Harga Haji Plus Berapa ?

Harga Haji Plus Berapa ?

Harga Haji Plus

Ibadah yang menjadi penyempurna rukun islam yang kelima ini kian tahun, kian bertambah peminatnya. Tak bisa dipungkiri bahwasannya telah banyak yang tertarik untuk segera melaksanakan ibadah haji dikarenakan begitu istimewanya ibadah yang satu ini. Pelaksanaan ibadah haji ini tentunya berbeda dengan pelaksanaan ibadah lainnya. Ibadah haji ini merupakan ibadah yang wajib dilakukan bagi setiap umat muslim yang mampu. Mampu yang dimaksud tak hanya dari segi mampu secara finansial. Akan tetapi, mampu secara jasmani dan rohaninya pula. Dalam pelaksanaannya ibadah haji juga berbeda dengan ibadah lainnya. Jika ibadah lainnya dalam pelaksanaannya tak perlu mengeluarkan biaya, maka berbeda halnya dengan ibadah haji. Bagi Sahabat Haji Plus yang hendak melaksanakan ibadah haji, maka Sahabat Haji Plus harus memeprsiapkan budget untuk dapat melaksanakannya. Sahabat Haji Plus dapat memilih paket yang ada, tentunya disesuaikan dengan budget yang telah dipersiapkan. Sahabat Haji Plus dapat memilih Haji Reguler, Haji Plus maupun Haji Furoda. Jenis – jenis haji tersebut memiliki bandrol harga yang berbeda – beda. Karena pada dasarnya memang waktu tunggu keberangkatan hingga fasiitasnya sangat berbeda yakni tergantung paket haji yang dipilih. Bagi Sahabat Haji Plus yang memiliki budget yang cukup dan enggan menunggu waktu tunggu keberangkatan yang lama, Sahabat Haji Plus dapat mendaftar Paket Haji Plus. Teruntuk Sahabat Haji Plus yang hendak mencari Travel Haji Plus beserta Biaya Haji Plus yang hendaknya dipersiapkan, Sahabat Haji Plus dapat mengecek segala informasinya di hajiplus.id. Untuk informasi lebih lanjut seputar Harga Haji Plus Berapa?, simak informasi di bawah ini.

Bekal Pelaksanaan Ibadah Haji

Sepereti yang Sahabat Haji Plus ketahui bahwa bekal imenjelang keberangkatan ibadah haji sangatlah penting untuk dipersiapkan dengan semaksimal mungkin. Terlebih pelaksanaan ibadah haji ini dikenal dengan ibadah yang istimewa. Sehingga, tak heran apabila bagi siapa saja yang hendak menunaikan ibadah haji maka akan mematangkan segala persiapannya. Hendaknya, Sahabat Haji Plus juga demikian memperhatikan apa saja bekal yang harus dipersiapkan. Hal ini tentu saja akan menunjang pelaksanaan ibadah haji yang akan Sahabat Haji Plus lakukan di Tanah Suci. Apa saja bekal untuk pelaksanaan ibadah haji? berikut lebih jelasnya.

  1. Membenarkan Niat Dalam Hati

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa niat merupakan salah satu hal penting yang hendaknya diperhatikan sebelum melakukannya. Karena niat akan mempengaruhi hasil. Bagi Sahabat Haji Plus yang masih bingung terkait niat, apa sih niat itu? Niat merupakan keinginan hati untuk melakukan suatu amalan. Periha baik atau buruknya juga dipengaruhi oleh niat tersebut. Oleh karena itu, niat sangat berperan dalam menyatakan sungguh atau tidaknya dalam melakukan sesuatu.Dalam islam, niat menjadi salah satu hal yang amat penting. Karena terbilang amat penting, hingga Nabi Muhammad Saw berabda bahwasannya segala amal perbuatan itu tergatung pada niatnya. Tentunya, seseorang akan mendapatkan balasan dari amalannya sesuai keadaan niat yang tertanam dalam hatinya. Dalam sebuah hadist, disampaikan oleh sahabat Umar bin Khattab, Nabi Muhammad Saw bersabda :

“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, hendaknya Sahabat Haji Plus meniatkan ibadah haji semata – mata hanya untuk beribadah kepada Allah Swt yakni untuk mengharapkan ridhoNya. Hendaknya Sahabat Haji Plus membuang segala niat pelaksanaan ibadah haji hanya untuk pamer kepada keluarga, kerabat maupun teman atau hanya untuk terlihat agar Sahabat Haji Plus sebagai orang yang mampu. Karena dengan niat yang tak benar dalam pelaksanaan ibadah haji, maka akan menyebabkan haji Sahabat Haji Plus tak menjadi mabrur. Tentunya akan sayang sekali bukan? Sebab itu, sebaiknya Sahabat Haji Plus harus membenarkan niat dalam hati terlebih dahulu sebelum melakukan keberangkatan ke Tanah Suci. 

  1. Persiapan fisik

Tak bisa dipungkiri bahwasannya ibadah haji memanglah memerlukan kondisi fisik yang prima. Pasalnya, pada pelaksanaan ibadah haji terdapat serangkaian kegiatan yang cukup menguras tenaga. Oleh karena itu, teruntuk Sahabat Haji Plus yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji hendaknya tak lupa pula untuk mempersiapkan fisik dengan baik. Pastikan terlebih dahulu sebelum berangkat melaksanakan ibadah haji, Sahabat Haji Plus telah membiasakan diri dengan beragam aktivitas fisik. Hal ini bertujuan agar pada saat Sahabat Haji Plus berada di Tanah Suci, kondisi tubuh Sahabat Haji Plus tidak kaget dan membuat kondiis tubuh menjadi melemah akibat tak siap dengan aktivitas fisik. Karena itulah, persiapan fisik seperti olahraga fisik ini tentunya dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi tubuh Sahabat Haji Plus agar senantiasa sehat selama melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Sebisa mungkin Sahabat Haji Plus melakukan persiapan olahraga fisik seperti bersepeda, rutin berlari pagi atau berjalan kaki yang tentu dapat membuat tubuh Sahabat Haji Plus menjadi lebih prima. Karena dengan keadaa tubuh Sahabat Haji Plus yang sehat tentu akan membuat pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan lancar.

  1. Manajemen waktu

Manajemen waktu merupakan salah satu hal yang amat penting, akan tetapi sering dilewatkan oleh sebagian orang. Bagi Sahabat Haji Plus yang hendak melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci hendaknya mempersiapkan manajemen waktu dengan sebaik mungkin. Hendaknya Sahabat Haji Plus mencari jadwal waktu sholat di Masjid Nabawi dan Di Masjidil Haram agar Sahabat Haji Plus dapat memperkirakan kapan harus berangkat ke Masjid. Sehingga Sahabat Haji Plus dapat lebih maksimal dalam melaksanakan ibadah haji. Terkait jadwal terebut, Sahabat Haji Plus dapat menanyakannya pada pembimbing ibadah Haji Sahabat Haji Plus sekalian.

  1. Persiapkan ilmu

Sebelum melaksanakan ibadah haji, sudah seharusnya Sahabat Haji Plus mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan, salah satu perihal ilmu terkait ibadah haji. Mengapa harus berbekal ilmu yang cukup? Karena dengan ilmu yang cukup terkait ibadah haji, maka Sahabat Haji Plus akan dapat melaksanakan ibadah haji sesuai dengan ajaran – ajaran dan tuntunan Rasulullah Saw yang diajarkan. Selain itu, hendaknya Sahabat Haji Plus memahami bahwa suatu amalan yang tak dibekali tanpa dasar ilmu yang cukup, maka akan mendatangkan kerusakan bukan kebaikan. Hal ini cuku menjelaskan erkait mengapa Sahabat Haji Plus harus berbekal ilmu yang cukup sebelum melaksanakan ibadah haji. Oleh karena itu, wajib bagi Sahabat Haji Plus yang hendak melaksanakan ibadah haji untuk membekali diri dengan ilmu yang cukup terkait pelaksanaan ibadah haji seperti yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.

  1. Persiapan mental

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa persiapan mental merupakan salah satu bekal yang hendaknya dipersiapkan dengan sebaik mungkin oleh Sahabat Haji Plus sekalia. Mengapa demikian? Karena menyiapkan mental terbilang sangat penting bagi Sahabat Haji Plus yang berencana untuk melaksanakan ibadah haji. Hal ini dikarenakan Sahabat Haji Plus akan melakukan perjalanan jauh menuju tempat yang tentunya memiliki kultur yang berbeda, kebiasaan yang berbeda, bahasa yang berbeda serta cuaca yang tentunya juga berbeda dengan Tanah Air. Dalam pelaksanaannya, ibadah haji ini sangat memerlukan kelapangan hati, banyak berdzikir dan berdoa akan sangat membantu Sahabat Haji Plus dalam menghadapi segala sesuatu yang akan dijumpai selama pelaksanaan ibadah haji. Dengan persiapan mental yang baik, maka segala sesuatu yang akan Sahabat Haji Plus alami akan dapat Sahabat Haji Plus hadapi dengan sebaik mungkin.

  1. Membawa barang pribadi seperlunya

Tentunya yang tak akan terlewatkan untuk menjadi bekal Sahabat Haji Plus sebelum melakukan keberangkatan ke Tanah Suci ialah barang bawaan pribadi. Bagi Sahabat Haji Plus yang mempersiapkan barang bawaan pribadi hendaknya membawa barang seperlunya saja, jangan berlebihan. Tentunya hal ini bertujuan agar barang bawaan Sahabat Haji Plus tak terlalu banyak serta menyesuaikan pula barang keperluan pribadi dengan lama waktu di Tanah Suci. Pada umumnya, pihak travel akan memberikan list barang bawaan yang harus dibawa. Tentunya hal ini sangat memudahkan Sahabat Haji Plus dalam mempersiapkan segala perlengkapan pribadi apa saja yang hendaknya dibawa. Sehingga, hal ini lebih meminimalisir terjadinya membawa barang bawaan yang terlalu berlebihan.

  1. Membuat target ibadah

Tanah Suci telah dikenal begitu istimewanya apabila menjalankan ibadah di dalamnya. Saat beribadah di Tanah Suci tentu akan mendapatkan pahal yang berlipat ganda dibandingkan di tempat lain. Oleh karena itu, hendaknya Sahabat Haji Plus tak melewatkan kesempatan untuk melaksanakan ibadah sebaik mungkin saat berada di Tanah Suci. Untuk itu, hendaknya Sahabat Haji Plus disarankan untuk membuat target beribadah selama berada di Tanah Suci. Hal ini tentunya akan mengoptimalkan waktu Sahabat Haji Plus selama berada di Tanah Suci. JIka Sahabat Haji Plus membuat catatan target ibadah, maka pastinya tak banyak waktu yang terbuang secara cuma – cuma. Beribadah di Masdid Nabawi dan Masjidil Haram telah diketahui memiliki banyak sekali keutamaan, salah satunya ialah pahal yang berkali lipat. Nah, dengan membuat target ibadah maka tentu akan membuat Sahabat Haji Plus berupaya semaksimal mungkin dalam beribadah.

Peristiwa Penting Terkait Ka’bah di Tanah Suci

Pada mulanya, kota suci Mekkah hanyalah hamparan padang pasir. Hamparan padang pasir yang begitu luas disertai terik yang menyengat ialah gambaran kota suci Mekkah pada jaman dahulu. Namun, di kota suci Mekkah inilah terdapat aliran zamzam yang dapat Sahabat Haji Plus lihat di kawasan padang pasir yang seketika mengubah wilayah gersang menjadi sebuah tempat dimulainya peradaban baru dunia Islam. Bangunan berbentuk persegi dan diberi nama Ka’bah menjadi pusat dari kota sekaligus pusat ibadah seluruh umat Islam yang ada diseluruh dunia. Berkunjung ke Ka’bah merupakan menjadi penyempurna rukun islam yang kelima. Hingga saat ini, Ka’bah masih berdiri dengan kokoh dan akan terus berdiri hingga hari kiamat tiba. Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa terdapat beberapa generasi yang pernah menjadi saksi berdirinya Ka’bah hingga berbagai hal yang menyertainya.

  1. Pendirian Ka’bah

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa Ka’bah yang didirikan oleh Nabi Ibrahim terletak tepat berada di tempat Ka’bah lama yang didirikan oleh Nabi Adam yang telah hancur akibat bencana banjir bandang yang terjadi pada zaman Nabi Nuh. Nabi Adam merupakan pendiri Ka’bah yang pertama kali. Menurut sejarah, Ka’bah pertama kali dibangun pada tahun 1500 SM. Pada saat Nabi Ibrahim membangun Ka’bah, Nabi Ibrahim bersama puranya yakni Nabi Ismail. Perlu Sahabat Haji Plus ketahui bahwa Nabi Ibrahim membangun Ka’bah yang berasal dari bebatuan bukit Hira, Qubays serta tempat – tempat lainnya. Bangunan Ka’bah yang dibangun oleh Nabi Ibrahim serta Nabi Ismail kian tinggi dari hari ke hari. Diketahui, Ka’bah memiliki panjang sekitar  30 – 31 hasta serta lebarnya 20 hasta. Bangunan awal Ka’bah ini tak memiliki atap, sehingga hanya terdapat empat buah tembok berbentuk persegi dengan disertai dua pintu. Di bagian salah satu sisi bangunan ka’bah ini kemudian diisi oleh batu berwarna hitam besar yang disebut dengan nama Hajar Aswad. Batu Hajar Aswad ini pada saat itu tersimpan di bukit Qubays saat banjir besar melanda pada masa Nabi Nuh. Hajar Aswad ini ialah batu yang istimewa. Pasalnya, hajar aswad ini diyakini diberikan oleh Malaikat Jibril.

Saat pembangunan Ka’bah telah selesai, selanjutnya Allah Swt memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyeru umat islam untuk berkunjung ke Ka’bah yang didaulat sebagai Rumah Allah Swt. Inilah yang menjadi permulaan awal mula pelaksanaan ibadah haji yang menjadi ibadah akbar umat Islam di penjuru dunia. Karena Ka’bah tak beratap dan memiliki  tembok yang rendah yakni sekitar dua meter, barang-barang berharga di dalamnya sering hilang karena dicuri. Karena suku Quraisy yang memegang kendali atas Mekkah ribuan tahun setelah kematian Ibrahim berinisiatif untuk merenovasinya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Namun, untuk melakukan hal tersebut bangunan awal harus dirubuhkan terlebih dahulu. Orang yang pertama kali merobohkan Ka’bah untuk direnovasi ulang menadi bangunan yang lebih baik ialah Al-Walid bin Al-Mughirah Al-Makhzumy . Selanjutnya, pada zaman Nabi Muhammad Saw, renovasi Ka’bah juga pernah dilakukan setelah banjir besar melanda.

Diketahui bahwa renovasi Ka’bah yang terbesar dilakukan pada tahun 692 Hijriyah. Sebelum mengalami pembaharuan, Ka’bah berada di ruang sempit terbuka di tengah sebuah mesjid yang saat ini dikenal dengan Masjidil Haram. Pada akhir tahun 700 Hijriyah, tiang kayu masjid diganti dengan marmer dan sayap-sayap mesjid diperluas. Kemudian ditambah dengan beberapa menara. Pada penyatuan Arab Saudi tahun 1932, negara ini didaulat menjadi Pelindung Tempat Suci dan Raja Abdul Aziz merupakan raja yang pertama kali memilki gelar Penjaga Dua Mesjid Suci yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Pada masa pemerintahannya, Masjidil Haram diketahui dapat memuat kapasitas sebanayak 48.000 jemaah, sedangkan Masjid Nabawi diperluas hingga dapat menampung sekitar 17.000 jemaah. Pada pemerintahan Raja Fahd tahun 1982, kapasitas Masjidil Haram diperluas hingga memuat satu juta jemaah. Pembaharuan ketiga selesai pada tahun 2005 dengan tambahan beberapa menara. Pada pembaharuan ini terdapat 500 tiang marmer yang didirikan serta teradpar 18 gerbang tambahan. Tak hanya itu, perlengkapan modern juga menyertai seperti pendingin udara, eskalator serta sistem drainase. Pada saat ini, pada masa kepemimpinan Raja Abdullah bin Abdul – Aziz, pembaharuan keempat tengah dilakukan hingga tahun 2020. Rencananya, Masjidil Haram akan diperluas mencapai 35 persen yakni dengan kapasitas luar mesjid yang dapat menampung 800.000 hingga 1.120.000 jemaah. Jika pembaharuan ini selesai, maka bagian dalam Masjidil Haram akan dapat menampung hingga dua juta jemaah. 

  1. Banjir Ka’bah

Tahukah Sahabat Haji Plus bahwa bencana alam yang sering terjadi di kota Mekkah adalah banjir. Banjir terbesar yang pernah terjadi dan mengakibatkan Ka’bah menjadi rusak ialah pada masa banjir bandang Nabi Nuh. Pada saat banjir bandang itu seluruh bangunan Ka’bah runtuh dan rusak total. Tak hanya itu saja, banjir juga telah terjadi beberapa kali pada masa Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya, pada masa Khalifah Umar bin Khattab, banjir telah merusak dinding – dinding Ka’bah. Salah satu banjir yang sempat terdokumentasikan adalah banjir besar pada tahun 1941. Dalam gambar yang dipublikasikan secara luas, terlihat bagian dalam  Masjidil Haram terendam banjir hinngga beberapa tiang mesjid yang terbuat dari kayu menjadi lapuk dan rapuh. Kerajaan Saudi terpaksa harus melakukan perbaikan beberapa kali untuk mengatasi hal ini. Bencana banjir yang kerap terjadi di kota Mekkah ini dikarenakan letak geografis kota tersebut yang diapit oleh beberapa bukit yang menjadikan Mekkah berada di dataran rendah yang letaknya seperti mangkuk. Air hujan tak dapat dapat mudah diserap oleh tanah, mengingat lahan Timur Tengah yang tandus. Oleh karena itulah, banjir dapat berlangsung selama beberapa lama. Ditambah lagi, sistem drainase kala itu tak sebaik sekarang.

  1. Serangan Gajah

Menurut sejarah, serangan yang terjadi terhadap Ka’bah yang paling terkenal ialah terjadi pada tahun 571 Masehi yakni tepat pada tahun kelahiran Nabi Muhammad. Saat itu, terdapat 60.000 pasukan gajah yang dipimpin oleh Gubernur Yaman yakni Abrahah yang memiliki rencana untuk menyerbu Mekkah guna menghancurkan Ka’bah. Negara Yaman merupakan salah satu negara Kristen yang besar pada saat itu. Pada saat itu terdapat sebuah gereja besar dengan pesona indahnya yang didirikan pada pemerintahan Raja Yaman yakni Habshah. Gereja tersebut namanya ialah Qullais. Abrahah sebagai pembina gereja melontarkan sumpah akan memalingkan pemujaan warga Arab dari Ka’bah di Mekkah ke gerejanya di Yaman. Diketahui terdapat seorang Arab dari qabilah Bani Faqim bin Addiy yang mendengar berita terkait Abrahah tersebut dan kemudian tersinggung dan akhirnya masuk ke dalam gereja untuk membuang hajat di dalamnya. Dan pada akhirnya, Abrahah sangat marah dan bersumpah bahwa akan meruntuhkan Ka’bah di Mekkah. Kemudian, berangkatlah Abrahah ini bersama tentara terkuatnya yang menunggang 60.000 ekor gajah.

Tak ada satupun kekuatan kabilah Arab Saudi yang mampu menandingi kekuatan puluhan ribu tentara gajah tersebut. Berdasarkan komando dari kakek Muhammad yakni Abdul Mutalib, para penduduk Mekkah mengungsi ke puncak – puncak bukit di sekeliling Ka’bah. Dan selanjutnya,berangkatlah rombongan tentara Abrahah menuju Ka’bah yang bertujuan hendak menghancurkan bangunan yang sebagai kiblat umat islam tersebut. Akan tetapi, diketahui jalannya tentara gajah ini terhenti akibat serangan dari ribuan burung Ababil. Burung – burung ababil ini membawa tiga butir batu panas di kedua kakinya dan paruhnya. Kemudian batu – batu tersebut dijatuhkan tepat di atas tentara gajah. Batu yang dijatuhkan ke tentara gajat tersebut konon berasal dari neraka itu menembus daging para tentara dan gajah-gajah mereka. Sebuah tafsir mengatakan bahwa burung – burung itu membawa penyakit cacar yang mengakibatkan para tentara Abrahah meninggal akibat bisul yang sangat panas. Inilah sebabnya, tahun penyerangan tentara Abrahah ke Mekkah dinamakan sebagai Tahun Gajah yang kisahnya tertulis jelas di dalam surat Al Fiil di kitab suci Al-Quran.

Nah, bagi Sahabat Haji Plus yang hendak berencana untuk berangkat ke Tanah Suci hendaknya jangan lupa untuk segera mencari Travel Haji Plus dan mendaftarkan diri sebagai calon jamaah Haji Plus. Jangan lupa untuk memantau Harga Haji Plus di website resmi hajiplus.id. Karena Biaya Haji Plus sewaktu – waktu dapat berubah. Semoga informasi ini membantu Sahabat Haji Plus dalam mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *