Biaya Haji Plus 2021

Biaya Haji Plus 2021

Biaya Haji Plus 2021

Sahabat Haji plus dimanapun berada, seperti yang telah kita ketahu bersama tidak semua orang bisa melaksanakan rukun Islam ke – 5, Ibadah Haji. Dapat dibayangkan, untuk melaksanakan dengan tuntas rukun islam kelima ini, pada era sekarang  membutuhkan masa penantian bertahun – tahun. Jika kita mengamati secara sederhana saja, secara waktu untuk penantian sudah menjadi ujian kesabaran sendiri, yang tidak sebentar, memakan waktu bertahun – tahun. Maka alangkah ruginya jika umat muslim yang sudah memiliki kapasitas untuk melaksanakan tidak segera melaksanakan, selain daripada itu betapa sayangnya jika calon jamaah haji tidak mempersiapkan diri dengan baik untuk pelaksanaanya ketika sudah hari H keberangkatannya. Pada hakikatnya, menunaikan ibadah haji bukanlah persoalan sederhana, hari ini direncanakan besok bisa berangkat. Pergi memenuhi rukun islam pelaksanaan Haji, tidaklah semata – mata masalah keuangan ataupun kekuatan fisik saja. Banyak diantara orang islam sebenarnya secara keadaan keuangan mampu, secara fisikpun cukup kuat untuk menjalankannya, akan tetapi tidak banyak yang bergegas tergerak untuk melaksanakan. Sebaliknya, adapula orang yang tanpa dikarunia harta banyak ataupun fisik yang cukup kuat dengan mudah mereka melaksanakan dengan segera, barangkali inilah yang disebut Hanya bisa dilakukan oleh yang mampu. Ada orang muslim yang cukup fisik namun tidak cukup secara biaya, ada yang cukup secara harta namun tidak berkemampuan secara fisik, adapula yang cukup secara harta dan sanggup secara fisik namun tidak sanggup secara hati. Jika melihat struktur masyarakat Indonesia, jumlah muslim lebih dari 90 % dengan kondisi perekonomian mayoritas kelas bawah maka hambatan biaya kerap menjadi factor utama, biayanya tersendiri bergantung paket yang diambil. Pertama terdapat biaya untuk paket Haji Reguler. Kedua, biaya untuk paket haji ONH Plus. Ketiga, Biaya untuk paket Haji Furoda. Seperti yang kita kethaui bersama, semakin lama menunggu keberangkatan maka biaya yang dikeluarkan akan semakin naik. Biaya Haji plus 2021 saat ini senilai $ 9000, jika semakin menunda maka bisa mencapai lebih dari $ 11.000 di tahun berikutnya, bahkan lebih. Travel Haji Plus Terpercaya

Sahabat Haji Plus yang budiman dimanapun berada, dalam kesempatan ini kami akan mentadzabur-i  buah tulis Dr. Yahya bin Ibrahim Al Yahya, dalam buku “Sembilan Nasihat Buat Sahabat Haji Plus yang Menunaikan Ibadah Haji. Beliau menyampaikan untuk nasihat pertama, meluruskan niat kedatangan sahabat haji plus ke negeri ini adalah untuk menunaikan ibadah haji. Oleh karena itu, ketahuilah bahwa haji dan semua jenis amal perbuatan mempunyai syarat-syarat yang harus dipenuhi, agar dapat diterima dan mendapatkan pahala, yaitu: Amal tersebut hanya ditujukan kepada AllahTa`ala. Allah Subhanahu wa Ta`ala berfirman:”Padahal, mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” (QS. Al Bayyinah: 5). Lalu kemudian, Amal tersebut mesti sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam. Beliau bersabda: “Barangsiapa yang  mengerjakan  amalan yang tidak ada tuntunannya dari kami, maka amalannya itu akan tertolak”. Agar ibadah Haji kita diterima maka kita perlu mengikutinya, “Pelajari dan amalkanlah apa yang telah saya (Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam) kerjakan dalam haji,  dan jangan sekali-kali kalian membuat-buat tata cara yang baru yang datang dari diri kalian. Disini penting diperhatikan bagi tiap calon jamaah haji agar Ibadah haji yang dilaksanakan yang barangkali seumur hidup hanya sekali, untuk menjalankan tata cara Haji sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Tata Cara Haji

  1. Pada waktu Dhuha tanggal 8 Dzulhijjah, berihramlah untuk haji dari tempat tinggal Sahabat Haji Plus jika Sahabat Haji Plus melakukan haji Tamattu. Sebelum berihram, mandilah terlebih dahulu jika sanggup dan kenakanlah pakaian ihram.
  2. Jika Sahabat Haji Plus mengerjakan haji Qiran atau Ifrad, maka Sahabat Haji Plus tetap dalam keadaan ihram Sahabat Haji Plus semula.
  3. Berangkatlah ke Mina dan kerjakanlah shalat Zhuhur dua raka`at, `Ashar dua raka`at, Maghrib tiga raka`at, `Isya dua raka`at dan Shubuh dua raka`at, masing-masing shalat dikerjakan pada waktunya (tidak dijama`).
  4. Jika telah terbit matahari hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah), berangkatlah ke Arafah sambil bertalbiyah. Kerjakanlah shalat Zhuhur dan `Ashar pada waktu Zhuhur (jama` taqdim) masing-masing dua raka`at (diqashar) dengan satu kali azan dan dua kali iqamat. Tinggallah di Arafah sampai terbenam matahari seraya terus memperbanyak berdo`a dan dzikir sambil menghadap kiblat. Pastikan bahwa Sahabat Haji Plus benar-benar berada di dalam batas Arafah, dan jangan sampai keluar meninggalkan batas Arafah sebelum matahari terbenam.
  5. Jika matahari benar-benar telah tenggelam, bergeraklah dari Arafah menuju Muzdalifah dengan tenang. Kerjakanlah shalat Maghrib dan `Isya sesampai di Muzdalifah dijama` ta’khir; Maghrib tiga raka`at, `Isya dua raka`at dengan satu azan dan dua iqamat. Kemudian bermalamlah di situ sampai shalat Shubuh. Dan setelah shalat Shubuh, tetaplah di Muzdalifah untuk berdo`a dan berdzikir sampai menjelang (mendekati waktu) terbitnya matahari.
  6. Ketika matahari sudah akan terbit, bergeraklah dari Muzdalifah menuju Mina dengan tetap bertalbiyah. Dan jika Sahabat Haji Plus telah sampai di Mina, lakukanlah pekerjaan-pekerjaan berikut setelah terbit matahari :
    1. Melontar Jumrah `Aqabah, yaitu jumrah yang terdekat dari Mekah, dengan tujuh batu kerikil (seukuran biji kacang tanah) secara berturut – turut, seraya bertakbir dalam setiap lontaran. Usahakan kerikil-kerikil tersebut masuk ke dalam lubang (lingkaran).
    2. Sembelihlah hewan kurban (hadyu), makanlah sebagian dagingnya, dan sisanya bagikan kepada orang – orang fakir miskin. Binatang kurban (hadyu) ini wajib bagi orang yang mengerjakan haji Tamattu` dan Qiran. Namun, jika tidak mampu, Sahabat Haji Plus dapat menggantinya dengan puasa tiga hari di musim haji dan tujuh hari setelah kembali ke kampung halaman.
    3. Mencukur seluruh rambut (sampai gundul) atau memangkas pendek seluruhnya. Bagi wanita, cukup mencukur rambutnya sepanjang satu ruas jari. Jika Sahabat Haji Plus mampu, kerjakanlah ketiga hal di atas secara berurutan, mulai dari melontar jumrah, menyembelih binatang (hadyu), kemudian mencukur rambut. Namun jika Sahabat Haji Plus tidak mampu, maka tidak mengapa dikerjakan dengan tidak berurutan. Setelah melontar jumrah dan mencukur atau memotong rambut, Sahabat Haji Plus telah bertahallul yang pertama (kecil). Setelah itu, Sahabat Haji Plus boleh mengenakan pakaian (biasa) dan tidak ada lagi larangan ihram yang tinggal kecuali satu, yaitu mendatangi wanita (bersetubuh).
  7. Pergilah ke Mekkah untuk mengerjakan Thawaf Ifadhah thawaf haji- dan sa`i di antara Shafa dan Marwah, sebagai sa`i (wajib) haji, bagi Sahabat Haji Plus yang mengerjakan haji Tamattu`. Dengan demikian, Sahabat Haji Plus telah bertahallul yang kedua (besar). Setelah itu, tidak ada lagi larangan ihram yang mesti dihindari termasuk mendatangi istri (bersetubuh).
  8. Bagi Sahabat Haji Plus yang mengerjakan haji Qiran atau Ifrad, lakukanlah thawaf dan sa`i di antara Shafa dan Marwah, bila Sahabat Haji Plus belum melakukan sa`i pada saat Thawaf Qudum.
  9. Kemudian kembalilah ke Mina dan mabit (bermalam)lah pada malam ke 11 dan 12 Dzulhijjah.
  10. Lontarlah tiga jumrah pada hari ke 11 dan 12 setelah tergelincir matahari (setelah masuk Zhuhur), di mulai dari Jumrah Ula, yaitu jumrah yang paling jauh dari Mekkah, kemudian Jumrah Wushtha dan Jumrah Aqabah, masing-masing dengan tujuh batu kerikil secara berturut – turut sambil bertakbir pada setiap lontaran. Disunnahkan (sangat dianjurkan) berdo`a setelah melontar Jumrah Ula dan Jumrah Wushtha. Dan tidak dibolehkan melontar sebelum tergelincir matahari.
  11. Jika Sahabat Haji Plus telah menyempurnakan (amalan) hari ke 11 dan 12, Sahabat Haji Plus boleh bersegera me- ninggalkan Mina sebelum matahari terbenam atau tetap tinggal di Mina ini yang paling utama (afdhal) dan mabit (bermalam) lagi pada malam ke 13 Dzulhijjah. Lontarlah ketiga jumrah pada hari ke 13 setelah tergelincir matahari, sebagaimana yang Sahabat Haji Plus lakukan pada hari ke 12.
  12. Jika Sahabat Haji Plus hendak kembali ke kampung halaman Sahabat Haji Plus, kerjakanlah Thawaf Wada` sebelum meninggalkan Mekkah- sebanyak tujuh putaran. Dan bagi wanita yang haidh dan nifas, tidak perlu mengerjakan Thawaf Wada`.

Hal – Hal yang perlu dihindari

Sahabat Haji plus yang dimuliakan oleh Allah SWT, kesempurnaan melaksanakan Ibadah Haji yang barangkali kita hanya berangkat sekali seumur hidup adalah hal yang perlu kita ikhtiarkan dengan sungguh. Olehkarenanya perlu kiranya kita mengetahui kesalahan – kesalahan yang bisa mengurangi kesempurnaan Ibadah Haji. Adapun kesalahan yang berpotensi terjadi dan perlu kita handari :

Pada Saat Ihram

  1. Tidak berihram dari miqat.
  2. Keyakinan sebagian orang bahwa tidak boleh memakai alas kaki, apabila saat ihram tidak memakainya.
  3. Keyakinan sebagian orang mengenai tidak bolehnya mengganti pakaian ihram.
  4. Al Idhthiba` sejak mulai berihram, yaitu membuka pundak kanan dan menjadikan (kedua) ujung kain ihramnya di atas pundak kiri. Padahal, idhthiba` ini hanya dilakukan pada saat Thawaf Qudum saja.
  5. Meyakini adanya shalat sunat ihram pada saat akan berihram

Beberapa kesalahan yang terjadi (dalam perjalanan) antara miqat dan Masjidil Haram

  1. Meninggalkan talbiyah serta mengerjakan hal-hal yang menyebabkan lalai dari mem- bacanya. Dan yang lebih berbahaya dari itu, menghabiskan waktu dengan hal-hal yang diharamkan. Seperti ghibah ataupun membunuh binatang.
  2. Membaca talbiyah dengan bacaan yang asal – asalan

Beberapa kesalahan ketika memasuki Masjidil haram

  1. Meyakini bahwa memasuki Masjidil Haram harus melewati pintu tertentu. Kita sering mendapatkan jemaah haji yang menyusahkan dirinya dengan bertanya dimana Babul `Umrah atau Babul Fath(1) dan yang lainnya. Padahal, perkara ini tidak seharusnya membuat jemaah bersusah-susah dan bersifat mudah dan lapang alhamdulillah, karena Sahabat Haji Plus dibolehkan memasuki Masjidil Haram dari pintu manapun yang mudah bagi anda. Dan jika sahabat haji plus (mampu) masuk dari Bab Bani Syaibah, maka itu sangat bagus, karena Rasulullah  Shallallahu`alaihi wasallam dahulu masuk melalui pintu tersebut.
  2. Membaca do`a-do`a tertentu ketika memasuki Masjidil Haram. Padahal, tidak ada sama sekali do`a khusus yang harus dibaca ketika me- masukinya. Yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam hanyalah do`a yang dibaca ketika memasuki setiap masjid, termasuk Masjidil Haram.

Beberapa kesalahan dalam masa Thawaf

  1. Tidak memulai thawaf dari Hajarul Aswad.
  2. Berdesak-desakan di Hajarul Aswad dan Rukun Yamani.
  3. Meyakini bahwa mencium Hajarul Aswad adalah syarat sah thawaf.
  4. Mencium Rukun Yamani.
  5. Berjalan cepat (ramal) di seluruh putaran thawaf. Padahal, ramal tersebut tidak (disun- nahkan) dilakukan kecuali pada tiga putaran pertama dan hanya (disunnahkan) bagi kaum pria.
  6. Mengkhususkan setiap putaran dengan bacaan do`a tertentu. Dan yang lebih mem- perparah penyimpangan ini, apabila orang yang thawaf dengan membaca buku do`a kecil itu tidak mengetahui makna apa yang dibacanya itu.
  7. Masuk ke dalam Hijir Ismail ketika masih thawaf. Hal ini dapat membatalkan thawaf seseorang, karena Hijir Ismail masih termasuk dalam bangunan Ka`bah.
  8. Tidak menjadikan Ka`bah di sebelah kirinya. Hal ini sering terjadi pada orang yang mengawal keluarganya dalam mengerjakan thawaf dan “memblokade” mereka bersama-sama dengan rombongannya. Maka orang ini mau tidak mau akan menjadikan Ka`bah di sebelah kanan atau di depannya, bahkan di belakang- nya. Hal ini bisa saja menyebabkan tidak sahnya thawaf yang ia lakukan, karena di antara syarat-syarat sahnya thawaf adalah menjadikan Ka`bah pada posisi sebelah kiri anda.
  9. Memegang/ mengusap-usap semua rukun (sisi) Ka`bah.
  10. Mengeraskan suara membaca do`a. Hal ini dapat menghilangkan kekhusyu`an, menjatuh- kan kewibawaan Baitullah dan mengganggu orang lain yang sedang melakukan thawaf, padahal mengganggu orang yang sedang mengerjakan ibadah merupakan suatu ke- mungkaran.
  11. Berkeyakinan bahwa shalat dua raka`at setelah thawaf harus dikerjakan di dekat Maqam Ibrahim. Oleh sebab itu, kita sering melihat orang-orang yang menyebabkan sempit dan terkendalanya orang lain yang sedang thawaf, sehingga mereka sangat terganggu dibuatnya.
  12. Memanjangkan shalat dua raka`at setelah thawaf. Hal ini menyalahi sunnah, karena Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam memendekkan dan meringankan kedua raka`at tersebut. Di samping itu, orang yang meman- jangkan dua raka`at ini, sesungguhnya telah mengganggu, memberatkan serta menghala- ngi orang-orang yang thawaf yang sebenar- nya mereka lebih berhak terhadap tempat itu daripadanya.
  13. Membaca do`a tertentu di Maqam Ibrahim. Dan penyimpangan ini lebih parah lagi, apabila do`a itu dibaca secara berjama`ah.
  14. Mengusap-usap Maqam Ibrahim. Hal ini sama sekali tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu `alaihi wasallam.

Beberapa kesalahan dalam mengerjakan sa’i

  1. Meninggalkan berlari-lari kecil (ramal) antara dua tanda hijau bagi laki-laki. Adapun wanita (memang seharusnya) tetap berjalan biasa.
  2. Sebaliknya berlari-lari kecil (ramal) di seluruh putaran sa`i. Hal ini dapat menyebabkan beberapa mudharat, antara lain; menyalahi sunnah, membuat letih diri sendiri dan berdesak-desakan sehingga mengganggu orang lain. Ada orang yang melakukan itu karena ingin cepat-cepat menyelesaikan ibadah ini, dan ini tentu lebih buruk dan jelek dari kesala- han sebelumnya, karena ia menggambarkan kejenuhan dalam beribadah. Dan hal ini tentu merupakan kesalahan besar, karena semestinya setiap orang (mu’min) mengerjakan ibadah dengan dada lapang, hati senang dan penuh kekhusyu`an
  3. Memulai sa`i dari bukit Marwah.
  4. Beranggapan bahwa satu putaran itu adalah dari bukit Shafa sampai kembali ke bukit Shafa, yang menyebabkannya melakukan sa`i sebanyak 14 kali.
  5. Mengerjakan sa`i di luar (manasik) haji dan umrah, seperti yang diyakini sebagian orang bahwa ada sa`i sunnah sebagaimana adanya thawaf sunnah

Beberapa kesalahan lainnya

  1. Mencukur sebagian rambut saja.
  2. Memotong sebagian rambut dari satu sisi saja
  3. Mencukur habis atau memendekkan rambut kepala setelah mengenakan pakaian biasa, sesudah umrah
  4. Meyakini bahwa mengerjakan shalat dua raka`at ihram adalah wajib, dan bahwa pakaian ihram harus baru
  5. Melakukan idhthiba` (membuka pundak kanan dan menyampirkan kain ihram di pundak kiri). Padahal, cara tersebut hanya disyari`atkan ketika mengerjakan Thawaf Qudum saja
  6. Meyakini bahwa ihram untuk haji tidak sah apabila mengenakan pakaian yang digunakan untuk umrah.
  7. Meninggalkan talbiyah pada saat berangkat menuju Mina.
  8. Langsung berangkat menuju `Arafah.
  9. Tetap tinggal di Mekkah dan tidak berangkat ke Mina.
  10. Menjama` shalat di Mina.
  11. Menyempurnakan (tidak mengqashar) shalat di Mina.
  12. Tidak bertalbiyah ketika menuju `Arafah.
  13. Wukuf di luar batas `Arafah setelah ter- gelincir matahari.
  14. Menghadap ke bukit (Rahmah) –bukan ke kiblat- saat berdo`a.
  15. Meyakini bahwa wukuf di atas bukit (Rahmah) itu adalah wajib
  16. Meyakini bahwa Jabal Nur memiliki kesucian yang khusus, sehingga jemaah haji berusaha naik ke atasnya, shalat dan bergantungan di pohon-pohonnya.
  17. Menyangka bahwa shalat (di `Arafah) harus dikerjakan bersama imam (di mesjid Namirah), meskipun dalam keadaan yang sangat sulit dilakukan.
  18. Keluar dari `Arafah sebelum matahari terbenam.
  19. Membuang-buang waktu tanpa faedah. Dan yang lebih bahaya dan besarnya dosa apabila membuang-buang waktu dengan hal-hal yang diharamkan, seperti berfoto-foto, mendengar- kan lagu serta nyanyian (musik), pembicaraan yang tidak senonoh atau menyakiti orang lain

Berikut beberapa hal kesalahan yang kami sarikan dari sebagian tulisan Dr. Yahya bin Ibrahim Al Yahya, dalam buku “Sembilan Nasihat Buat Sahabat Haji Plus yang Menunaikan Ibadah Haji” Bagi sahabat Haji Plus yang ingin mendaftarkan diri sebagai jamaah Haji Plus atau masih ingin mencari wawasan mengenai Biaya Haji Plus 2021, tidak perlu terlalu pusing untuk mencari informasi sendiri. Karena cara pendaftarannya cukup mudah. Terlebih ketika Sahabat Haji Plus mendaftarkan diri ke Satutours Travel, tentu akan sangat mudahkan sahabat sekalian. Hal ini dikarenakan pengurusan dokumen visa dan surat rekomendasi keberangkatan telah menjadi tanggung jawab travel. Sehingga Sahabat Haji Plus tak perlu repot untuk mengurusi dokumen penting tersebut. Bukan hanya itu, sahabat akan diberi informasi lengkap, dibimbing tiap tahunya sebelum keberangkatan dengan berbagai fasilitas yang memuaskan dan menjadikan ibadah haji lebih maksimal, khusuk, inshaallah. Bagaimana? Cukup mudah bukan? Bagi sahabat Haji plus yang hendak Daftar Haji Plus, Satutours Travel telah hadir untuk Sahabat Haji plus sekalian. Apabila sahabat Haji plus berniat untuk mendaftarkan diri silahkan chat pada kontak yang tertera pada website https://www.hajiplus.id/  dapatkan harga yang sesuai dengan harapan sahabat haji plus serta fasilitas yang begitu maksimal. Itulah beberapa ulasan singkat terkait informasi Haji Plus. Bagi sahabat Haji Plus yang masih ingin membaca informasi penting lainnya terkait Haji Plus, sahabat Haji Plus dapat mengikuti dan membaca  informasi selainnya di postingan artikel website resmi hajiplus.id. Begitu banyak informasi yang bisa sahabat Haji Plus jangkau secara gratis, up to date dan yang pastinya dapat menambah pengetahuan sahabat Haji Plus seputar ibadah haji. Semoga informasi yang disampaikan bermanfaat bagi sahabat Haji Plus sekalian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *