dalam filsafat hidup seorang Muslim yakni Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun yang artinya sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepadaNya. Pelaksanaan ibadah haji merupakan suatu gambaran perjalanan tersebut. Segala yang telah tergambarkan dalam perjalanan tersebut terilustrasikan dalam berbagai amalan ritual haji. Contohnya ialah persiapan pelaksanaan ibadah haji. Persiapan yang dilakukan hendaknya harus totalitas yakni yang meliputi fisik, akal serta ruh. Perjalanan hidup manusia juga tak mungkin akan dijalani secara maksimal dan utuh tanpa persiapan totalitas tersebut. Manusia hanya bisa menjadi manusia dengan ketiga aspek kehidupan yang tidak terpisahkan yakni Jasad, akal serta ruh.
-
Risalah Tauhid
Perlu diketahui bahwasannya manusia terlahir di muka bumi bukan berarti tak ada tujuan, melainkan memiliki sebuah tujuan yang universal. Tujuan itu yakni dengan melakukan pengabdian total kepada Allah Swt. Pengabdian yang dilakukan secara total inidapat terekspresikan dalam berbagai bentuk pengabdian manusia. Namun kesimpulannya, segala hal yang dilakukan oleh manusia hendaknya dipahami sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt. Pengabdian ang dilakukan secara total inilah yang sebut dengan ibadah. Akan tetapi, pada kenyataannya karena kelalaian inilah menjadikan banyak manusia yang tidak sadar bahwa kehidupannya atau bahkan matinya sekaligus tak lain ialah hanya sebagai pengabdian kepada Allah Swt. Karena kelalaian yang dieprbuat manusia inilah, yang menjadikan manusia menjalani hidupnya dengan berbagai kondisi yang hanya memenuhi hasrat hawa nafsunya.
Di sinilah peran pelaksanaan haji yang mengingatkan manusia dalam pengakuan lisan yang pertama dalam ibadah haji yang berbunyi “Labbaika allahumma labbaik, labbaika laa syaraiika laka labbaik” dst. Hal ini menandakan bahwa kedatangan haji ke tanah suci tujuannya ialah guna melakukan komitmen baru atau sumpah baru bahwa kehidupannya ialah untuk datang memenuhi ajakan ilahi dalam mengabdi kepadaNya. Pengabdian totalitas kepada Allah Swt ini yang disebut dalam agama Islam dengan sebutan Tauhid. Tauhid ialah sebuah konsep yang memahami bahwa Tuhan merupakan pusat kehidupan. Karena sebagai pusat kehidupan, maka segala hal yang berkaitan dengan kehidupan manusia semuanya dan secara totalitas ditujukan sebagai pengabdian kepada Allah Swt. Biaya Haji Plus
-
Sebagai Pengenalan
Pesan penting pelaksanaan ibadah haji yang selanjutnya ialah pengenalan, yakni makna sari salah satu rangaian ibadah haji yang dilakukan di Padang Arafah. Proses pengenalan kembali ini merupakan tuntutan mendasar dalam menghadapi hidup yang dipenuhi dengan berbagai hal ini. Dalam proses kehidupan manusia, ternyata banyak yang lupa bahwa hakikatya sebagai manusia dan sebagai kosekuensinya juga lupa akan Penciptanya. Sebab itulah, proses pengenalan yang dilakukan di Padang Arafah ini menuju pengenalan kepada Allah yakni terkait risalah terpenting dari pelaksanaan ibadah haji. Di sinilah wukuf di Arafah menjadi puncak pelaksanaan haji yang menjadi bagian dari rangakain kegiatan pelaksanaan ibadah haji. Di wukuf Arafah inilah jamaah haji mengagungkan keesaan Allah Swt dengan dzikir yang paling utama yang berbunyi “Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa alaa kulli syaein qadir”. Dzikir ini menjadi pengakuan keesaan Allah Swt kembali setelah tertimbun dalam keangkuhan dan sikap egois manusia. Berdzikir tak hanya sekedar mengucapkan bacaan tertentu. Akan tetapi, dzikir merupakan bentuk introspekasi diri atau yang biasa disebut muhasabah. Karena hanya dengan muhasabah inilah Sahabat Haji Plus akan mampu memperbaiki kerusakan hati atau jiwa yang akan berpegaruh dalam prilaku dan sifat pribadi seorang umat muslim.
-
Menghadapi Tantangan
Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa ternyata risalah atau yang biasa pesan hidup mengajarkan bahwasannya dalam hidup tak selamanya Sahabat Haji Plus berjalan dengan lancar. Akan tetapi, hidup yang dijalani tentunya penuh dengan godaan serta rintangan yang menyertai. Karena itulah, kesadaran mengajarkan bahwa Sahabat Haji Plus harus siap menghadapi tantangan-tantangan tersebut. Selama Sahabat Haji Plus masih menghembuskan nafas, maka tentunya Sahabat Haji Plus tak akan bisa lari dari tantangan hidup yang selalu menyertai tersebut. Di sinilah pelaksanaan ibadah haji mengandung pesan penting terkait persiapan dalam menghadapi tantangan, godaan maupun kesulitan hidup. Mabit di Muzdalifah merupakan simbol dari persiapan lahir serta batin dalam menghadapi segala tantangan dalam hidup. Saat para jamaah haji menginap atau mabit selama tiga malam di Mina untuk melempar jumrah, ini adalah simboli dari keseriusan menghadapi segala tantangan yang ada di hidup ini. Yang memberi arti bahwa segala tantangan yang terjadi di kehidupan ini sifatnya abadi dan nyata dalam kehidupan manusia.
-
Sebagai Akhir Perjalanan
Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa pesan penting ibadah haji yang selanjutnya ialah sebagai akhir perjalanan. Semua umat muslim meyakini bahwasannya pada akhirnya di penghujung perjalanan suci yakni melakukan ibadah, manusia akan meninggalkan tanah haram atau tanah suci. Meninggalkan tanah suci bagi umat muslim tentunya tak lebih dari meninggalkan medan perjuangan terhadap pengabdian kepada Allah Swt di dunia. Sebab itulah, terdapat satu hal yang perlu dipastikan bahwa sebelum Sahabat Haji Plus meninggalkan tanah suci hendaknya Sahabat Haji Plus perlu melaksanakan tawaf yakni tawaf wada. Tawaf wada menjadi simboli kepastian pengabdian kepada Allah Swt dalam menghadap kepadaNya. Pengabdian dalam perjalanan menghadap kepadaNya inilah yang dikenal dengan husnul khatimah atau yang berarti akhir yang baik.
-
Melekatkan Persaudaraan
Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa pesan penting yang terakhir dalam pelaksanaan ibadah haji ialah melahirkan komitmen persaudaraan sesama manusia yang terbentuk atas dasar kekeluargaan. Perlu diketahui bahwasannya seluruh manusia itu bersaudara karena memang tercipta dari seorang bapak dan seorang ibu yang sama yakni Adam dan Hawa. Manusia yang berkumpul di sebuah padang luas di Arafah dengan latar belakang yang sangat beragam, akan tetapi dalam satu hati dan pikiran dan menghamba kepada sang Pencipta juga menggambarkan pesan ini. Bahwa seluruh manusia berada dalam posisi yang sama walaupun memiliki latar belakang yang berbeda. Pesan penting ini juga pernah disampaikan oleh Rasulullah Saw saat menyampaikan khutbah di padang Arafah yang lebih dikenal dengan khutbatul wada atau yang berarti khutbah perpisahan. Di khutbah tersebut Nabi Muhammad Saw menegaskan bahwasannya Tuhan kalian Satu, ayah dan ibu kalian juga satu. Semua kalian berasal dari Adam (keturunan Adam) dan Adam tercipta dari tanah. Tak ada suatu apapun yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lainnnya, seperti ras, warna kulit, jabatan dan lain sebagainya.
Tips Untuk Jamaah Haji Lansia Agar Tak Mudah Lelah
Saat Pelaksanaan ibadah haji berlangsung, kondisi fisik jamaah haji pastinya menjadi salah satu hal penting yang hendaknya diperhatikan. Terlebih bagi para jamaah haji yang telah lanjut usia. Oleh karena itulah, terdapat beberapa tips untuk jamaah haji yang telah lanjut usia terkait kondisi tubuh yang hendaknya diperhatikan. Hal ini bertujuan agar tubuh Jemaah haji tetap sehat dan bugar. Sehingga, tetap dapat menunaiakn rangkaian kegiatan ibadah haji dengan lancar sampai selesai pelaksanaan ibadah haji. Karena tentu saja para jamaah haji hendaknya dapat mengatasi rasa lelah yang hadir pada saat sedang melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Berdasarkan data yang dimiliki Kementerian Agama dan dirilis P3JH Kementerian Agama RI dari Saudi Arabia, bahwa dari seluruh calon jamaah haji, lebih dari 60 persen didominasi oleh jamaah lansia yang berusia di atas 50 tahun. Sementara itu perkiraan jumlah jamaah mencapai sekitar 72 ribu jamaah dengan usia 51 hingga 60 tahun. Sekitar 43 ribu jamaah usianya antara 61 hingga 70 tahun dan sekitar 11 ribu jamaah lainnya berusia di atas 71 tahun. Tentunya jumlah tersebut belum ditambahkan dengan adanya tambahan kuota sebanyak 10.000 jamaah. Wah.. banyak sekali bukan?
Bagi Jamaah haji yang berusia lanjut, pastinya kemampuan fisik menjadi masalah utama yang biasanya dialami ketika menjalankan ibadah haji. Terlebih jika terdapat masalah kesehatan yang memang sudah di derita sejak lama. Tak hanya dapat menghambat aktivitas saat beribadah saja, akan tetapi dengan kondisi fisik yang tidak stabil dapat pula menimbulkan beragam gangguan kesehatan lainnya. Memang pada dasarnya permasalahan utama bagi jamaah berusia lanjut ialah kemampuan fisiknya yang tak sama lagi seperti jamaah yang berusia lebih muda. Hal ini dikarenakan kondisi fisik para jamaah berusia lanjut yang tentunya sudah tak sebugar dulu. Hal inilah yang tentunya akan membuat Jemaah haji berusia lanjut merasa lebih mudah lelah. Nah.. terdapat beberapa tips untuk jamaah haji lansia yang perlu diperhatikan agar tak mudah merasa lelah, antara lain:
-
Dalam Kondisi Yang Sehat
Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa kondisi yang sehat sudah pasti akan berpengaruh terdapat segala aktivitas yang dilakukan, termasuk pada saat melaksanakan kegiatan ibadah haji. Apabila para jamaah haji yang berusia lanjut memiliki masalah kesehatan yang memang sudah lama di derita, alangkah lebih baiknya ialah diobati terlebih dahulu saat masih di Indonesia sebelum berangkat ke Tanah Suci. Nah.. di poin inilah Sahabat Haji Plus sekalian dapat memahami terkait pentingnya melakukan tes Kesehatan atau medical check up pada saat menjelang keberangkatan ibadah haji. Karena dengan Sahabat Haji Plus sekalian melakukan tes Kesehatan, maka Sahabat Haji Plus akan memahami pula terkait Riwayat sakit apa saja yang di derita. Selain itu, dengan tes Kesehatan yang dilakukan menjelang keberangkatan, Sahabat Haji Plus juga mengetahui kondisi tubuh saat itu, apakah sedang baik ataukah tidak. Inilah salahs atu hal yang hendaknya perlu diperhatikan bagi Jemaah haji berusia lanjut yang akan menunaikan ibadah haji.
2. Minum vitamin
Sahabat Haji Plus hendaknya mengetahui bahwa mengonsumsi vitamin atau suplemen untuk tubuh juga sangat penting untuk dikonsumsi oleh para jamaah haji yang berusia lanjut. Akan tetapi, perhatikan juga resep dan petunjuk konsumsi dari dokter. Vitamin yang baik untuk dikonsumsi ialah vitamin B, vitamin D, dan vitamin C. Tiap vitamin pasti memiliki manfaatnya masing – masing untuk kesehatan. Nah.. untuk mengetahui vitamin mana yang paling tepat untuk dikonsumsi oleh Sahabat Haji Plus yang berusia lanjut, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.
3. Olahraga Secara Teratur
Tak bisa dipungkiri bahwasannya olahraga ialah menjadi salah satu hal yang sangat penting untuk dilakukan sebelum menjalankan pelaksanaan ibadah haji. Terlebih pelaksanaan rangkaian kegiatan ibadah haji dikenal dengan aktivitasnya yang cukup menguras fisik. Sehingga, diperlukan stamina yang bagus dan kondisi tubuh yang sehat saat menjalaninya agar tak sakit. Salah satu hal yang dapat dilakukan agar tubuh terlatih sebelum menjalankan ibadah haji di Tanah Suci ialah paling tidak melakukan olahraga sebanyak tiga kali dalam satu minggu. Tak perlu untuk melakukan olahraga yang terlalu berat, terlebih bagi para jamaah lansia. Olahraga yang dapat dilakukan ialah dengan naik sepeda, berjalan kaki atau senam yang ringan. Waktunya pun juga tak perlu terlalu lama yakni cukup 30 menit saja dalam sehari.
4. Istirahat Yang Cukup
Istirahat yang cukup tentunya juga berperan penting dalam menunjang Kesehatan tubuh selama berhaji. Oleh karena itu, bagi Sahabat Haji Plus yang hendak menunaikan ibadah haji diusia lanjut hendaknya memperhatikan jam tidur dan pastikan telah cukup. Karena selain melakukan olahraga yang cukup secara rutin, durasi atau waktu tidur yang cukup juga sangat penting untuk diperhatikan oleh jamaah haji berusia lanjut. Bagi Sahabat Haji Plus yang hendak menunaikan ibadah haji di usia lanjut hendaknya disarankan untuk tidur minimal tujuh jam dalam sehari. Hal ini bertujuan agar kualitas tidur benar – benar berkualitas. Dengan istirahat yang cukup dengan kualitas tidur yang berkualitas, maka insyaallah Sahabat Haji Plus yang menunaikan ibadah haji di usia lanjut akan berada dalam kondisi tubuh yang sehat.
Demikianlah informasi terkait Biaya Haji Khusus 2021 yang dapat menjadi bekal Sahabat Haji Plus untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci. Semoga seluruh informasi yang disuguhkan dapat bermanfaat bagi Sahabat Haji Plus sekalian.