Paket Haji Plus di Surabaya

Paket Haji Plus di Surabaya

Saat ini, Sahabat Haji Plus dapat menemukan dengan mudah terkait segala informasi pelaksanaan ibadah haji. Informasi yang disajikan juga amat lengkap yang meliputi mulai dari memilih jasa travel haji, cara pendaftaran ibadah haji, mekanisme keberangkatan pelaksanaan ibadah haji hingga kepulangan pelaksanaan ibadah haji. Salah satu cara untuk mengakses informasi lengkap seputar pelaksanaan ibadah haji, Sahabat Haji Plus dapat mampir ke laman website hajiplus.id. Karena disitu terdapat banyak sekali informasi penting dan menambah pengetahuan terkait ibadah haji. Dan apabila Sahabat Haji Plus berniat mendaftarkan diri sebagai calon jamaah Haji Plus, Sahabat Haji plus dapat mengetahui informasi lengkap terkait terkait Travel Haji Plus, Include Paket Haji Plus serta Biaya Haji Plus di website resmi hajiplus.id. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang berada di Kota Surabaya dan ingin mengetahui informasi terkait Paket Haji Plus di Surabaya, yuk coba simak ulasan berikut ini.

 Peraturan Khusus Bagi Wanita Saat Pelaksanaan Haji

Sahabat Haji Plus perlu mengetahui bahwa pelaksanaan haji bagi kaum hawa memiliki peraturan khusus yang hendaknya diperhatikan. Tentunya hal ini demi kebaikan Sahabat Haji Plus sekalian. Karena seperti yang diketahui, bahwa dimana kaki berpijak, maka akan terdapat perbedaan pula di setiaptempat yang dipijak itu. Oleh karena itu, sebisa mungkin Sahabat Haji Plus dapat memehamai terkait peraturan apa saja yang hendaknya dilaksanakan oleh Sahabat Haji Plus saat berada di Tanah Suci. Apa saja peraturan khususnya? Berikut lebih jelasnya.

  1. Melaksanakan Ibadah Berdasarkan Tuntunan Rasulullah Saw

Melakukan ibadah haji atas dasar rasa ikhlas karena Allah Swt menjadi salah satu syarat sah dan diterima ibadah pada saat pelaksanaan ibadah haji. Oleh karena itu, tumbuhkanlah rasa ikhlas menjalankan ibadah haji hanya untuk Allah Swt semata. Sebisa mungkin, Sahabat Haji Plus harus menjauhi sikap riya’. Mengapa demikian? Karena hal ini akan menghapus amalan dan mendapatkan hukuman. Tak hanya itu saja, pada saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci, hendaknya mengikuti sunnah dan menepatkan amalan sesuai petunjuk Nabi Muhammad Saw yang menjadi syarat sah dan diterimanya amalan. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw, yang artinya : “Siapa yang beramal suatu amalan dan tidak ada perintah dari kami, maka ia tertolak.” (HR. Muslim)

Dengan melaksanakan ibadah haji sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Saw, hal ini akan membuat Sahabat Haji Plus untuk mempelajari hukum – hukum haji sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad Saw dibantu hal itu dengan kitab yang bermanfaat yang bersandarkan dengan dalil shahih dari Kitab dan Sunah

  1. Menjaga Diri Dari Hal Yang Tak Berkenan

Saat Sahabat Haji Plus hendak melakukan pelaksanaan ibadah haji hendaknya berhati – hati dari syirik besar, kecil dan kemaksiatan dengan segala bentuknya. Karena Tahukah Sahabat Haji Plus? Bahwa perbuatan syirik besar mengharuskan keluar dari islam dan menghancurkan amalan serta mendapatkan hukuman. Sedangkan perbuatan syirik kecil menghapuskan amalan dan mendapat hukuman dan kemaksiatan akan mendapatkan hukuman. Tak hanya itu saja yang hendaknya Sahabat Haji Plus perhatikan, akan tetapi saat berada di Tanah Suci pun juga demikian. Salah satu hal yang hendaknya di jauhi oleh Sahabat Haji Plus sebagai kaum hawa ialah berdesakan dengan para lelaki pada semua manasik haji. Terutama thawaf waktu di hajar Aswad dan rukun Yamani. Begitu juga pada saat kegiatan sai dan  melempar jumrah. Agar tak terlalu berdesakan, hendaknya Sahabat Haji Plus mencari waktu yang tidak begitu padat. Pada zaman dahulu ummul mukminin Aisyah radhiallahunha juga thawaf menyendiri dari para lelaki. Begitu juga tak menyentuh hajar atau rukun apabila disana padat. 

  1. Tak Menampakkan Aurat

Sahabat Haji Plus pastinya mengetahui bahwa seorang wanita tak diperbolehkan untuk menampakkan rambutnya kepada lelaki asing. Hal ini perlu diperhatikan disaat Sahabat Haji Plus melakukan kegiatan memendekkan ujung rambut atau pada saat Tahallul. Seperti yang dilakukan kebanyakan wanita di tempat sai. Hal tersebut dilarang, karena memang rambut termasuk aurat dan tak diperbolehkan menyingkapnya di hadapan lelaki yang bukan mahramnya. Tak hanya rambut saja, hendaknya Sahabat Haji Plus juga tak menyingkap apapun dari tubuh Sahabat Haji Plus sebagai kaum hawa, terutama saat berada di tempat yang memungkinakan untuk laki – laki melihatnya. Contoh tempat – tempat tersebut ialah tempat umum untuk berwudhu. Karena kebanyakan, sebagian wanita tak peduli terkait keberadaan para lai – laki yang berada di dekat tempatnya itu. Sehingga, terkadang menyingkap pada saat berwudhu yang hendaknya tak diperbolehkan menyingkapnya baik wajah, kedua betis dan lengan. Bahkan terkadang melepas jilbab yang menutupi kepalanya, sehingga terlihat jelas kepala hingga lehernya. Tentunya, semua ini tak diperkenankan untuk dilakukan. Karena bisa timbul fitnah besar bagi si wanita dan bagi lelaki yang memandangnya.

  1. Hendaknya di Dampingi Mahram

Perlu diketahui bahwa seorang wanita yang sedang melaksanakan ibadah haji tak diperkenankan untuk bepergian sendirian tanpa adanya mahram yang mendampingi. Hal ini pula berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw yang artinya : “Jangan seorang wanita bepergian kecuali dengan muhrimnya.” Mahram ialah suami dan semua orang yang diharamkan (menikah) dengan wanita secara permanen, kekerabatan, sesusuan atau pernikahan. Ia termasuk syarat wajibnya haji bagi wanita. Kalau seorang wanita tak memiliki mahram, maka dia tak diwajibkan untuk berhaji.

  1. Menggunakan Baju Yang Sopan

Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa seorang wanita diperkenankan berihram dengan menggunakan pakaian yang disukai baik berwarna hitam atau lainnya. Akan tetapi, hendaknya berhati – hati dalam berhias ataupun mengenakan pakaian sempit, transparan, kecil, belahan dan hiasan. Begitu juga bagi wanita berhati -hati dari menyerupai lelaki atau dari pakaian orang kafir. Melalui hal tersebut dapat diketahui bahwa mengkhususkan sebagian orang awam dari kalangan wanita berihrom dengan warna tertentu seperti hijau atau putih itu tak ada dalilnya, yang terpenting ialah pakaian yang sopan dan sesuai dengan ketentuan tertutupnya aurat.

  1. Terkait Haid dengan Pelaksanaan Ibadah Haji

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa wanita yang hendak melaksanakan ibadah haji diperbolehkan mempergunakan pil penahan haid agar dapat memungkinkan menunaikan manasik dengan syarat tak berbahaya baginya. Apabila wanita sedang datang bulan setelah melakukan thawaf dan belum melakukan sa’i, maka wanita tersebut  dapat menyempurnakan sisa manasiknya. Dengan sai, meskipun dalam kondisi haid. Hal ini dikarenakan Sa’i tak disyaratkan suci.  Sebagian wanita ketika melewati miqot dan ingin haji kemudian mendapatkan haid, terkadang tak berihram banyak yang mengira bahwa ihram disyaratkan suci dari haid. Sehingga, dapat melewati miqot tanpa ihram. Perlu diektahui bahwa hal Ini termasuk kesalahan yang nyata, karena haid tidak menghalangi berihram. Orang haid dapat berihram, melakukan apa yang dilakukan jamaah haji, akan tetapi dia tak thawaf di Baitullah. Diakhirkan thawafnya sampai suci. Apabila ingin mengakhiri ihram dan melewati miqot tanpa ihram, maka harus kembali untuk berihram dari miqot. Apbila tak kembali, maka dia terkena dam karena meninggalkan kewajiban. Bagi wanita yang sedang datang bulan diperbolehkan untuk membaca buku doa dan dzikir yang dianjurkan. Meskipun di dalamnya ada ayat Qur’an. Sebagaimana juga diperbolehkan membaca Al – Qur’an tanpa menyentuh mushaf.

Asal Mula Hari Tarwiyah

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa hari tarwiyah merupakan hari yang memiliki sejarah yang membekas bagi umat islam. Bagi Sahabat Haji Plus yang melaksanakan ibadah haji pastinya akan merasakan rangkaian kegiatan di hari tarwiyah. Kegiatan pada hari tarwiyah ini dilaksanakan menjelang puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijjah. Hari Tarwiyah merupakan hari yang ke 8 pada bulan Dzulhijjah dan memiliki arti merenung atau berpikir. Sehingga, hari tarwiyah ini dapat diartikan sebagai hari untuk berpikir dan merenung. Latar belakang pemberian nama Tarwiyah ini memiliki kaitan yang erat dengan kisah Nabi Ibrahim AS yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk mengorbankan putra semata wayangnya yakni Nabi Ismail AS melalui suatu mimpi. Mimpi yang dialami Nabi Ibrahim AS itu terjadi pada malam tepat pada tanggal 8 Dzulhijjah. Kemudian, Nabi Ibrahim AS timbul rasa ragu terkait kebenaran mimpinya tersebut. Apakah mimpi itu benar berasal dari Allah hingga manjadi suatu perintah yang harus dikerjakan, ataukah hanya berasal dari syaitan untuk mengganggunya. Hingga keesokan harinya, Nabi Ibrahim AS masih berpikir dan merenung tentang mimpi yang dialaminya tersebut.

Selanjutnya, pada malam tanggal 9 Dzulhijjah, Nabi Ibrahim AS kembali mengalami mimpi yang sama yakni menyembelih putaranya Ismail AS dan ini adalah mimpi yang kedua kalinya. Hal ini mulai menimbulkan keyakinan dalam hati Nabi Ibrahim AS bahwa perintah ini benar berasal dari Allah Swt. Hal ini dapat dihubungkan dengan nama hari kesembilan bulan dzulhijjah yaitu hari Arafah. Arafah sendiri memiliki arti pemahaman atau pengetahuan. Maksudnya, Nabi Ibrahim AS sudah mulai paham tentang kebenaran dan tujuan mimpinya.  Akan tetapi,Nabi Ibrahim belum melaksanakan perintah dalam mimpinya tersebut. Kemudian, pada malam tanggal 10 dzulhijjah Nabi Ibrahim kembali mengalami mimpi serupa. Karena ini merupakan mimpi yang ketiga kali terjadi, maka besoknya (siang hari tanggal 10 Zulhijjah) Nabi Ibrahim AS memutuskan untuk melaksanakan mimpi tersebut setelah terlebih dahulu berdiskusi dengan anak dan isterinya. Keputusan Nabi Ibrahim AS untuk melakukan penyembelihan Nabi Ismail AS pada hari itu dapat dihubungkan dengan nama hari tanggal 10 Zulhijjah yang disebut juga dengan hari Nahar. Nahar memiliki arti menyembelih. Sedangkan pada hari 11, 12 dan 13 dzulhijjah, Nabi Ibrahim selalu digoda oleh Iblis maka hari itu disebut hari Tasyrik.

Keraguan yang dialami oleh Nabi Ibrahim AS tersebut tentunya dapat dimengerti dan dipahami. Karena Nabi Ibrahim AS diperintahkan untuk menyembelih anaknya sendiri, putra semata wayangnya yang cukup lama diharapkan kehadirannya. Sekian lama Nabi Ibrahim AS memohon kepada Allah SWT agar dikaruniai seorang anak. Akhirnya permohonan Nabi Ibrahim itu dipenuhi dengan lahir nya seorang anak laki-laki yang diberi nama Ismail. Sungguh gembira hati Nabi Ibrahim menyambut kehadiran Ismail. Akan tetapi, kegembiraan itu tak berlangsung lama. Dikala Ismail masih bayi, dia terpaksa dipindahkan bersama ibunya, Siti Hajar, dari Syam ke lembah gersang yang sunyi di Makkah. Maka berpisahlah Nabi Ibrahim AS dengan anak dan isteri yang sangat dicintainya. Sampai akhirnya mereka dipertemukan lagi di Makkah ketika Ismail sudah beranjak dewasa. Pertemuan yang kedua ini pun tak berlangsung lama. Mimpi yang benar dari Allah SWT berisi perintah penyembelihan Ismail harus dilaksanakan. Mana mungkin dia harus menyembelih anaknya sendiri. Mana mungkin anak yang selama ini hanya dibesarkan oleh jerih payah ibunya yang berjuang sendiri menghidupi dan membesarkan anaknya, lalu tiba-tiba dia datang dan membawa pergi anak tersebut untuk disembelih. Sungguh suatu keadaan dan pilihan yang sangat berat bagi Nabi Ibrahim. Wajar jika Nabi Ibrahim saat itu berpikir, merenung, dan ragu terhadap apa yang sedang dialaminya.

Fakta Memilih Paket Haji Plus

Sahabat Haji Plus tentu mengerti bahwasannya Ibadah haji merupakan dambaan bagi setiap umat muslim dan selalu dinanti. Akan tetapi, tak semua umat muslim beruntung untuk menjalankan ibadah haji ini. hal ini dikarenakan biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ibadah haji tidaklah sedikit. Oleh karena itulah, hanya yang mampu saja yang dapat berangkat ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Di Indonesia sudah tak asing lagi perihal waktu tunggu keberangkatan ibadah haji yang cukup lama. Lamanya waktu tunggu ini hingga mencapai belasan tahun bahkan puluhan tahun. Haji yang ramai akan peminat ini ialah haji reguler. Meskipun memiliki waktu tunggu keberangkatan yang cukup lama, namun masyarakat tetap memilih program haji ini lantaran harganya yang paling terjangkau diantara program haji lainnya. Selain Haji Reguler, ada pula program haji lainnya yakni Haji Plus dan Haji Furoda. Perbedaan antara Haji Reguler dan Haji Plus serta Haji Furoda adalah terletak pada waktu tunggu keberangkatannya. Program haji yang memiliki waktu tunggu keberangkatan paling lama ialah Haji Reguler. Akan tetapi, program haji dengan waktu tunggu keberangkatan paling cepat ialah Haji Furoda serta Haji Plus.

Perbedaan terkait waktu tunggu keberangkatan ini tentunya juga mempengaruhi harga yang ditawarkan. Karena memiliki waktu tunggu yang lebih lama, maka Haji Reguler memiliki harga yang lebih rendah dibandingkan dengan harga Haji Plus dan Haji Furoda. Untuk Haji Plus, waktu tunggu keberangkatannya lebih cepat dibandingkan dengan Haji Reguler. Oleh karena itu, harga untuk Haji Plus ini sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan Haji Reguler. Sedangkan untuk Haji Furoda merupakan program haji yang memiliki waktu tunggu keberangkatan paling cepat. Hal ini dikarenakan Haji Furoda merupakan haji tanpa antri, sehingga tak perlu menunggu waktu yang lama perihal keberangkatan untuk melaksanakan ibadah haji ke tanah suci. Dari segi biaya, Haji Furoda dan Haji Plus memang mematok biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan biaya Haji Reguler. Karena memang program haji tersebut merupakan haji yang memberikan fasilitas yang exclusive. Maka tak heran apabila fasilitas yang disuguhkan sangat nyaman bagi jamaah Haji Furoda. Karena fasilitas yang diberikan sepadan dengan biaya yang dibayarkan. Harga program haji selain haji regular dapat mencapai kurang lebihnya 3 kali lipat dari Haji Reguler. Untuk Sahabat Haji Plus yang ingin melaksanakan ibadah haji, memiliki rezeki yang lebih serta tak ingin menunggu waktu keberangkatan yang lama, memilih program Travel Haji Plus ataupun haji Furoda merupakan pilihan yang tepat. Sahabat Haji Plus yang hendak mendaftarkan diri sebagai calon jamaah Haji Plus, sahabat Haji Plus dapat mendaftarkan diri ke Annur Maarif. Untuk informasi lebih lanjut, sahabat Haji Plus dapat melihat informasinya pada laman website resmi hajiplus.id.

Hal Yang Tak Terlewatkan Saat Ibadah Haji

Saat pelaksanaan ibadah haji, tentunya terdapat rangkaian kegiatan yang sudah seharusnya dilakukan oleh Sahabat Haji Plus sekalian selaku jamaah haji. Nah, tahukah Sahabat Haji Plus? Bahwasannya terdapat kegiatan yang hendaknya terlewatkan pada saat Sahabat Haji Plus melaksanakan ibadah haji. Kegiatan apa saja yang perlu diingat pada saat di Tanah Suci? Berikut lebih jelasnya.

  1. Saat Hari Tarwiyah

Pada saat hari tarwiyah yakni tepatnya pada hari kedelapan Dzulhijjah. Hendaknya Sahabat Haji Plus melakukan Mandi dan berihramlah seraya bertalbiyah mengucapkan : “Kami penuhi panggilan-Mu Ya Allah kami penuhi penggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu kami penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya seluruh pujian, kenikmatan dan kerajaan hanya milik-Mu tidak ada sekutu bagi-Mu.

  1. Menuju ke Mina

Keluar menuju ke Mina dan melaksanakan shalat Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isya’ dan Shubuh di sana dengan di qosor yang shalat empat rakaat menjadi dua rakaat tanpa di jama.

  1. Menuju Arafah

Apabila telah terbit matahari pada hari kesembilan, hendaknya Sahabat Haji Plus berjalanlah ke Arafah. Shalat Dhuhur dan Ashar dengan diqoshor dari waktu dhuhur. Selanjutnya, berdiamlah di Arafah sembari berdoa untuk bermunajat kepada Allah Swt serta berdzikir dengan merendah dan bertaubat sampai terbenam matahari.

  1. Menuju ke Muzdalifah

Pada saat matahari telah terbenam pada hari kesembilan, hendaknya Sahabat Haji Plus melakukan perjalanan dari Arafah ke Muzdalifah. Kemudian, Sahabat Haji Plus melakukan Shalat magrib dan isya’ di sana dengan di jama dan qoshor. Selanjutnya, berdiamlah hingga shalat fajar. Hendaknya, Sahabat Haji Plus bersungguh – sungguh dalam berdoa serta berdzikir hingga matahari memancarkan sinar jingganya.

  1. Kegiatan di Muzdalifah

Lakukan perjalanan dari Muzdalifah menuju ke Mina sebelum terbit matahari pada hari raya. Ketika sampai di Mina, lakukan hal – hal berikut ini :

  • Lemparlah jumrah Aqabah dengan tujuh kerikil, bertakbir pada setiap kerikil.
  • Sembelihlah hadyu setelah matahari tinggi.
  • Potong rambut anda menyeluruh sepanjang ruas tangan sekitar 2 cm
  • Turunlah ke Mekah, lakukan towaf ifadah. Sai antara Shofa dan Marwah. Sai haji kalau anda haji tamattu. Atau anda belum sai waktu towaf qudum kalau anda haji ifrod dan qiron.
  1. Melempar Jumrah dan Melakukan Thawaf Wada’

Lemparlah jumrah di hari kesebelas, dua belas dan tiga belas setelah tergelincir jika Sahabat Haji Plus ingin mengakhiri. Atau sebelas dan dua belas jika Sahabat Haji Plus ingin bersegera. Disertai mabit (bermalam) malam harinya. Apabila Sahabat Haji Plus ingin pulang ke Tanah Air, maka lakukanlah thawaf wada’. Thawaf Wada’ ini menunjukkan bahwa berakhirnya pelaksanaan rangkaian ibadah haji.

Nah.. inilah sekilas informasi yang dapat Sahabat Haji Plus pahami untuk menjadi bekal saat melaksanakan ibadah haji ke Tanah Suci. Bagaimana nih Sahabat Haji Plus yang berada di Surabaya? Apakah ada yang ingin ditanyakan lagi seputar Paket Haji Plus di Surabaya? Jika Sahabat Haji Plus berminat ingin mendaftar dan ingin bertanya – tanya lebih lanjut, Sahabat Haji Plus dapat menghubungi kontak yang tertera di website hajiplus.id yaa.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *