Biaya Haji Plus

Biaya Haji Plus

Biaya Haji Plus

Sahabat Haji Plus tentunya telah memahami bahwa ibadah haji merupakan penyempurna rukun islam. Bagi umat islam, ibadah haji merupakan ibadah  yang sangat di dambakan. Oleh karena itu, tak heran apabila memerlukan usaha yang lebih agar dapat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Mengingat biaya yang dibutuhkan untuk berangkat ke Tanah Suci tak sedikit. Namun, meskipun memerlukan biaya yang cukup tinggi tetaplah optimis dan yakin bahwa sahabat Haji Plus sekalian pasti dapat menunaikan ibadah haji tersebut. Tak perlu menunggu waktu hingga usia tua untuk bisa mempersiapkan ibadah haji. Mulai saat ini pun Sahabat Haji Plus dapat mempersiapkan. Langkah awalnya ialah dengan membangun komitmen dalam diri untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dapat menunjang Sahabat Haji Plus sekalian untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Mulai dari bekerja lebih keras, menabung untuk biaya haji dan lain sebagainya. Mengapa sebaiknya segera mempersiapkan ibadah haji? Karena semakin hari jumlah orang yang ingin berangkat haji juga terus mengalami kenaikan. Tentunya jika Sahabat Haji Plus mempersiapkan ibadah haji saat Sahabat Haji Plus sudah tua pastinya terlalu lambat bukan? Jika Sahabat Haji Plus baru memulai untuk mempersiapkan ibadah haji saat sudah tua, tentunya terdapat beberapa hal yang menjadi masalah. Salah satunya adalah masalah kesehatan yang semakin menurun atau kondisi tubuh yang sudah tidak sekuat pada saat muda. Oleh karena itu, sebisa mungkin Sahabat Haji Plus memeprsiapkan sedini mungkin saat sudah berniat untuk menunaikan ibadah haji. Untuk Sahabat Haji Plus yang hendak mencari informasi seputar Biaya Haji Plus, Yuk simak informasi dibawah ini.

4 Langkah Mudah Persiapkan Biaya Haji

Seluruh umat muslim termasuk Sahabat Haji Plus tentu telah mengerti bahwa ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan persiapan yang cukup matang. Tak hanya perkara persiapan fisik saja, akan tetapi juga persiapan waktu serta kebutuhan dana yang cukup. Seperti hal nya Biaya Haji Plus yang biayanya tak sedikit. Haji Plus dibandrol dengan 9.000 USD, sedangkan Haji Plus VIP dibandrol dengan harga 11.000 USD. Tak perlu khawatir, ada beberapa langkah yang dapat Sahabat Haji Plus coba untuk mempersiapkan biaya ibadah haji, berikut lebih jelasnya.

  1. Hitung Rinci Kebutuhan Biaya Untuk Ibadah Haji

Kebutuhan pergi haji bagi masyarakat Indonesia bukan sekadar ongkos naik haji. Perihal ini, pastinya Sahabat Haji Plus sudah tidak asing lagi. Ini tidak bisa dilepaskan dari kultur masyarakat Indonesia yang masih kental rasa kekeluargaannya. Sehingga, apabila Sahabat Haji Plus hendak menyiapkan biaya untuk ibadah haji, pastikan Sahabat Haji Plus menghitung juga biaya lain-lain yang dibutuhkan seputar rencana keberangkatan. Bila dirinci, kebutuhan biaya yang perlu dipersiapkan untuk ibadah haji dan perkiraan biaya-biaya lain, terdiri atas:

  • Biaya haji

  • Biaya pendaftaran untuk mendapat nomer antrian keberangkatan

  • Kekurangan biaya

  • Biaya pemeriksaan kesehatan

  • Biaya pengurusan paspor

  • Biaya syukuran haji (berangkat dan kepulangan)

  • Biaya oleh-oleh (sesuai kebutuhan)

  • Dana darurat selama di tanah suci

  • Biaya hidup untuk keluarga yang ditinggalkan beribadah

Jadi, bila biaya haji reguler tahun ini sekitar Rp35 juta per orang, maka kebutuhan dana yang perlu Sahabat Haji Plus persiapkan idealnya jauh di atas nilai itu menimbang berbagai keperluan. ini juga berlaku bagi Sahabat Haji Plus yang hendak mendaftar program Haji Plus maupun Haji Furoda.

  1. Kumpulkan Biaya Pendaftaran Haji

Di Indonesia, Sahabat Haji Plus bisa mendapatkan nomor antrean pemberangkatan haji apabila telah melunasi seluruh biaya pendaftaran. Sebagai gambarannya, anggaplah total ongkos naik haji reguler tahun ini adalah sebesar 35 juta. Ketika Sahabat Haji Plus telah melunasi sebesar 25 juta, asumsikan saja Sahabat Haji Plus mendapatkan nomer antrian keberangkatan 10 tahun lagi. Bila diasumsikan kenaikan ongkos naik haji mencapai 5% per tahun, maka saat jadwal keberangkatan tahun 2028, ongkos naik haji menjadi Rp57 juta. Sehingga, kekurangan dana yang harus Sahabat Haji Plus bayarkan agar bisa berangkat berhaji mencapai Rp32 juta. Namun, teruntuk Sahabat Haji Plus yang enggan untuk menunggu waktu tunggu keberangkatan yang lama, Sahabat Haji Plus dapat mendaftar haji pada paket Haji Plus. Karena dengan Sahabat Haji Plus mendaftar sebagai calon jamaah Haji Plus, maka waktu keberangkatan akan lebih singkat. Namun tentunya biaya yang dipersiapkan juga lebih besar, yakni sekitar 3 kali lipat dari biaya haji reguler.

  1. Lanjutkan Pengumpulan Sisa Biaya Berhaji

Langkah selanjutnya  yang perlu Sahabat Haji Plus lakukan ialah menyicil kebutuhan dana ibadah haji yang harus Sahabat Haji Plus kumpulkan agar dapat segera menunaikan ibadah haji. Banyak cara yang dapat Sahabat Haji Plus coba agar segera mengumpulkan dana untuk menunaikan ibadah haji. Mulai dari membuka tabungan haji serta Sahabat Haji Plus juga dapat berinvestasi agar dana yang dibutuhkan segera terkumpul. Travel Haji Plus

  1. Jangan Lupakan Dana Darurat Serta Asuransi

Sahabat Haji Plus tentu mengerti bahwa Ibadah haji membutuhkan waktu cukup lama kurang lebih 40 hari. Supaya perjalanan ibadah Sahabat Haji Plus lancar tanpa dirisaukan dengan urusan di tanah air, pastikan Sahabat Haji Plus mempersiapkan juga bekal biaya hidup bagi keluarga atau anak yang Anda tinggalkan selama di tanah suci. Bila saat ini Sahabat Haji Plus berperan sebagai pencari nafkah keluarga, jangan lupa juga membekali diri dengan asuransi jiwa dan asuransi kesehatan untuk membantu kelancaran beribadah kelak.

Pentingnya Niat Sebelum Berangkat Haji

Niat merupakan bagian terpenting dari segala sesuatu yang hendak Sahabat Haji Plus kerjakan. Karena Niat dapat menjadikan suatu perbuatan dinilai biasa atau berpahala. Dalam islam, setiap orang yang hendak melakukan sebuah ibadah harus memiliki maksud atau tujuan sebelum melakukannya. Karena hal tersebut merupakan syarat agar perbuatan tersebut dianggap sah. Niat selalu disyariatkan sebagaimana diungkapkan dalam Al – Qur’an maupun hadits. Antara niat dan ibadah sangat erat sekali kaitannya. Karena sah atau tidaknya suatu perbuatan ibadah sangat tergantung dari niat Sahabat Haji Plus sekalian. Dalam ibadah haji, Niat merupakan salah satu factor penting dalam menggapai haji mabrur. Dalam Al – Qur’an, Allah SWT juga telah menegaskan bahwasannya seseorang yang dipanggil untuk melaksanakan ibadah haji ialah seseorang yang mampu. Mampu yang dimaksud ialah mampu berhaji karena Allah. Niat yang di dasari karena ibadah semata – mata hanya untuk Allah adalah melakukan segala perbuatan yang tujuannya hanya kepada Allah. Tujuannya adalah niat yang hanya berharap rahmat Allah dan takut dari azab Allah. Ini mudah diucapkan namun dalam prakteknya perlu perjuangan dan konsistensi. Inilah tantangan terberatnya. Karena masih banyak sekali yang berbeda antara lisan dan hatinya.

Sejatinya niat adalah sampainya ilmu, artinya jika sampai ilmu untuk melakukan sesuatu, maka berarti telah niat secara pasti. Oleh karena itu, Sahabat Haji Plus sekalian diharapkan sebelum memulai tahapan haji, setiap calon jamaah haji hendaknya bersungguh-sungguh meluruskan dan menata niat dalam diri masing – masing. Jangan sampai begitu tiba di tanah suci, muncul pikiran lain sehingga merusak niat tulus ibadah haji. tentunya sayang sekali bukan? Dalam proses memantapkan niat untuk ibadah haji, Sahabat Haji Plus sekalian yang hendak melaksanakan ibadah haji harus dimulai dari kesadaran pribadi. Ibadah haji hendaknya dilakukan tulus dari lubuk hati yang paling dalam untuk menyempurnakan keimanan. Bukan karena gengsi dan riya’ serta bukan pula karena keturunannya (nasabnya) berasal dari orang baik-baik lantas pergi haji, bukan pula karena nasibnya baik serta bukan pula karena nisab (materi)-nya. Atau istilahnya 3 ‘N’ (Nasab, Nasib dan Nisab). Semoga, Sahabat Haji Plus memahami terkait pentingnya niat dan dapat menerapkannya sebelum berangkat untuk menunaikan ibadah haji di Tanah Suci.

Filosofi Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan ibadah yang dikenal banyak dengan kesitimewaannya. Tentu saja rangkaian kegiatan ibadah yang dijalani tak lepas dari makna – makna yang mendalam. Ibadah haji memiiki beberapa filosofi. Apa saja filosofinya? Yuk simak informasi di bawah ini.

  1. Ibadah haji dimulai dengan niat sambil meninggalkan pakaian biasa dan mengenaklan pakaian ihram yang berwarna putih. Dalam pakaian ihram itulah Sahabat Haji Plus dapat mengartikan bahwa semua orang adalah sama, tidak ada perbedaan diantara yang satu degan yang lainnya. Mulai dari status sosial, ekonomi, profesi, politik dan lain sebagainya. Oleh karena itulah, Sahabat Haji Plus sekalian tidak ada yang paling mulia dan terhormat kecuali kemampuan taqwa Sahabat Haji Plus kepada Allah (Inna akromakum ‘indallahi atqokum).
  2. Dengan pakaian ihram ,maka semua larangan harus dihindari oleh jamaah ibadah haji. Janganlah sakiti binatang, janganlah membunuh, jangan mencbit pepohinan. mengapa demikian? Karna manusia berfungsi memelihara makhluk tuhan, sesama makhluk harus salimg mengasihi, saling toleransi, meniadakan bentuk – bentuk terorisme dan yang paling penting umat islam adalah rahmat bagi seluruh alam.
  3. Sa’i. Mulanya rangkaian ibadah sa’i ialah Ada seorang wanita shalihah bernama Hajar. Ia tidak hanya mengangkat tangan meminta air, tapi ia juga naik ke bukit Shofa. Tidak ada air yang ditemukannya walau setetes. Naik ke Marwah tidak ada air. Rupanya Allah ingin memberi tahu bahwa bukan karena usahamu air itu ada. Tapi justru ketika kamu kembali, Allah keluarkan air dari tempat tumitnya Ismail yang saat itu belum bisa berjalan, belum bisa apa-apa. Digesekan sedikit saja tumit ke pasir maka keluarlah air. Allahlah yang berkehendak. Allahlah yang memberikan hasil setelah usaha ditorehkan dengan bersungguh-sungguh. Maka berkatalah Hajar, “zam-zami” (berkumpulah, berkumpulah). Air itu pun berkumpul dan diminum oleh orang seluruh dunia yang selama 3814 tahun tidak kering. Berusaha dan janganlah berputus asa. Dalah hidup ada jihad. Dalam jihad ada balasan. Dan balasan merupakan buah dari amal. Jika tidak ada usaha, maka akan sia sia.
  4. Tahalul yang dilakukan dalam ibadah haji juga tak lepas dari makna yang mendalam. Allah mencurahkan rahmatnya pada orang yang mencukur rambutnya habis, licin bersih. Rambut baru berarti semangat baru, tumbuh kebaikan yang baru. Tak ada lagi masa lalu yang lama. Kini bersih. ini juga dainggap menjadi penghapus dosa, sebagimana rambut keluar seperti sebagaimana anak yang baru dilahirkan ke dunia. Begitu pula yang memiliki masa lalu, bersih sebagaimana keluar dari rahim Ibu. Maka orang orang yang banyak dosa, gelap dunia pulang dari Haji itu kembali bersih.
  5. Wukuf di Arofah tentu juga memiliki makna. Apabila tak bisa Tawaf bisa didorong dengan kursi roda. Begitupun Sa’i. Tidak bisa melontar Jumrah, bisa dibadalkan. Akan tetapi, Wukuf tidak ada tawar menawar. Maka ada istilah Safari Wukuf. Di tempat inilah, pesan-pesan Haji Wada’ disampaikan oleh Rasulullah SAW yang salah satunya adalah pesan dakwah.
  6. Makna dari Jumrah ialah melawan bisiskan setan. Tentu Sahabat Haji Plus mengerti bahwa setan tak pernah berhenti berbisik dan mengganggu manusia. Inilah yang menjadi latar belakang dalam Haji ada Jumrah ‘Ula, Jumrah Wustha, dan Jumrah Aqobah. Jumrah ‘Ula karena Nabi Ibrahim lama tak memiliki anak. 86 tahun umur Ibrahim, barulah lahir Islmail. 13 tahun kemudian barulah ia mendapatkan Ishaq. Anak yang begitu dicintainya, itulah yang diminta oleh Allah SWT. Kemudian, setan berbisik untuk mundur dari melaksanakan perintah Allah. Maka melontarlah keduanya, baik Nabi Ibrahim maupun Ismail. Itulah sebab Jumrah Wustha. Adalagi Jumrah Aqobah, kata Ismail yang belum genap dewasa saat itu, “laksankanlah apa yang diperintahkan Allah. InsyaAllah engkau dapati aku orang yang sabar, Ayah.” Setan pun kembali datang menggoda kedua hamba Allah yang saleh tersebut. Selama ruh berada di dalam jasad manusia, selama itu pula setan tidak akan pernah berhenti untuk membelokkan manusia dari jalan yang lurus. Makna dari melontarkan jumrah inilah sebagai perlawanan bahwa sahabat haji plus sekalian tak sepakat dengan bisikan setan yang selalu hadir.

Keutamaan Ibadah Haji

  1. Pahala Mengucapkan Bacaan Talbiyah Adalah Surga

Pada saat Sahabat Haji Plus melaksanakan ibadah haji, tentunya Sahabat Haji Plus dianjurkan untuk memperbanyak bacaan talbiyah. Pahala bagi yang memperbanyak bacaan talbiyah selama melaksanakan ibadah haji ialah surge. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW. Rasulullah SAW bersabda :

“Tidaklah seorang mengucapkan talbiyah atau mengucapkan takbir melainkan akan dijanjikan dengan kebaikan”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ditanya: “Wahai Rasulullah, apakah dijanjikan dengan surga?”, beliau menjawab: “Iya”. (HR. riwayat Ath Thabrany di dalam kitab Al Mu’jam Al Awsath dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib)

  1. Harta Yang Dikeluarkan Untuk Ibadah Haji Akan Diganti Oleh Allah

Untuk melakukan ibadah haji, sudah jelas membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tentunya Sahabat Haji Plus sekalian akan menggunakan sebagian harta yang dimilki untuk menunaikan ibadah haji, bagi Sahabat Haji Plus yang mampu. Sebagaimana perintah Allah SWT bahwa ibadah haji memiliki hukum yang wajib, terutama bagi yang mampu. Mampu yang dimaksud disini salah satunya adalah mampu secara finansial. Hal tersebut sejalan dengan surat yang terdapat dalam Al – Qur’an. “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; Barang siapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”. (QS. Ali Imran: 97)

Harta yang telah dikeluarkan oleh seseorang untuk membiayai perjalanannya ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji akan diganti oleh Allah SWT dengan pahala yang berlipat. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Pembiayaan dalam perjalanan haji bagaikan pembiayaan di jalan Allah satu dirham diganjar dengan 700 kali lipat.“ (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Dan selama dalam perjalanan menuju Tanah Suci, setiap langkah yang kita lakukan akan dihitung oleh Allah SWT dan diganti-Nya dengan pahala. Rosulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya pahala yang kamu miliki, jika berjalan menuju Rumah Suci (Ka’bah) adalah tidaklah kamu dan hewan tungganganmu mengangkat telapak kaki atau meletakkannya, melainkan dituliskan bagimu 1 kebaikan dan diangkatkan bagimu 1 derajat”. (HR. Ath Thabarani dan dihasankan oleh Al Albani di dalam kitab Shahih At Targhib wa At Tarhib).

  1. Ibadah Haji Sebagai Sarana Menghapus Dosa

Ibadah haji merupakan salah satu sarana bagi umat muslim untuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan. Hendaknya untuk selalu memohon ampun kepada-Nya dan bertaubatlah atas segala kehilafan dan dosa yang telah dilakukan selama ini, niscaya Allah akan mengampuninya. Jalankanlah ibadah haji yang dilakukan sebagaimana yang disyariatkan agama islam dan tuntunan Rasulullah SAW. Jalankanlah dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT dan mengharap ridho-Nya. Jauhilah hal-hal yang dilarang selama menjalankannya, agar ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT dan menjadi haji yang mabrur. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barang siapa yang melaksanakan ibadah haji karena Allah dengan tidak melakukan rafats dan tidak berbuat fusuk, maka ia kembali seperti bayi yang baru dilahirkan dari kandungan ibunya.“ (HR Bukhari dan Muslim).

  1. Haji Sebanding Dengan Jihad

Jihad fi sabilillah adalah salah satu ibadah yang sangat istimewa dan berpahala besar. Namun memang wajar apabila seorang berjihad mendapatkan karunia dan balasan yang amat besar, mengingat berjihad itu sangat berat. Selain harus meninggalkan kampung halaman, jauh dari anak dan istri, untuk berjihad. Selain itu juga dibutuhkan kekuatan, kemampuan, ketrampilan serta yang lebih penting adalah jihad membutuhkan harta yang cukup banyak. Banyak sahabat Rasulullah yang menangis bercucuran air mata saat dinyatakan tidak layak untuk ikut dalam jihad.  Allah memberikan salah satu keringanan buat yang tidak bisa ikut berjihad berupa ibadah haji, yang nilainya setara dengan berjihad di sisi Allah Jadi keutamaan haji ini bisa menggantikan pahala berjihad bagi umat muslim yang tidak bisa ikut berjihad karena sesuatu hal.

Dari Aisyah rashiyallahuanha berkata: “Wahai Rasulullah, kami melihat jihad merupakan malan yang paling utama, apakah kami (kaum wanita) tidak boleh berjihad?” Rasulullah menjawab, “Tidak, melainkan jihad yang paling utama dan terbaik adalah haji, yaitu haji yang mabrur.” (HR.Bukhari).

  1. Melaksanakan Ibadah Haji Akan Menghilangkan Kemiskinan

Keutamaan melaksanakan ibadah haji dapat diibaratkan seperti halnya dengan menghilangkan karat pada besi maupun logam, ibadah haji bisa menggugurkan kefakiran atau kemiskinan. Sehingga, umat muslim yang telah melaksanakan ibadah haji ini telah dijanjikan oleh Allah akan mendapatkan rezeki dan kehidupan yang jauh lebih baik dari sebelumnya.

Itulah Beberapa ulasan informasi yang dapat Sahabat Haji Plus jadikan bekal sebelum berangkat untuk menunaikan ibadah haji. Demikianlah informasi terkait Biaya Haji Plus. Bagi sahabat Haji Plus yang masih ingin membaca informasi penting lainnya terkait Haji Plus, sahabat Haji Plus dapat membacanya di website resmi hajiplus.id. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat bagi sahabat Haji Plus sekalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *